4 Rumah Sakit Pemerintah Bakal Ikut Buat Alat Medis Canggih, Kemenkes: Mahal Kalau Cuma Beli
By: Date: 12 Desember 2023 Categories: rumah sakit

Suara.com – Dalam rangka transformasi sistem kesehatan Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku tidak hanya butuh alat kesehatan, tapi sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengoperasikan teknologi kesehatan canggih tersebut.

Sehingga Indonesia tidak hanya jadi target penjualan alat medis, tapi suatu saat, tenaga kerja dalam negeri bisa membuatnya secara mandiri. Sehingga, Menkes Budi mendorong penelitian alat kesehatan di dalam negeri.

“Saya ingin masyarakat luas mendapatkan instrumen alat kesehatan yang mereka butuhkan dan dibarengi dengan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan alat-alat tersebut,” ujar Menkes Budi dalam penandatanganan kerjasama Siemens Healthineers di Setia Budi, Jakarta Selatan, Selasa (12/12/2023).

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr. Azhar Jaya, S.H., SKM, MARS menjelaskan Indonesia menerima pihak swasta yang ingin melakukan riset dan membaginya kepada SDM Indonesia agar bisa unggul, khususnya yang berhubungan teknologi agar pelayanan kesehatan Tanah Air lebih maksimal.

“Teknologi kesehatan itu berkembang pesat, kita memang perlu kerja sama dengan pihak luar dan sekali lagi karena perkembangan cepat, kadang teknologinya itu baru keluar, udah ada muncul lagi, muncul lagi. Itu kan cost (biaya)-nya jadi mahal kalau kita hanya membeli, membeli dan membeli,” papar dr. Azhar

Menurut dr. Azhar, dengan ikut terlibat dalam proses penelitian dan pengembangan teknologi kesehatan, selain mendapatkan pengalaman, Indonesia diuntungkan memperoleh alat kesehatan yang lebih baik dan murah, serta tidak perlu impor karena dibuat di dalam negeri.

“Ibaratnya kita ingin dapat sahamlah dari mereka,” jelas dr. Azhar.

Dr. Azhar menambahkan, nantinya bukan hanya alat kesehatan yang didapatkan Indonesia, tapi juga ekosistem riset teknologi medis di dalam negeri. Hasilnya, jika ada alat yang sukses dikembangkan, maka bukan tidak mungkin berbagai negara yang membutuhkan teknologi tersebut bisa membelinya dari Indonesia meski dalam prosesnya butuh bantuan swasta.

Adapun saat ini terdapat 10 jenis penyakit yang jadi prioritas Menkes Budi di Indonesia, seperti kanker, stroke, jantung, stroke, hingga kesehatan ibu dan anak. Dari beberapa penyakit ini, dibutuhkan teknologi atau alat kesehatan yang mumpuni, untuk mengurangi risiko kematian dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Inilah sebabnya, dipilih 4 rumah sakit vertikal Kemenkes, yakni RS Pusat Kanker Dharmais Jakarta, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, RS Harapan Kita, dan RS Pusat Otak Nasional (PON) yang dipastikan bakal bekerja sama dengan perusahaan alat kesehatan asal Jerman Siemens Healthineers.

Setidaknya, saat ini ada tiga alat kesehatan yang bakal melibatkan 4 RS vertikal Kemenkes tersebut dalam pengembangan dan penelitiannya, di antaranya sebagai berikut:

1. Praktik Theranostics dalam Kedokteran Nuklir

Praktik theranostics, yang merupakan integrasi pengujian diagnostik dan terapi bertarget dengan perawatan yang lebih personal untuk setiap pasien. Nantinya, RS Pusat Kanker Dharmais Jakarta dan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung akan dilibatkan pendidikan dan pusat penelitian theranostics dalam Kedokteran Nuklir.

2. Konsep Digital Twin

Digital Twin adalah konsep visioner yang bertujuan untuk membuat replika pasien untuk deteksi dini, perencanaan perawatan yang dipersonalisasikan, prediksi risiko, dan simulasi skenario pada penyakit jantung. Ini akan melibatkan RS Harapan Kita, Jakarta.

3. Mobile Stroke Unit

Kerja sama pengembangan mobile stroke unit ini melibatkan RS vertikal yang jadi rujukan nasional penyakit stroke di Indonesia. Pengembangan alat ini sangat dibutuhkan di Tanah Air, mengingat penduduk Indonesia yang memiliki akses perawatan stroke khusus jumlahnya kurang dari 1 persen.

Nantinya, mobile stroke unit yang dilengkapi dengan CT diagnostik ini akan memberikan perawatan stroke pre-hospital di waktu yang penting atau golden period, sehingga bisa mengurangi risiko kecacatan atau kematian akibat serangan stroke yang terlambat dibawa ke rumah sakit.

https://www.suara.com/health/2023/12/12/223957/4-rumah-sakit-pemerintah-bakal-ikut-buat-alat-medis-canggih-kemenkes-mahal-kalau-cuma-beli