Liputan6.com, Jakarta – Belakangan ini muncul cara diet baru yang diyakini cepat menurunkan berat badan, yaitu diet golongan darah. Pola ini banyak dilirik seiring meningkatkan popularitas nutrigenomik, sebuah studi yang mempelajari tentang respons gen terhadap makanan yang dikonsumsi.
Gagasan di balik diet golongan darah begitu sederhana, sama seperti gen yang dapat memengaruhi berat badan dan kemampuan tubuh untuk memproses makanan tertentu yang dikonsumsi. Maka secara teoritis, golongan darah juga dapat mempengaruhi.
Tetapi banyak kritik berdatangan pada cara diet ini. Jadi apabila Anda tertarik mencobanya, berikut hal-hal yang harus Anda ketahui.
Apa itu diet golongan darah?
Cara diet ini awalnya dikembangkan oleh seorang peneliti pengobatan alternatif sekaligus dokter naturopati, Peter D’Adamo. Diet ini merekomendasikan seseorang untuk membuat pilihan nutrisi berdasarkan golongan darah yakni A, B, O, atau AB.
“Misalnya, orang dengan golongan darah A lebih rentan terhadap penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Maka diet yang tepat adalah diet vegetarian yang berfokus pada makanan segar, murni, dan organik,” kata D’Adamo seperti dikutip dari Prevention, Selasa, 8 Oktober 2019.
Sementara itu, bagi orang dengan golongan darah O direkomendasikan untuk mengonsumi makanan yang mengandung protein hewani. Karena orang dengan golongan darah ini memiliki kemampuan yang sangat baik untuk mencerna makanan yang mengandung protein dan lemak.
Diet Golongan Darah untuk Menurunkan Berat Badan
Premis dari diet golongan darah menyimpulkan bahwa seseorang tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang sama persis,” kata direktur komunikasi nutrisi di Internasional Food Information Council Foundation, Amerika Serikat, Kris Sollid.
Secara teknis, diet golongan darah dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Akan tetapi, penurunan berat badan belum tentu menentukan apakah diet yang digunakan benar-benar baik untuk tubuh Anda.
“Diet apa pun bisa menyebabkan penurunan berat badan. Tetapi itu tergantung dengan jumlah kalori yang Anda makan, usia, dan seberapa aktif tubuh Anda,” Sollid menjelaskan.
Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menyatakan, tidak ada bukti untuk memvalidasi manfaat kesehatan yang diberikan dari diet golongan darah.
Setahun kemudian, sebuah studi baru menganalisis lebih dari 1.400 pasien. Para peneliti menemukan bahwa diet golongan darah memang memiliki efek positif, seperti menurunnya Indeks Massa Tubuh (BMI) dan tekanan darah. Tetapi itu tidak tergantung pada golongan darah seseorang.
Terlebih lagi, sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan oleh Journal of Nutrition, AS menemukan bahwa diet golongan darah tidak memiliki dampak kesehatan yang signifikan pada orang dewasa yang kelebihan berat badan.
Penulis: Diviya Agatha