5 Penyebab Hiperlaktasi, Saat Produksi ASI Terlalu Deras
By: Date: 5 Januari 2024 Categories: Ibu Menyusui,menyusui

Pada dasarnya, tubuh ibu akan mulai memproduksi susu selama kehamilan. Saat si Kecil lahir, produksi ASI akan meningkat dan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Namun pada beberapa kasus, ibu menyusui bisa menghasilkan lebih banyak ASI daripada yang dibutuhkan oleh bayi, kondisi ini biasa dikenal dengan hiperlaktasi. 

Lantas, apa itu hiperlaktasi? Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Cari tahu jawabannya melalui artikel berikut. 

Apa penyebab hiperlaktasi? 

menyusui saat hamil

Hiperlaktasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika produksi air susu ibu (ASI) berlebih.

Meski memiliki ASI yang berlimpah merupakan harapan dari setiap ibu, produksi ASI yang terlalu banyak ternyata dapat menimbulkan masalah kesehatan. 

Saat produksi ASI terlalu banyak, ibu mungkin akan merasakan gejala atau tanda tertentu, seperti:

  • pembengkakan payudara,
  • nyeri payudara (mastalgia),
  • saluran susu tersumbat,
  • ASI sering keluar dari payudara, hingga
  • payudara yang terasa kencang. 

Sementara pada bayi, gejala yang mungkin timbul saat ibu mengalami hiperlaktasi, yaitu tersedak saat menyusu, sering muntah, serta kesulitan dan tidak nyaman ketika menyusu akibat produksi ASI yang berlimpah. 

Lalu, apa penyebab hiperlaktasi? Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab ASI berlimpah. 

1. Stimulasi yang berlebihan

Menurut Pregnancy Birth & Baby, memberikan stimulasi seperti rutin memompa ASI dapat menghasilkan ASI lebih banyak.

Meski begitu, stimulasi yang berlebihan justru dapat menyebabkan produksi ASI yang berlebih juga. 

2. Ketidakseimbangan hormon 

Gangguan hormonal, seperti tingginya kadar hormon prolaktin dalam tubuh juga dapat meningkatkan produksi ASI hingga menjadi berlebihan.

Biasanya, tingginya kadar hormon ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah stres.  

[summary title=”Tahukah Anda?”]

Tidak hanya pada wanita, ternyata hormon prolaktin juga ada dalam tubuh pria. Pada pria, hormon prolaktin dapat merangsang produksi sperma serta berperan penting dalam kesehatan reproduksinya, termasuk pada gairah seksnya.

[/summary]

3. Faktor genetik 

Penyebab produksi ASI yang berlimpah selanjutnya adalah faktor genetik.

Bila ada anggota keluarga ibu yang memiliki riwayat produksi air susu yang tinggi (hiperlaktasi), maka tidak menutup kemungkinan ibu pun akan mengalami hal serupa. 

4. Stres 

Kondisi kesehatan emosional ibu selama menyusui sangat berperan penting dalam produksi ASI.

Pada kebanyakan kasus, ibu yang stres selama menyusui akan mengalami peningkatan produksi air susu. 

5. Konsumsi obat-obatan tertentu 

Ibu menyusui yang memiliki riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko produksi ASI berlebih.

Oleh karena itu, bila ibu ingin mengonsumsi obat-obatan tertentu, ada baiknya untuk berkonsultasi dulu kepada dokter. 

Yang perlu diingat adalah bahwa setiap ibu memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda, sehingga faktor yang menjadi penyebab hiperlaktasi pun dapat berbeda pada setiap individu. 

Oleh karena itu, bila ibu memiliki kekhawatiran tentang hiperlaktasi, sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan panduan yang tepat. 

Bagaimana cara mengatasi hiperlaktasi? 

Makanan Ibu Menyusui agar Bayi Lancar BAB

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi hiperlaktasi atau produksi ASI yang terlalu deras. 

1. Membuat jadwal menyusui yang teratur 

Menyusui dengan frekuensi dan durasi yang teratur dapat membantu menstimulasi payudara dengan tepat dan tidak berlebihan.

Oleh karena itu, membuat jadwal menyusui yang teratur dapat mencegah produksi ASI berlebih atau hiperlaktasi pada ibu. 

2. Pompa ASI sesuai kebutuhan 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ASI akan diproduksi sesuai kebutuhan bayi. Bila ibu terus melakukan pompa ASI secara berlebihan, maka ASI yang dihasilkan pun akan berlebih. 

Oleh karena itu, sebaiknya pompa ASI sesuai dengan kebutuhan si Kecil saja dan hindari melakukannya secara berlebihan. 

3. Melakukan pijat payudara dan kompres dingin 

Coba lakukan pijatan lembut pada payudara sebelum menyusui atau menggunakan pompa ASI. Setelahnya, coba gunakan kompres dingin di area payudara.

Cara ini diyakini dapat membantu mengurangi pembengkakan dan ketidaknyamanan pada payudara ibu menyusui akibat ASI yang berlimpah.

https://hellosehat.com/parenting/bayi/menyusui/pijat-laktasi/

4. Melakukan prinsip block feeding 

Menerapkan prinsip block feeding selama 1 minggu juga dapat menjadi cara mengatasi ASI yang terlalu deras.

Untuk melakukannya, ibu dapat membagi menjadi periode 3 jam. Jadi, ibu hanya akan menyusui si Kecil hanya dari satu sisi payudara dalam jangka waktu ini. 

Tepatnya begini, misalkan dari jam 9 pagi sampai siang hari ibu hanya menyusui pada payudara kiri, kemudian pada siang hari hingga jam 3 sore hanya menyusui pada payudara kanan. Intinya, terus berganti payudara setiap 3 jam. 

Hal ini dapat membantu mengurangi stimulasi berlebih pada payudara yang tidak digunakan saat menyusui si Kecil. 

5. Hindari makanan yang meningkatkan produksi ASI 

Bila ibu sudah menghasilkan produksi ASI yang berlimpah, sebaiknya hindari makanan booster ASI.

Misalnya kacang-kacangan atau biji-bijian karena justru dapat membuat produksi ASI ibu semakin meningkat. 

Oleh karena itu, bagi ibu yang mengalami hiperlaktasi, sebaiknya hindari atau mengurangi makanan tersebut untuk mencegah ASI diproduksi secara berlebihan. 

6. Pertimbangkan menggunakan obat

Bila kondisi hiperlaktasi membuat ibu tidak nyaman dan menyebabkan anak sulit untuk menyusu, ibu mungkin dapat berkonsultasi kepada dokter.

Pasalnya, penggunaan obat tertentu mungkin dapat mengurangi produksi ASI yang berlebihan. 

Itulah beberapa penyebab dan cara mengatasi ASI yang berlimpah atau terlalu deras.

Mengatasi kondisi ini pada dasarnya membutuhkan kesabaran, dan biasanya produksi ASI akan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi seiring berjalannya waktu. 

Namun, bila setelah menggunakan cara di atas hiperlaktasi yang ibu alami tidak kunjung mereda, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter atau dokter laktasi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.

https://wp.hellosehat.com/parenting/bayi/menyusui/hiperlaktasi/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=rss