Konsumsi Suplemen Vitamin D Setiap Hari, Perlukah? – Liputan6.com
By: Date: 15 Januari 2022 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan

Liputan6.com, Jakarta Mengonsumsi vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh merupakan hal umum yang sering dilakukan banyak orang. Termasuk dalam mengonsumsi vitamin D di masa pandemi COVID-19 saat ini.

Namun, tidak banyak orang yang tahu anjuran, larangan, dan cara mengkonsumsi vitamin D dengan benar. Hal tersebut dapat berujung menimbulkan masalah kesehatan.

“Vitamin D adalah salah satu vitamin yang larut lemak. Sehingga, setiap kelebihan vitamin D yang dikonsumsi akan disimpan di dalam tubuh,” jelas dr. Adam Prabata, General Practitioner & PHD candidate in Medical Science, pada konferensi pers virtual Combiphar, Kamis (13/1/2022).

Meminum suplemen vitamin D setiap hari ketika Anda tidak membutuhkannya akan menyebabkan penumpukan vitamin D dalam tubuh dan berakibat buruk. 

Padahal hanya orang-orang tertentu saja yang disarankan oleh dokter yang boleh minum suplemen vitamin D sesuai dengan kebutuhan, melansir National Health Service UK.

2 dari 3 halaman

Jangan Asal Minum Suplemen Vitamin

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada American Journal of Clinical Nutrition, orang yang berusia 70 tahun ke atas cenderung mengalami penurunan kemampuan dalam memproduksi vitamin D hingga 75 persen. Ini sebabnya para lansia diperbolehkan untuk mengkonsumsi suplemen vitamin D.

Selain lansia, suplemen vitamin D juga dapat dikonsumsi ketika kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral meningkat, seperti pada wanita yang hamil atau menyusui, atau saat tubuh mengalami kekurangan asupan ketika sedang sakit dan dalam masa pemulihan setelah sakit, jelas Adam.

Lalu saat mengkonsumsi vitamin D, pastikan untuk tidak menggunakan minuman berkafein.

Ini karena kafein bisa menghambat penyerapan vitamin D. Dan jika diminum bersamaan dengan vitamin yang mengandung zat besi, maka 80 persen kandungannya tidak akan terserap oleh tubuh.

Reporter: Lianna Leticia

3 dari 3 halaman

Infografis Kriteria Pemberian Vaksin Booster untuk Umum