Pakar Ciptakan Matahari Mini, Apa Kegunaannya? – CNN Indonesia
By: Date: 2 Februari 2023 Categories: Sains

Jakarta, CNN Indonesia

Sejumlah fisikawan mencoba menciptakan matahari mini yang memiliki gravitasi sendiri. Apa kegunaannya?

Melansir Live Science, para fisikawan menciptakan matahari mini itu untuk menginvestigasi penyebab cuaca ekstrem di luar angkasa. Matahari mini itu mengandung plasma yang dipanaskan luar biasa di dalam bola kaca berukuran 3 cm.

Matahari mini itu juga memproduksi gelombang suara yang membatasi plasma yang berputar-putar, mirip seperti yang dilakukan matahari sebenarnya.


“Kami telah membuat sebuah sistem yang menghasilkan gelombang akustik dengan amplitudo tinggi dan simetris bola dalam bohlam yang berotasi dan berisikan gas sulfur yang diionisasi,” tulis para pakar dalam artikel di jurnal Physical Review Letters.

“Tanpa suara, gas menstratifikasi dirinya sendiri ke dalam tahap awal dengan gas yang paling hangat berada dekat di pusat bohlam tersebut, dan gas paling dingin di dekat permukaannya,” tulisnya lagi.

Dengan mempelajari matahari mini ini, para pakar berharap dapat memprediksi badai matahari ekstrem yang dapat menyebabkan padamnya listrik, merusak jaringan internet, dan bahkan merusak satelit.

“Medan suara berfungsi seperti gravitasi, paling tidak dalam hal menggerakan konveksi dalam gas,” kata penulis studi ini, John Koulakis, fisikawan dari University of California, Los Angeles (UCLA).

“Dengan menggunakan suara yang dihasilkan gelombang mikro dalam tabung plasma panas berbentuk bola, kami mencapai medan gravitasi yang 1.000 kali lebih kuat dari gravitasi Bumi.” katanya.

Lebih lanjut, para pakar yang terlibat dalam penelitian ini mengaku target selanjutnya adalah meningkatkan kapasitas eksperimen matahari mini ini. Hal itu akan membuat mereka dapat meniru kondisi Matahari semirip mungkin sekaligus mengobservasi gas yang berputar-putar untuk waktu yang lebih lama.

Badai matahari merupakan fenomena yang sulit diprediksi. Ia berawal dari ion yang berputar di permukaan Matahari yang menciptakan medan magnetik yang sangat kuat.

Karena garis medan magnetik tidak bisa saling bertabrakan, mereka memunculkan lontaran radiasi yang disebut badai matahari atau material matahari seperti coronal mass ejections (CME).

Sekali diluncurkan, CME melaju dengan kecepatan hingga jutaan mil per jam. CME juga dapat memicu badai geomagnetik.

Kapan pastinya badai ini terjadi belum dapat diketahui dengan jelas. Usaha yang telah dilakukan sebelumnya juga memunculkan beragam hasil.

Pasalnya, gravitasi Bumi cenderung mengganggu efek simulasinya, mengalihkan efeknya menjadi tidak bisa diprediksi.

(lth)