DokterSehat.Com – Naproxen obat apa? Naproxen adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk meredakan nyeri sendi yang diakibatkan oleh adanya peradangan (inflamasi) atau disebut arthritis. Selain itu, obat Naproxen juga bisa digunakan untuk mengatasi nyeri otot, nyeri saat haid, hingga sakit kepala.
Ketahui lebih jauh tentang manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya dari Naproxen berikut ini.
Rangkuman Informasi Obat Naproxen
Nama obat | Naproxen |
Golongan obat | Antiinflamasi nonsteroid (OAINS) |
Kategori obat | Obat resep |
Manfaat obat |
|
Sediaan obat | Tablet |
Cara Kerja Obat Naproxen
Naproxen adalah obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) yang pemanfaatannya untuk mengatasi nyeri dan pembengkakan akibat peradangan (inflamasi).
Sebagai antiinflamasi nonsteroid, cara kerja obat Naproxen adalah dengan menghambat pelepasan senyawa prostaglandin. Prostaglandin adalah senyawa yang diproduksi oleh tubuh di mana senyawa tersebut menghasilkan gejala peradangan seperti nyeri.
Itu sebabnya, mengonsumsi obat Naproxen dapat membantu meredakan gejala nyeri akibat peradangan dikarenakan Naproxen bertugas menghambat produksi dan pelepasan prostaglandin tersebut.
Manfaat Obat Naproxen
Manfaat Naproxen adalah untuk mengatasi gejala peradangan seperti nyeri, kaku, dan pembengkakan. Naproxen umumnya dikonsumsi oleh mereka yang mengalami peradangan sendi (arthritis), peradangan bantalan sendi atau bursae (bursitis), dan asam urat.
Naproxen bertindak sebagai penghambat pelepasan senyawa prostaglandin yang menimbulkan gejala peradangan tersebut. Dengan begitu nyeri dapat diredakan.
Indikasi atau manfaat obat Naproxen juga bisa untuk mengatasi pelbagai kondisi nyeri lainnya seperti:
- Ankylosing spondylitis
- Osteoarthritis
- Tendonitis
- Nyeri otot
- Nyeri haid
- Sakit kepala
- Sakit gigi
- Penyakit Gout
- Demam
Selain kondisi-kondisi di atas, mungkin ada lagi kondisi lainnya yang bisa diobati dengan mengonsumsi Naproxen. Tanyakan pada dokter apakah kondisi yang sedang Anda rasakan saat ini dapat diatasi oleh obat Naproxen.
Kontraindikasi Obat Naproxen
Sayangnya, ada sejumlah kondisi yang tidak memperkenankan seseorang untuk mengonsumsi obat Naproxen karena dikhawatirkan akan memperparah kondisi tersebut.
Beberapa kondisi yang dimaksud seperti:
- Perdarahan usus
- Perdarahan lambung
- Kekurangan darah (anemia)
- Dispepsia kronis
- Peptik ulseratif
- Edema
- Gagal jantung kongestif
- Hepatitis
- Penyakit ginjal
- Sensitivitas terhadap aspirin
- Riwayat operasi jantung
Sampaikan kepada dokter apabila Anda mengalami kondisi-kondisi di atas. Dokter akan memberikan alternatif obat pengganti Naproxen yang mungkin lebih aman.
Dosis Obat Naproxen
Naproxen adalah obat resep. Penggunaannya harus mengikuti aturan dari dokter. Dosis Naproxen tergantung dari kondisi yang hendak diobati.
Sebagai gambaran umum, dosis obat Naproxen adalah sebagai berikut.
1. Dosis Obat Naproxen (Muskuloskeletal akut, Dismenoroea, Nyeri ringan hingga sedang)
Dewasa: Dosis awal 500 mg, kemudian 250 mg setiap 6-8 jam per hari. Dosis maksimal hari pertama 1250 mg dan 1000 mg hari-hari berikutnya.
Lansia: Tidak bisa dipastikan, harus sesuai petunjuk dokter.
Anak-anak (Juvenile idiopathic arthritis): >5 tahun 10 mg/kg berat badan, 2 kali sehari setiap 12 jam. Dosis maksimal 1000 mg
2. Dosis Obat Naproxen (Ankylosing spondylitis, Osteoarthritis, Rheumatoid arthritis)
Dewasa: 500-1000 mg 2 kali sehari. Dosis maksimal 1000 mg per hari.
Lansia: Tidak bisa dipastikan, harus sesuai petunjuk dokter.
3. Dosis Obat Naproxen (Gout Akut)
Dewasa: Dosis awal 750 mg, kemudian 250 mg setiap 8 jam sampai gejala reda.
Lansia: Tidak bisa dipastikan, harus sesuai petunjuk dokter
Dosis Naproxen di atas hanya sebagai gambaran umum. Dosis obat Naproxen mungkin akan berbeda tergantung dari kebutuhan. Pastikan Anda mengonsumsi Naproxen sesuai dengan yang telah diresepkan oleh dokter.
Petunjuk Penggunaan Obat Naproxen
Berikut adalah petunjuk penggunaan obat Naproxen yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini:
- Gunakan obat Naproxen sesuai dengan aturan dokter
- Minumlah obat secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya. Contoh, setiap 8 jam sekali (untuk dosis 3 kali sehari). Tentukan jadwal minum obat dan lakukan setiap hari secara konsisten. Konsultasikan dengan dokter guna menemukan pola konsumsi obat yang tepat sesuai kondisi
- Apabila lupa minum obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera minum ketika ingat (berlaku jika jarak dengan jadwal minum obat selanjutnya masih jauh, misalnya 4 jam lagi). Hindari minum obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat
- Patuhi selalu saran dari dokter
- Imbangi konsumsi obat dengan minum air putih yang banyak
Petunjuk Penyimpanan Obat Naproxen
Obat Naproxen harus disimpan di tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan Naproxen:
- Simpan obat di tempat bersuhu 15 – 30 derajat celcius
- Hindari menyimpan obat di tempat lembap
- Hindari menyimpan obat di tempat yang terpapar sinar matahari langsung
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak
- Segera buang obat apabila sudah memasuki masa kedaluwarsa
Efek Samping Obat Naproxen
Penggunaan obat Naproxen mungkin akan menimbulkan efek samping. Berikut adalah efek samping Naproxen yang perlu diperhatikan.
- Kantuk
- Pusing kepala
- Mual
- Gangguan pencernaan (sembelit, sakit perut, sakit ulu hati)
- Gatal
- Palpitasi
Segera kunjungi dokter apabila Anda mengalami satu atau beberapa gejala di atas guna mendapat penanganan medis lebih lanjut.
Interaksi Obat Naproxen
Penggunaan obat Naproxen bersamaan dengan sejumlah obat-obatan akan menimbulkan interaksi obat. Obat-obatan yang dimaksud seperti:
- Aspirin
- Antikoagulan
- Antihipertensi
- Mielosupresi
- Antacid
- Probenecid
- Obat diuretik
Beritahu dokter Anda apabila sedang mengonsumsi obat-obatan di atas agar dokter bisa memberikan alternatif obat pengganti Naproxen.
Peringatan dan Perhatian Obat Naproxen
Perhatian! Sebelum menggunakan obat Naproxen, ketahui hal-hal penting lainnya berikut ini.
Peringatan! Sebelum menggunakan Bupropion, perhatikan juga hal-hal berikut ini:
- Naproxen dapat menyebabkan kantuk. Jangan konsumsi obat ini apabila hendak berkendara
- Jangan mengonsumsi Naproxen apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini
- Obat Naproxen masuk ke dalam kategori C untuk ibu hamil dan menyusui. Penggunaannya diperkenankan apabila manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin ditimbulkan
- Penderita penyakit yang kontraindikasi dengan Naproxen sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini
- Hentikan penggunaan obat jika dirasa mengalami sejumlah efek samping seperti mual, muntah, kepala pusing, dan gejala efek samping lainnya sebagaimana telah disebutkan di atas
- Beritahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat suatu penyakit
Sumber:
- Anonim. Naproxen. http://mims.com/indonesia/drug/info/naproxen/?type=brief&mtype=generic (Diakses pada 29 September 2019)
- Anonim. Naproxen. https://www.drugs.com/naproxen.html (Diakses pada 29 September 2019)
- Capuroscio, J. 2019. What to Know About Naproxen. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324917.php (Diakses pada 29 September 2019)