Guru Besar UGM: Ini Gajala Cacar Monyet dan Upaya Pencegahannya – Kompas.com – KOMPAS.com
By: Date: 31 Juli 2022 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan

KOMPAS.com – Belakangan ini, wabah cacar monyet (Monkeypox) menjadi perhatian dunia. Apalagi organisasi kesehatan dunia (WHO) juga telah menetapkan wabah cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global.

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. drh. Wayan Tunas Artama, menyatakan banyak pihak perlu untuk meningkatkan edukasi dan kewaspadaan.

Melalui cara-cara tersebut, bisa sebagai strategi utama untuk menurunkan faktor risiko masyarakat terhadap kemungkinan terkena paparan virus.

Baca juga: Pakar Farmasi UGM: Ini Ciri Obat Palsu dan Cara Mengenalinya

“Mengingat wabah Monkeypox di Amerika Serikat pada tahun 2003 sempat diberlakukan kebijakan pembatasan perdagangan dan transportasi hewan,” ujarnya dikutip dari laman UGM, Jumat (29/7/2022).

Dengan berkaca dari wabah di AS itu, maka menjadikan semua perlu untuk dipertimbangkan dan diperketat, terutama di daerah endemik dan negara-negara dengan wabah tersebut.

Hewan yang mungkin telah kontak dengan hewan terinfeksi harus dikarantina serta ditangani sesuai standar pencegahan dan diobservasi gejala Cacar Monyet selama 30 hari.

Sedangkan untuk penularan, ia menjelaskan bisa dari hewan ke manusia dan terjadi di saat menangkap, memproses, dan mengonsumsi daging satwa liar.

Bisa juga melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi dari hewan terinfeksi seperti mamalia kecil, termasuk rodensia (tikus, tupai) dan primata non-manusia (monyet, kera).

Dijelaskan, penularan secara kontak langsung ini dapat juga terjadi antarhewan. Penularan Cacar Monyet dari manusia ke manusia utamanya melalui droplet pernapasan yang secara umum memerlukan kontak erat yang cukup lama.

Selain itu, penularan bisa juga melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau materi lesi cacar, kontak tidak langsung dengan benda, kain, dan permukaan yang terkontaminasi.

Sedang penularan secara vertikal dapat terjadi dan dapat berujung pada komplikasi, cacar bawaan, atau lahir mati.

Baca juga: Dosen FK UB: Ini Penanganan dan Cara Mencegah Cacar Monyet

“Masa inkubasi cacar monyet umumnya berkisar 6 sampai 13 hari. Pasien dinyatakan infeksius dari saat ruam mulai muncul hingga deskuamasi atau pergantian kulit. Proses ini membutuhkan waktu hingga beberapa minggu,” jelasnya.

Untuk gejala penyakit pada manusia sangat mirip dengan penyakit cacar, yaitu demam (>38,5°C), kelemahan, menggigil dengan atau tanpa keringat, nyeri tenggorokan dan batuk, pegal-pegal, pembengkakan kelenjar limfa, dan sakit kepala.

Gejala-gejala tersebut akan diikuti dengan kemunculan ruam makular-papular berbatas jelas, vesikular, pustular, hingga lesi berkeropeng.

Lesi bertahan sekitar 1-3 hari pada setiap tahap dan berprogres secara bersamaan. Area kemunculan lesi adalah:

  • wajah (98 persen)
  • telapak kaki dan tangan (95 persen)
  • membrane mukosa mulut (70 persen)
  • genital (28 persen)
  • konjungtiva (20 persen)

Secara umum lesi lebih jelas pada anggota gerak dan wajah dibandingkan pada badan. Manifestasi pada area genital dapat menjadi dilema diagnosis pada populasi berpenyakit menular seksual (PMS).

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Tenggorokan Gatal Pakai Ramuan Alami, Info Ners Unair

Untuk pemberian vaksin atau penggunaan vaksin cacar (orthopoxvirus lain seperti virus vaccinia), Wayan mengatakan setidaknya memberikan perlindungan parsial terhadap infeksi virus Monkeypox.

Pada 2019, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui vaksin JYNNEOSTM untuk mencegah penyakit Cacar Monyet dengan efektivitas mencapai 85 persen.

Untuk pencegahan menyitir dari WHO, maka sebagai upaya perlindungan diri perlu:

  • menghindari kontak langsung dengan orang bergejala
  • menerapkan hubungan seksual yang aman
  • menjaga kebersihan tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer menggunakan masker
  • mempraktikkan etika batuk dan bersin yang benar

Sedangkan upaya pencegahan di rumah dapat dilakukan dengan melakukan:

  • good hygiene practices
  • mencuci kain dengan detergen
  • memisahkan alat makan orang terinfeksi
  • mencuci alat makan menggunakan air panas atau air hangat dan sabun dengan memakai sarung tangan
  • membersihkan permukaan terkontaminasi dengan desinfektan

Baca juga: Stikes Panti Kosala: Ini Tanda dan Gejala Jantung Koroner

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.