Hernia Inguinalis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan
By: Date: 15 Juni 2020 Categories: gejala penyakit,hernia,Informasi Kesehatan,Pencegahan Penyakit,penyakit,Penyakit A-Z,penyebab penyakit

Hernia inguinalis terjadi ketika organ seperti usus menonjol melalui titik lemah pada otot perut. Tonjolan yang dihasilkan bisa terasa sakit, terutama ketika batuk, membungkuk, atau mengangkat benda berat. Simak gejala, penyebab, hingga perawatan pasca operasi hernia inguinalis selengkapnya di bawah ini.

hernia-inguinalis-doktersehat

Apa Itu Hernia Inguinalis?

Hernia inguinalis terjadi di perut dekat daerah selangkangan. Kondisi ini berkembang ketika jaringan lemak atau usus mendorong dinding perut dekat dengan saluran inguinalis kanan atau kiri. Setiap saluran inguinalis berada di dasar perut.

Hernia inguinalis adalah kondisi yang tidak membaik dengan sendirinya. Gangguan ini dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Biasanya dokter akan merekomendasikan pembedahan untuk memperbaiki kondisi ini.

Gejala Hernia Inguinalis

Hernia inguinalis mudah terlihat dari penampilannya karena menyebabkan tonjolan di sepanjang area kemaluan atau pangkal paha. Tonjolan ini bisa tampak bertambah besar ketika Anda berdiri atau batuk. Jenis hernia ini mungkin menyakitkan atau peka terhadap sentuhan.

Tanda dan gejala yang bisa menyertai hernia inguinalis adalah:

  • Sensasi terbakar atau sakit di tonjolan
  • Rasa sakit atau tidak nyaman di pangkal paha, terutama ketika membungkuk, batuk, atau mengangkat benda berat
  • Sensasi berat di pangkal paha
  • Kelemahan atau tekanan di pangkal paha
  • Kadang-kadang, rasa sakit dan pembengkakan di sekitar testis terjadi ketika usus yang menonjol turun ke skrotum

Tanda dan Gejala pada Anak

Hernia inguinalis pada bayi dan anak-anak disebabkan oleh kelemahan pada dinding perut saat lahir. Kadang-kadang kondisi ini hanya akan terlihat ketika bayi menangis, batuk, atau mengejan saat buang air besar.

Pada anak yang lebih besar, hernia cenderung lebih jelas ketika anak batuk, selama buang air besar, atau berdiri untuk waktu yang lama.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera cari perawatan medis jika tonjolan berubah menjadi merah, ungu, atau gelap. Selain itu, konsultasi dengan dokter juga diperlukan jika tonjolan terasa menyakitkan atau terlihat di pangkal paha.

Penyebab Hernia Inguinalis

Pada banyak kasus, melemahnya dinding perut yang mengarah ke hernia inguinalis terjadi saat lahir ketika lapisan perut (peritoneum) tidak menutup dengan benar. Sementara penyebab lainnya berkembang di kemudian hari ketika otot melemah, memburuk akibat penuaan, aktivitas fisik yang berat, atau batuk yang disertai kebiasaan merokok.

Kelemahan juga dapat terjadi pada dinding perut di kemudian hari, terutama setelah cedera atau operasi perut. Perlu diketahui juga bahwa kondisi ini bisa terjadi tanpa memiliki penyebab yang jelas atau terjadi sebagai akibat dari:

  • Tekanan yang meningkat di dalam perut
  • Terdapat titik lemah yang sudah ada sebelumnya di dinding perut
  • Mengejan saat buang air besar atau buang air kecil
  • Kehamilan
  • Batuk kronis atau bersin

Pada pria, titik lemah biasanya terjadi di saluran inguinalis, di mana spermatic cord memasuki skrotum. Pada wanita, saluran inguinalis membawa ligamen yang membantu menahan rahim di tempatnya, dan hernia kadang terjadi ketika jaringan ikat dari uterus menempel pada jaringan di sekitar tulang kemaluan.

Faktor Risiko

Meski tidak ada satu alasan pasti yang menyebabkan kondisi ini, titik-titik lemah dalam otot perut dan selangkangan dianggap sebagai kontributor utama. Faktor-faktor lain yang berkontribusi untuk mengembangkan hernia inguinalis adalah:

  • Seorang pria delapan kali lebih mungkin mengalami hernia inguinal daripada wanita
  • Otot-otot melemah seiring bertambahnya usia
  • Memiliki orang tua atau saudara kandung dengan kondisi ini
  • Sembelit kronis, kondisi ini menyebabkan mengejan saat buang air besar
  • Hamil dapat melemahkan otot-otot perut dan menyebabkan peningkatan tekanan di dalam perut
  • Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah
  • Memiliki hernia inguinalis sebelumnya

Diagnosis Hernia Inguinalis

Diagnosis yang bisa dilakukan dokter adalah dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu dengan memeriksa tonjolan. Karena berdiri dan batuk dapat membuat hernia lebih menonjol, Anda mungkin akan diminta untuk berdiri dan batuk.

Jika cara sederhana tersebut tidak membantu diagnosis, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan tes pencitraan seperti USG perut, CT scan atau MRI.

Jenis Hernia Inguinalis

Melemahnya otot dan jaringan ikat dinding perut bagian bawah di saluran inguinalis memungkinkan kondisi ini berkembang. Hernia inguinalis dapat terbentuk dengan cara yang berbeda, sehingga menyebabkan memiliki beberapa jenis, di antaranya:

  • Indirect Inguinal Hernia

Ini adalah tipe yang paling umum. Kondisi ini sering terjadi pada kelahiran prematur, sebelum saluran inguinalis menjadi tertutup. Namun, jenis hernia ini dapat terjadi kapan saja. Kondisi ini paling umum terjadi pada pria.

  • Direct Inguinal Hernia

Ini adalah jenis yang paling sering terjadi pada orang yang sudah lanjut usia. Beberapa orang memercayai kondisi ini akibat melemahnya otot di usia muda. Hernia jenis ini jauh lebih banyak terjadi pada pria.

  • Incarcerated Inguinal Hernia

Kondisi ini terjadi ketika jaringan tersangkut di pangkal paha dan tidak dapat direduksi. Hal ini menyebabkan hernia tidak dapat didorong kembali ke tempatnya.

  • Strangulated Inguinal Hernia

Jenis hernia ini adalah kondisi medis yang lebih serius. Ini terjadi ketika jaringan tersangkut dan aliran darahnya terputus. Kondisi ini bisa mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan medis darurat.

Pengobatan Hernia Inguinalis

Jika hernia kecil dan tidak mengganggu aktivitas Anda, dokter mungkin menyarankan untuk menunggu dengan waspada. Kadang-kadang, penopang diperlukan guna meringankan gejala yang muncul.

Pada anak-anak, dokter mungkin mencoba memberikan tekanan manual untuk mengurangi tonjolan sebelum mempertimbangkan operasi.

Pembesaran atau nyeri hernia biasanya membutuhkan pembedahan untuk menghilangkan ketidaknyamanan dan mencegah komplikasi serius. Terdapat dua jenis umum operasi yang bisa dilakukan yaitu:

  • Open Hernia Repair

Dokter bedah membuat sayatan di pangkal paha dan mendorong jaringan yang menonjol kembali ke perut. Setelah itu, dokter menjahit area yang melemah, sering kali memperkuatnya dengan synthetic mesh (hernioplasty).

Setelah operasi, Anda akan didorong untuk bergerak sesegera mungkin, tetapi mungkin membutuhkan beberapa minggu sebelum dapat melanjutkan aktivitas normal.

  • Laparoskopi

Dokter bedah akan membuat beberapa sayatan kecil di perut. Sering kali gas digunakan untuk membuat perut mengembang agar organ-organ internal lebih mudah dilihat.

Sebuah selang kecil yang dilengkapi dengan kamera (laparoskop) dimasukkan ke dalam satu sayatan. Dipandu oleh kamera, ahli bedah memasukkan instrumen kecil melalui sayatan lain untuk memperbaiki hernia menggunakan synthetic mesh.

Laparoskopi memungkinkan dokter bedah untuk menghindari jaringan parut dari perbaikan hernia sebelumnya, sehingga mungkin menjadi pilihan yang baik untuk orang-orang yang mengalami hernia berulang setelah melakukan open hernia repair. Prosedur ini juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk hernia di kedua sisi tubuh.

Seperti halnya open hernia repair, prosedur ini membutuhkan beberapa minggu sebelum Anda dapat kembali menjalankan aktivitas normal.

Perawatan Pasca Operasi Hernia Inguinalis

Anda mungkin akan merasakan sakit atau tidak nyaman setelah operasi hernia. Rasa sakit biasanya ringan dan hilang dalam 2 minggu setelah operasi. Dokter akan merekomendasikan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit.

Bicarakan dengan dokter tentang kapan Anda dapat dengan aman kembali ke aktivitas yang biasa dilakukan setelah operasi hernia inguinalis.

Komplikasi Hernia Inguinalis

Seiring dengan berjalannya waktu, tonjolan bisa membesar jika tidak dilakukan prosedur pembedahan. Pada pria, hernia besar dapat meluas ke skrotum, menyebabkan rasa sakit dan bengkak. Berikut adalah komplikasi lainnya yang bisa terjadi, di antaranya:

  • Incarcerated Hernia

Jika isi hernia terperangkap di titik lemah di dinding perut, hal itu dapat menyumbat usus, menyebabkan sakit parah, mual, muntah, ketidakmampuan untuk buang air besar, dan sulit untuk membuang gas.

  • Strangulation

Hernia yang tersangkut dapat memotong aliran darah ke bagian usus. Strangulation dapat menyebabkan kematian jaringan usus yang terkena. Hernia yang tercekik ini bisa mengancam jiwa dan membutuhkan pembedahan segera.

Pencegahan Hernia Inguinalis

Anda tidak dapat mencegah cacat bawaan yang membuat kondisi rentan terhadap hernia inguinalis. Namun, Anda dapat mengurangi ketegangan pada otot dan jaringan perut seperti:

  • Pertahankan berat badan yang sehat. Konsultasi dengan dokter tentang olahraga dan rencana diet terbaik untuk Anda.
  • Meningkatkan makan tinggi serat. Buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian mengandung serat yang dapat membantu mencegah sembelit dan mengejan.
  • Angkat benda berat dengan hati-hati atau hindari mengangkat barang berat. Jika Anda harus mengangkat sesuatu yang berat, bukan pinggang yang menekuk tetapi tekuklah lutut Anda.
  • Berhenti merokok. Selain perannya dalam banyak penyakit serius, merokok sering menyebabkan batuk kronis yang dapat menyebabkan atau memperburuk hernia inguinalis.
  1. Anonim. Inguinal hernia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/inguinal-hernia/symptoms-causes/syc-20351547. (Diakses pada 15 Juni 2020).
  2. Anonim. Inguinal hernia. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16266-inguinal-hernia. (Diakses pada 15 Juni 2020).
  3. Anonim. Inguinal hernia. https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/inguinal-hernia. (Diakses pada 15 Juni 2020).
  4. Anonim. What Is an Inguinal Hernia?. https://www.webmd.com/digestive-disorders/inguina. (Diakses pada 15 Juni 2020).
  5. Moore, Kristeen. 2018. Inguinal Hernia. https://www.healthline.com/health/inguinal-hernia. (Diakses pada 15 Juni 2020).

DokterSehat | © 2020 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi

Let’s block ads! (Why?)