Beredar sebuah foto memperlihatkan tiga orang seperti sedang salat berjemaah di jalan raya. Foto ini beredar di media sosial.
 
Adalah akun facebook KP Norman Hadinegoro yang turut mengunggah foto tersebut, Rabu 5 Mei 2021. Akun itu membuat narasi terkait foto itu.

“Masih ada kelompok pamer seperti ini …?
Apa Indonesia tidak punya tempat Ibadah..?
Anda numpang sholat dirumah orang akan diterima dengan senang hati.”

Unggahan ini ramai direspons warganet. Terdiri dari 230 emotikon, 186 komentar dan 35 kali dibagikan.
 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

• 
  Happy
  
  
• 
  Inspire
  
  
• 
  Confuse
  
  
• 
  Sad
  
  

Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa foto itu memperlihatkan peristiwa di Indonesia, tidak berdasar. Faktanya, foto itu dimuat media internasional dan tidak tidak disebutkan itu di Indonesia.
Hal itu seperti dimuat Aljazeera.com pada 12 Juli 2009. Artikel itu memuat ulasan terkait kehidupan muslim di Amerika Serikat pasca-peristiwa 9/11.
 

Sayangnya pada artikel itu tidak disebutkan detail foto. Jika dilihat lebih lanjut, sejumlah mobil yang ada pada foto itu tidak menggunakan plat nomor seperti yang lazim di Indonesia.
 
Di sisi lain, pemandangan serupa juga tampak di Indonesia. Praktik ibadah di jalan ini banyak menuai komentar beragam.
 

Kesimpulan:
Klaim bahwa foto itu memperlihatkan peristiwa di Indonesia, tidak berdasar. Faktanya, foto itu dimuat media internasional dan tidak tidak disebutkan itu di Indonesia.
 
Informasi tersebut masuk dalam hoaks jenis false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
 

Referensi:
https://www.aljazeera.com/news/2009/7/12/islamic-stars-and-stripes
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5300143/viral-video-seorang-pria-bergamis-salat-di-tengah-jalan-raya/2
https://archive.md/JWFhe
 

Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel [email protected] atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 

 
(DHI)