Hati-hati, Studi Menunjukkan Hati Babi Dapat Tularkan Hepatitis E!
By: Date: 10 Oktober 2019 Categories: hepatitis,Infeksi

Suara.com – Sama seperti hati hewan lainnya, bagi beberapa orang hati babi mampu menggugah selera makan. Bahkan beberapa orang mengatakan organ dalam babi ini sangat enak.

Namun, Anda harus hati-hati ketika akan mengonsumsi hati babi mentah atau kurang matang.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Singapore General Hospital (SGH), mengonsumsi hati babi mentah atau kurang matang berisiko tertular Hepatitis E (HEV).

Dalam studinya, peneliti menemukan ada infeksi bawaan makanan yang terdeteksi dalam tiga sampel hati babi mentah yang mereka gunakan sebagai objek penelitian.

Melansir Today Onlie via World of Buzz, studi tersebut menunjukkan ada peningkatan kasus HEV di Singapura pada 2012 hingga 2016.

Peningkatannya lebih dari dua kali lipat, dari 1,7 kasus per 100.000 penduduk pada 2012 menjadi 4,1 kasus per 100.000 penduduk pada 2016.

Ilustrasi hati babi (PIxabay/Chodarat)
Ilustrasi hati babi (PIxabay/Chodarat)

Studi ini diterbitkan dalam jurnal medis Zoonoses Public Health pada Juli lalu dan temuan mengungkapkan, mereka yang terinfeksi HEV cenderung pria Cina berusia 55 tahun ke atas.

“Meskipun kami tidak dapat memastikan apakah hati babi merupakan kontributor utama kasus HEV di Singapura, kami mengamati bahwa hati babi dapat ditemukan di banyak hidangan lokal,” kata Dr Chan Kwai Peng, penulis senior penelitian dan Konsultan Senior di Departemen Mikrobiologi SGH.

“Karena kebanyakan orang menyukai setengah matang untuk teksturnya, hal ini dapat menempatkan mereka pada risiko infeksi hepatitis E. Cara paling aman untuk mengonsumsi makanan, termasuk daging babi, adalah memasaknya sampai matang,” sambungnya.

Ketika seseorang tertular virus HEV, hati mereka terinfeksi, tetapi infeksi biasanya hilang dalam beberapa minggu.

Gejala biasanya tidak ada, tetapi mereka yang memiliki gejala akan mengalami demam, lesu, mual dan penyakit kuning.

Meskipun infeksi ini tidak selalu mengarah pada penyakit jangka panjang atau kerusakan hati, virus ini bisa berakibat fatal bagi wanita hamil, orang dengan sistem kekebalan yang lemah seperti pasien transplantasi, atau orang dengan riwayat penyakit hati.

Let’s block ads! (Why?)