Mayoritas Penyintas Covid-19 Keluhkan Sesak Napas – Republika Online
By: Date: 31 Maret 2022 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan
Bagi remaja, gejala sisa long Covid-19 yang paling banyak yakni sakit kepala.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seringkali penyintas infeksi Covid-19 belum benar-benar pulih. Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Besar Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (Perdosri) Tirza Z Tamin mencatat mayoritas penyintas Covid-19 merasakan sesak napas.

“Sesak napas jadi keluhan paling banyak,” ujarnya saat mengisi konferensi virtual BNPB, Kamis (31/3/2022).
Dia mencatat gejala sisa long Covid-19 yang paling banyak terjadi pada penyintas Covid-19 di kelompok usia anak dan remaja yaitu sakit kepala, kesulitan konsentrasi, nyeri perut, gangguan tidur, hingga lemas. Tirza menambahkan, hampir semua gejala yang dialami penyintas ini terjadi secara spontan. Oleh karena itu, dia melanjutkan, gejala-gejala ini harus diidentifikasi sejak awal dan diberikan manajemen penanganannya secara adekuat.
“Kalau keluhannya sesak napas maka kami (dokter) bisa maksimalkan memeriksa respirasinya, paru-parunya bagaimana fungsi dari pernapasannya. Kemudian, beri teknik relaksasi atau beri terapi dada, hingga latihan pelonggaran dada,” katanya. 
Artinya, dia melanjutkan, penanganan ini tergantung pada kondisi dan gejala yang dikeluhkan penyintas. Lebih lanjut ia menegaskan keluhan penyintas harus segera diketahui. Sebab, gejala sisa atau long Covid-19 penyintas nantinya berhubungan dengan kualitas hidup.
Jika keluhan terkait kualitas hidup tidak segera ditangani, kemudian akan muncul kelelahan, anosmia, batuk. Bahkan, para penyintas bisa mengalami keluhan gangguan stres pascatrauma (PTSD) yaitu stres, pekerjaan yang sangat sibuk dan dampaknya bisa menetap.  
“Kita tak tahu post Covid-19 sampai seberapa lama. Ini akan menurunkan kualitas hidup,” ujarnya 
Dia meminta penyintas Covid-19 juga menerapkan pola hidup yang sehat, menerapkan nutrisi makanan yang baik, manajemen stres, hingga latihan yang sesuai. Selain itu, ia meminta protokol kesehatan (prokes) tetap diterapkan penyintas, terutama yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).