[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah
By: Date: 14 Mei 2024 Categories: Cek.Fakta,fakta,Hoax

Berita

KOMPAS.com – Warga Palestina di Kota Rafah, di Gaza Selatan terpaksa meninggalkan kediamannya akibat ancaman invasi darat besar-besaran dari Israel.

Di media sosial pun beredar sebuah video dengan narasi yang menyatakan warga Palestina beramai-ramai berjalan meninggalkan Rafah.

Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan pada narasi dalam video itu.

Video warga Palestina meninggalkan Rafah disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (8/5/2024):

Orang-orang meninggalkan Rafah.Menuju arah yang tak tentu, mereka dalam keadaan lelah dan ketakutan

Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video kemudian menelusuri jejak digitalnya dengan metode reverse image search.

Hasil pencarian di Google Lens mengarahkan ke video yang diunggah akun Instagram Times of Gaza pada 9 November 2023 dan Abdallah Ghunaim pada 8 November 2023.

Pada keterangan video disebutkan bahwa warga Palestina di Gaza Selatan mengevakuasi diri ke Gaza Selatan.

Mereka mencari penampungan di tempat lain di Jalur Gaza akibat agresi Israel.

Sementara, Kota Rafah berada di Selatan Gaza. Wilayah itu juga kini menjadi sasaran Israel.

Video pada momen yang sama terdapat di kanal YouTube AFP, 9 November 2023.

Pada keterangan video menyebutkan sektiar 50.000 warga Palestina meninggalkan Gaza Utara pada 8 November 2023.

Tampak kesamaan beberapa elemen dalam video, yakni dua papan reklame yang menunjukkan video diambil di lokasi yang sama.

Seperti diberitakan Al Jazeera, pada Senin (6/5/2024) militer Israel menyerukan kepada orang-orang di Rafah untuk mengevakuasi diri ke “wilayah kemanusiaan yang diperluas”.

Perintah evakuasi tersebut menyusul pemboman intens Israel pada malam hari yang menewaskan 22 orang, termasuk delapan anak-anak di Rafah.

Padahal sebelumnya, Rafah menjadi tempat pengungsian sejumlah besar warga Palestina. Ada sekitar 100.000 warga Palestina yang dievakuasi.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan dalam sebuah postingan di media sosial bahwa serangan Israel akan menimbulkan lebih banyak penderitaan dan kematian pada penduduk Palestina yang menurut otoritas kesehatan telah menewaskan lebih dari 34.000 orang sejak Oktober.

Diwartakan oleh Al Jazeera, warga Palestina diinstruksikan melalui pesan teks berbahasa Arab, panggilan telepon, dan selebaran untuk bergerak menuju al-Mawasi di pantai Laut Mediterania.

Brigade 401 Israel memasuki Rafah pada Selasa (7/5/2024) pagi, sehari setelah kelompok Hamas menyatakan mereka menerima proposal gencatan senjata yang dimediasi Mesir dan Qatar.

Namun Israel bersikeras bahwa kesepakatan itu tidak memenuhi tuntutan atau persyaratan Israel.

Betul bahwa terjadi agresi militer Israel pada Senin (6/5/2024) mengakibatkan evakuasi sekitar 100.000 warga Palestina di Kota Rafah, Gaza Selatan.

Namun, salah satu video yang beredar disebarkan dengan konteks keliru. Orang-orang dalam video merupakan warga Palestina di Gaza Selatan mengevakuasi diri ke Gaza Selatan pada November 2023.

Rafah sebelumnya merupakan tempat pengungsian sejumlah besar warga Palestina, tetapi kini kota itu sudah tidak aman.