Dinkes Kepri Beri Peringatan Penderita HIV/AIDS Capai 14.500 Orang – JawaPos
By: Date: 3 Desember 2022 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan

JawaPos.com–Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau memberi peringatan terkait jumlah orang yang terinfeksi virus perusak sistem kekebalan tubuh, HIV/AIDS, sejak 2018 sampai sekarang mencapai sekitar 14.500 orang.

Kepala Dinkes Kepri Muhammad Bisri mengatakan, total jumlah orang yang terinfeksi HIV sejak 2018 sampai sekarang mencapai 12.923 orang. Sedangkan penderita AIDS sebanyak 1.572 orang.

Dia menjelaskan, total jumlah warga Kepri yang tertular HIV pada 2018 sebanyak 9.461 orang. Kasus baru HIV pada saat itu mencapai 1.088 orang. Jumlah kasus baru 2019 sebanyak 887 orang, pada 2021 sebanyak 795 orang, dan Januari-November 2022 sebanyak 672 orang.

Sementara itu, total jumlah kasus AIDS di Kepri pada 2018 sebanyak 578 orang setelah bertambah 287 orang. Kasus baru AIDS pada 2019 meningkatkan menjadi 420 orang, sedangkan 2020 sebanyak 320 orang, tahun lalu sebanyak 181 orang, dan pada 2022 menjadi 112 orang.

”Orang dengan HIV/AIDS yang masih hidup 6.784 orang. Dari data periode 2018-2022 terlihat lebih dari 50 persen sudah meninggal dunia,” ujar Muhammad Bisri.

Bisri menyatakan, penanganan HIV/AIDS diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV/AIDS.

Target capaian pemeriksaan HIV di Kepri Januari-Oktober 2022 untuk kelompok homo sebanyak 3.209 orang, namun hanya tercapai 1.109 orang atau 43 persen. Sedangkan pemeriksaan terhadap kelompok waria sebanyak 173 orang tercapai 100 persen.

Dia menambahkan, target capaian pemeriksaan kesehatan terhadap perempuan pekerja seks mencapai 3.209 orang, tercapai 1.109 orang atau 35 persen. Dan target pemeriksaan terhadap pengguna napza suntik sebanyak 182 orang hanya tercapai 20 orang.

”Target capaian pemeriksaan kesehatan terhadap pasangan orang dalam HIV/AIDS target 2.116 orang, tercapai 29 orang,” ucap Bisri.

Bisri mengatakan penularan HIV/AIDS tidak semudah Covid-19. Penularan HIV/AIDS berhubungan dengan moral dan gaya hidup.

”Untuk menangkal HIV/AIDS harus dimulai dari diri sendiri. Iman dan takwa kepada Allah merupakan benteng untuk mencegah diri dari perbuatan asusila seperti ganti-ganti pasangan untuk berhubungan intim. Penguatan ketahanan keluarga juga benteng mencegah HIV/AIDS,” tutur Muhammad Bisri.

Bila kedua cara tidak dapat dilaksanakan, jalan terburuk yang harus dilakukan menggunakan alat pengaman saat berhubungan intim sebagai bentuk tanggung jawab mencegah penularan HIV/AIDS. ”Kami tidak anjuran untuk melakukan hal negatif atau tidak baik, namun jika itu terpaksa dilakukan wajib menggunakan pengaman,” ujar Muhammad Bisri.