STRONG by Zumba, Olahraga HIIT yang Selaras dengan Musik
By: Date: 6 Oktober 2019 Categories: Lifestyle

Liputan6.com, Jakarta – High Intensity Interval Training (HIIT) adalah salah satu jenis olahraga yang digandrungi masa kini. Mengedepankan kombinasi gerakan dengan waktu yang singkat, olahraga ini menjanjikan terbuangnya kalori lebih banyak. Salah satu jenisnya yang sedang naik daun adalah program STRONG by Zumba.

STRONG by Zumba adalah salah satu program yang baru berusia tiga tahun. Olahaga ini menggabungkan latihan beban, pembentukan otot, kardio dan gerakan pilometrik yang diselaraskan dengan musik.

“Perusahaan Zumba yang terkenal dengan dance fitness-nya mau membuat program baru yang berkenaan dengan HIIT, gerakan yang memaksimalkan seluruh tubuh,” ujar Ai Lee Syarief, founder STRONG by Zumba saat ditemui di acara Master Class STRONG by Zumba di Senayan City.

Meskipun berada di bawah naungan perusahaan Zumba, program ini tidak ada sangkut paut dengan olahraga zumba itu sendiri. Orang yang ingin berpartisipasi tidak akan melakukan gerakan tarian seperti yang zumba lakukan. Kesamaannya hanya ada pada penggunaan musik dalam olahraganya.

Gerakan-gerakan yang dilakukan di STRONG by Zumba lebih berfokus pada martial arts seperti gerakan memukul dan menendang, serta tambahan gerakan kardio dan memaksimalkan otot. Gerakan bela diri yang dimasukkan ke dalam olahraga ini dikarenakan kedua pendirinya, Ai Lee Syarief dan suaminya, Umar Syarief adalah mantan atlet karate. Mereka merasa bahwa setiap gerakan dari seni bela diri memiliki fungsi yang besar ke tubuh.

“Sebenarnya satu gerakan bela diri akan sangat bermanfaat ke seluruh tubuh. Saat Anda mengeluarkan satu tinjuan, Anda membutuhkan tenaga dari seluruh tubuh. Gerakan-gerakan tersebut juga akan memaksimalkan fungsi otot tubuh,” tambah Ai Lee saat ditemui pada Sabtu (5/10/2019).

Tidak ada syarat khusus bagi orang yang ingin mencoba, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah kemampuan fisik saja. Pada dasarnya, STRONG by Zumba hanya memiliki satu jenis kelas. Tapi, ada tiga level kesulitan yang akan dicobakan oleh instruktor, yakni level bawah, menengah dan tinggi.

“Kami hanya ada kelas STRONG by Zumba, tidak ada kelas untuk pemula atau yang sudah mahir. Nantinya, instruktor akan menyesuaikan gerakan sesuai level dengan melihat kemampuan rata-rata partisipan,” ujar Ai Lee lagi.

Saat ini, STRONG by Zumba mulai berkembang di Indonesia dan dunia. Dalam master class yang dilaksanakan pada 5 Oktober 2019, tercatat ada 350 peserta yang ikut. Saat dilaksanakan di Malaysia, ada sekitar 750 orang.

Total sudah ada 12.000 lokasi di dunia yang menyediakan program STRONG by Zumba. Di Indonesia, Anda bisa menemukan instruktor olahraga ini di beberapa tempat fitness, seperti Celebrity Fitness. Satu sesi kelas STRONG by Zumba akan memakan waktu 30 sampai 55 menit.

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

2 dari 3 halaman

Musik Orisinil Sebagai Kunci Utama

Jika dalam olahraga zumba, gerakan mengikuti irama musik, dalam program STRONG by Zumba adalah sebaliknya. Justru, musik yang disesuaikan dengan setiap gerakan yang ingin disampaikan ke peserta.

Hal ini bertujuan untuk lebih memotivasi para peserta agar tidak lelah duluan. Umar Syarief mengatakan bahwa jika instruktor sudah memberitahu peserta harus melakukan jumlah gerakan, misal 10 kali jumping jack akan membuat pikiran peserta capek. Tapi, dalam STRONG by Zumba, ketukan musik yang akan mengontrol kapan mulai dan berhenti. Hal ini disetujui oleh Ai Lee.

“Kami tidak memberitahu mereka harus lakukan berapa gerakan dan waktunya. Kami hanya akan memutarkan lagunya, kemudian menginstruksikan mereka gerak menyesuaikan ketukan tiap lagu,” papar Ai Lee.

Terlebih, lagu-lagu yang digunakan adalah genre musik electronic dance music (EDM) yang dapat membuat lebih bersemangat. Spesialnya, musik- musik yang digunakan dalam STRONG by Zumba adalah musik yang diciptakan sendiri. Hal ini dilakukan karena para instruktor membutuhkan ketukan yang pas untuk setiap gerakan, sehingga tidak bisa mengandalkan musik yang sudah ada saja.

“Prosesnya adalah, misal mereka ingin membuat gerakan pada bagian tubuh tertentu, seperti tinjuan atau squads. Kemudian, mereka mengirimkan video gerakan kepada produser musik. Baru dari tiap gerakan yang ada, produser akan bikin musiknya,” jelas wanita keturunan Swiss-Malaysia ini.

Proses pembuatannya tak mudah, dibutuhkan berkali-kali revisi hingga musik dan gerakan dapat sinkron. Ai Lee manambahkan bahwa, bisa saja saat draf musik pertama selesai, para instruktor ingin menambahkan gerakan lain, sehingga harus ditambah lagi.

“Ini adalah proses yang panjang, tapi akhirnya akan memberikan musik yang seirama dengan gerakan, dan nanti memberikan kesenangan pada orang yang berolahraga dengan ini,” katanya lagi.

STRONG by Zumba juga pernah berkolaborasi dengan produser musik dan musisi dunia seperti Timberland, Steven Thomas hingga Steve Aoki. Dikatakan, produser dunia ini juga mengalami proses yang sama, yakni melalui berbagai revisi hingga menghasilkan musik khas yang pas.

“Setiap beat dalam musik memiliki gerakan dan setiap gerakan memiliki beat. Jadi, bagi kami musik adalah kunci utamanya,” tutup Ai Lee kepada Liputan6.com.

(Novi Thedora)

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Let’s block ads! (Why?)