Amankah Jika Penderita Penyakit Jantung Ikut Berpuasa?
By: Date: 18 Mei 2020 Categories: Hari Raya,Penyakit jantung,Puasa,Ramadan,Serangan Jantung

Sebagian besar orang yang sedang sakit, tetap ingin berpuasa di bulan Ramadan, meskipun penyakit yang dideritanya adalah penyakit kronis, seperti penyakit jantung. Lalu apakah orang dengan penyakit jantung boleh puasa di bulan Ramadan? Apa dampak puasa bagi pasien penyakit jantung?

Apakah puasa berdampak buruk bagi penderita penyakit jantung?

Ada berbagai penelitian yang mengamati kaitan antara penyakit jantung dan berpuasa. Namun, sampai saat ini memang belum ada penelitian yang menyatakan atau menemukan dampak buruk yang dialami oleh para pasien dengan sakit jantung jika berpuasa.

Salah satunya dijelaskan pada penelitian yang dilakukan selama 10 tahun di Qatar, Arab Saudi. Penelitian ini mengajak sebanyak 2.160 pasien yang mengalami gagal jantung yang kemudian diperhatikan kondisi fisiknya selama berpuasa. Selanjutnya, hasil penelitian menyatakan bahwa berpuasa tidak memiliki dampak buruk bagi fungsi jantung maupun kesehatan organ lainnya.

Manfaat puasa bagi pasien penyakit jantung

Ternyata puasa justru bermanfaat bagi orang yang mengalami penyakit jantung. Dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa ada peningkatan kadar kolesterol baik sebesar 30-40% pada penderita penyakit jantung. Hal ini dapat membuat kadar lemak total penderita lebih baik dan risiko komplikasi tidak terlalu tinggi. Tak hanya itu, dilaporkan juga bila status gizi penderita penyakit jantung hampir semua berubah ke arah yang normal.

Dampak baik tersebut terjadi diperkirakan karena selama bulan Ramadan penderita penyakit jantung mengalami perubahan pola makan. Mereka lebih dapat mengendalikan asupan yang masuk ke dalam tubuh serta mengatur porsi dan jadwal makan setiap hari, sehingga diharapkan para pasien yang mengalami sakit jantung dapat meneruskan pola hidup ketika berpuasa, meskipun sudah melewati bulan Ramadan.

mengatasi jantung berdebar-debar

Jadi, apakah penderita penyakit jantung boleh puasa?

Meskipun dilaporkan jika puasa tidak menimbulkan efek samping yang buruk bagi pasien yang mengalami sakit jantung, tetap saja hal ini tergantung dengan kondisi fisik masing-masing pasien. Pasien yang memiliki kondisi jantung yang sangat lemah, maka lebih baik untuk tidak ikut berpuasa.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan apakah orang dengan penyakit jantung boleh puasa atau tidak, sebaiknya periksakan dan diskusikan dulu hal ini kepada dokter Anda. Dokter akan memberikan pertimbangan apakah Anda lebih baik berpuasa atau tidak.

Sementara bagi pasien yang memiliki riwayat sakit jantung tapi tekanan darahnya selalu terkendali dengan baik, biasanya dokter membolehkan Anda ikut puasa di bulan Ramadan. Namun, jangan lupa obat-obatan yang harus diminum meskipun Anda berpuasa. Anda mungkin harus menyesuaikan lagi jadwal minum obatnya.

Panduan puasa aman bagi penderita penyakit jantung

Beberapa orang dengan penyakit jantung boleh puasa, dengan syarat Anda memerhatikan betul pengaturan porsi makan serta pemilihan makanan yang tepat. Selain untuk menjalankan perintah agama, salah satu tujuan utama pasien penyakit jantung berpuasa adalah untuk menurunkan jumlah lemak total pada darahnya dan menormalkan berat badannya.

Oleh karena itu, makanan berbuka puasa maupun menu sahurnya tak boleh sembarangan. Hindari gorengan atau makanan berlemak lainnya. Selain itu, lebih baik juga jika sebelum berpuasa Anda bertemu dengan ahli gizi dan dokter spesialis jantung yang menangani Anda.

Baca Juga:

Let’s block ads! (Why?)