7 Alasan Mengapa Pasangan Bisa Menangis Setelah Bercinta
By: Date: 15 Desember 2019 Categories: Informasi Kesehatan,menangis setelah seks,Seks,Seksualitas
menangis-pasca-seks-doktersehat

Pria dan wanita bisa saja menangis setelah bercinta dan hal ini ternyata normal. Beberapa orang mungkin ketakutan kalau mengalami beberapa masalah pada tubuh dan kejiwaannya. Namun, dari beberapa penelitian, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan selama efeknya hanya sementara saja.

Kajian Medis Terkait Menangis Setelah Seks

Menangis setelah melakukan seks sejatinya tidak terjadi begitu saja tanpa sebab. Bahkan apa yang terjadi ini memiliki istilah bernama postcoital dysphoria (PCD). Kondisi ini bisa muncul karena beberapa sebab mulai dari sebab positif atau negatif. Efeknya sama pada tubuh seperti menangis dan seperti kehilangan kendali.

Apakah kondisi ini dialami oleh wanita saja? Jawabannya adalah tidak, pria dan wanita bisa mengalami kondisi sedih dan menangis setelah seks. Dari studi yang dilakukan pada tahun 2015, wanita lebih sering mengalami PCD. Namun, pria juga bisa mengalaminya juga berdasarkan penelitian tahun 2018. Sekitar 41 persen responden pria dalam penelitian mengalami PCD dan 4 persen di antaranya mengalami kondisi ini secara reguler.

Alasan Menangis Setelah Seks Adalah Normal

Ada beberapa alasan yang menyebabkan seorang wanita dan pria menangis atau merasa sedih setelah melakukan seks. Berikut beberapa alasan yang paling sering muncul.

  1. Merasa Sangat Bahagia

Seks bukan hanya aktivitas fisik dengan mempertemukan dua kemaluan saja. Lebih dari itu, seks juga merupakan aktivitas mental yang dilakukan oleh dua pasangan yang sama-sama saling mencintai. Setelah seks selesai dilakukan dan mendapatkan orgasme, pasangan akan merasa bahagia hingga akhirnya menangis.

Tidak semua orang menangis tersedu-sedu dan mengeluarkan banyak air mata. Namun, ada juga yang merasa bahagia seperti tidak bisa diungkapkan tanpa menangis. Menangis adalah respons tubuh pada kondisi bahagia yang tidak pernah dirasakan sehingga beberapa orang tidak bisa menahannya.

  1. Puas dengan Respons Tubuh dan Fantasi Seksual

Beberapa orang memiliki fantasi seksual yang bermacam-macam. Ada yang ingin melakukan seks dengan pasangan memakai gaya tertentu atau melakukan seks di lokasi tertentu. Fantasi seperti ini akan menyebabkan seseorang merasa puas dan kalau tidak bisa menahan perasaan yang membuncah, kemungkinan besar akan menangis.

Selain karena fantasi, respons tubuh yang hebat pada seseorang akan menyebabkan mereka menangis. Maksud respons tubuh ini adalah orgasme yang hebat atau orgasme yang terjadi berkali-kali. Kalau Anda jarang mengalaminya, kemungkinan besar akan memberikan perasaan yang sangat besar.

  1. Kerap Merasa Bersalah

Beberapa orang juga bisa menangis karena merasa bersalah setelah melakukan seks. Misal Anda dan pasangan melakukan seks di tempat yang salah atau belum berada di dalam ikatan pernikahan. Rasa bersalah akibat tekanan diri sendiri, sosial, atau keyakinan juga bisa menyebabkan seseorang menangis.

  1. Respons Biologis yang Wajar

Tubuh terkadang memiliki respons tersendiri terhadap seks dan tidak bisa dikendalikan begitu saja. Sekitar 32-46 persen wanita mengalami PCD dan menangis dengan sendirinya. Mekanisme menangis ini akan menurunkan tekanan dan meningkatkan dorongan seksual dari seseorang.

  1. Merasakan Nyeri yang Berlebihan

Seks tidak hanya menghasilkan perasaan nikmat pada seseorang saja. Seks juga menyebabkan perasaan tidak nyaman pada seseorang. Perasaan tidak nyaman ini menyebabkan wanita atau pria merasa tidak tahan dan akhirnya menangis.

Wanita bisa merasakan sakit di vagina hingga berdarah. Pria juga merasa tidak tahan karena penisnya terasa sakit atau ada masalah seksual lain seperti kanker prostat.

  1. Merasa Takut Melakukan Seks

Setiap orang memiliki ketakutannya sendiri-sendiri terhadap seks. Ada yang takut seks karena merasa tidak nyaman. Ada yang takut karena merasa tidak mampu melakukan seks. Pria biasanya mengalami hal ini apalagi kalau mereka mengalami gangguan pada penis seperti impotensi.

  1. Trauma dengan Berbagai Aktivitas Seks

Kalau ada kejadian di masa lalu yang menyebabkan seseorang jadi trauma, seks akan menjadi mengerikan. Misal di masa lalu seseorang mengalami pelecehan seksual atau sejenisnya. Kalau seks dilakukan, trauma akan muncul dan bayangan masa lalu muncul kembali.

Cara Merespons Tangisan Setelah Bercinta

Menangis setelah seks bisa terjadi pada siapa saja termasuk Anda atau pasangan. Respons yang diberikan pada diri sendiri dan pasangan sangat menangis juga berbeda-beda. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan.

  1. Kalau Anda yang Sedang Menangis

Kalau menangis setelah melakukan seks dengan pasangan, tanyakan pada diri sendiri apa saja yang terjadi. Apakah kondisi menangis ini disebabkan oleh pasangan, misal melakukan seks terlalu kasar dan tidak memanusiakan Anda. Atau ada hal lain yang mungkin agar susah untuk dijelaskan.

Kalau setiap melakukan seks dengan pasangan Anda sering mengalaminya, coba pertimbangkan untuk melakukan perbincangan serius dengan pasangan untuk membahas seks. Ungkapkan ketakutan atau keresahan yang dimiliki agar pasangan mengerti dan mau berusaha untuk melakukan seks dengan baik. Hentikan seks terlebih dahulu selama beberapa saat hingga tubuh menjadi lebih nyaman dan tidak merasa tertekan.

  1. Kalau Pasangan yang Menangis

Kalau yang menangis dan merasa tidak nyaman adalah pasangan, cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan bertanya. Tanyakan apa yang terjadi apakah seks berjalan tidak menyenangkan atau penuh tekanan. Tanyakan semua hal itu dengan baik agar pasangan merasa diperhatikan dan tidak dianggap sebagai objek seks semata.

Kalau pasangan merasa belum nyaman untuk melakukan seks, jangan memaksakan diri untuk melakukannya. Mungkin mereka tetap bisa melakukannya, tapi dengan setengah hati dan tidak menikmatinya. Selalu dampingi pasangan kalau mereka ada kesulitan dan membutuhkan bantuan.

Seks memang memberikan kenikmatan yang besar pada kedua belah pihak. Namun, ada kalanya seks menyebabkan beberapa hal yang tidak terpikirkan sebelumnya seperti menangis. Nah, selama melakukan seks dengan pasangan selama ini, pernahkah Anda menangis atau merasa tidak nyaman? Lalu apa yang dilakukan untuk mengatasi masalah itu?

Sumber:

  1. Pietrangelo, Ann. 2019. 10 Reasons Why Crying During or After Sex Is Completely Normal. https://www.healthline.com/health/healthy-sex/crying-after-sex. (Diakses pada 15 Desember 2019)
  2. Smotters, Hannah. 2019. What’s the Deal With Crying After Sex?. https://www.cosmopolitan.com/sex-love/news/a57838/is-it-normal-to-cry-after-sex/. (Diakses pada 15 Desember 2019)

Let’s block ads! (Why?)