6 Cara Mencegah Kanker Tenggorokan Sejak Dini
By: Date: 22 Oktober 2019 Categories: Hidup Sehat,Kanker Mulut,kanker oral,Kanker Tenggorokan,Obat Kanker,penyakit kanker,penyebab kanker,Tips Sehat

Kanker tenggorokan terjadi akibat sel-sel yang bermutasi dan menggandaan diri secara tidak terkendali. Kanker tenggorokan tidak boleh dipandang sebelah mata. Sama seperti jenis kanker lainnya, kanker tenggorokan dapat mematikan bila terlambat didiagnosis dan diobati. Kabar baiknya, ada banyak cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah pertumbuhan sel kanker di tenggorokan. Apa saja? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Cara mencegah kanker tenggorokan

Tenggorokan adalah tabung berotot yang berperan membantu jalannya sistem pernapasan dan pencernaan. Setiap bagiannya berpotensi menjadi tempat berkembangnya sel kanker.

Sebelum terlambat, Anda sebaiknya mulai menerapkan beberapa cara mencegah kanker tenggorokan berikut ini.

1. Berhenti merokok

cara berhenti merokok

Peneliti dari American Cancer Society melaporkan kebiasaan merokok dapat menyebabkan setidaknya 12 jenis kanker berbeda. Perokok bahkan dibuktikan lebih berisiko terkena penyakit kanker tenggorokan dibanding yang bukan perokok.

Usut punya usut, ini karena banyak bahan kimia dalam sebatang rokok yang ternyata diketahui dapat memicu kanker alias bersifat karsinogen. Setiap kali Anda mengisap rokok, efek racun dari bahan-bahan kimia tersebut dapat memicu proses mutasi sel di tenggorokan sementara juga melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Semakin lama dan sering Anda merokok, risiko terkena kanker tenggorokan akan semakin tinggi. Itu sebabnya berhenti merokok menjadi cara paling ampuh untuk menurunkan risiko kanker tenggorokan.

Meski tidak mudah, bukan berarti Anda tidak bisa melakukannya sama sekali. Mulailah perlahan dengan mengurangi satu atau dua rokok dalam sehari. Kemudian tambah terus jumlah rokok yang harus dikurangi hari demi hari, sampai Anda benar-benar berhenti merokok sama sekali.

Waktu yang diperlukan setiap orang untuk berhenti merokok bisa berbeda-beda. Ada yang hanya dalam hitungan minggu, bulan, atau bahkan tahunan. Kuncinya adalah konsisten dan jangan menyerah pada godaan.

Jangan ragu untuk meminta dukungan dari orang-orang sekitar seperti orangtua, pasangan, dan sahabat. Dukungan dari orang terdekat dapat memberikan energi positif supaya tekad Anda tetap kuat untuk merealisasikan gol ini.

2. Mengurangi minum minuman beralkohol

tes alkohol

Jika Anda suka minum minuman beralkohol, mengurangi intensitasnya adalah cara yang baik untuk mencegah kanker tenggorokan. Kenapa?

Senyawa etanol yang terkandung dalam minuman beralkohol ternyata terbukti dapat merusak DNA. Ketika DNA mengalami kerusakan, sel-sel dalam tubuh akan berkembang secara tidak terkendali dan membentuk tumor. Senyawa ini juga dapat menghambat proses penyerapan sejumlah nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk mencegah kanker.

Risiko Anda terkena kanker tenggorokan pun akan semakin tinggi bila Anda minum alkohol sambil merokok. Maka dari itu, sebaiknya Anda mulai berusaha untuk mengurangi kebiasaan minum alkohol secara berlebihan.

Sesekali dengan porsi yang kecil mungkin tidak apa, tapi sebisa mungkin segera berhenti minum sebelum Anda benar-benar mabuk. Bila perlu, Anda sebaiknya menghindari kebiasaan ini sama sekali.

Hindari hal-hal yang bisa memicu dorongan untuk minum alkohol. Supaya pikiran Anda teralihkan dari godaan alkohol, cobalah menyibukkan diri dengan aktivitas yang lebih positif.

Bila Anda ada di dalam lingkungan yang gemar minum alkohol, maka kurangi dulu intensitas pertemuan Anda bersama orang-orang tersebut. Berlatihlah untuk bisa mengatakan tidak pada alkohol.

3. Rajin merawat gigi

cara menyikat gigi yang benar

Mulut dan gigi yang kotor adalah sarang yang ideal bagi bakteri penyebab penyakit berkembang. Tidak heran jika ke depannya Anda jadi lebih rentan mengalami berbagai masalah gigi dan mulut, seperti radang gusi (gingivitis) dan penyakit gusi.

Berbagai masalah ini kemudian bisa memicu luka atau abses yang menetap di rongga mulut jika tidak diobati. Bengkak abses umumnya berisi nanah yang mengandung bakteri. Nah, bakteri tersebut lambat laun dapat menyebar hingga ke jaringan tenggorokan.

Tanpa disadari, infeksi yang berkelanjutan ini dapat merusak sel-sel yang tadinya sehat sehingga memungkinkan sel kanker berkembang di dalam rongga tenggorokan.

Maka penting bagi Anda untuk selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut setiap hari. Pastikan Anda menggosok gigi dua kali sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur.

Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride karena pasta gigi dapat membantu melindungi dan menguatkan jaringan enamel gigi. Jangan lupa, bersihkan sela-sela gigi Anda dengan benang setelah menyikat gigi.

Cara mencegah kanker tenggorokan ini akan memberikan banyak manfaat untuk tubuh Anda jika dilakukan rutin.

4. Vaksinasi HPV

vaksin adalah

Sekitar 7 dari 10 kasus kanker yang ditemukan di belakang tenggorokan berhubungan dengan infeksi HPV, khususnya HPV16. HPV adalah kepanjangan dari human papilloma virus. Pria dan wanita sama-sama berisiko mengalami kanker tenggorokan akibat infeksi HPV.

Infeksi HPV di dalam tubuh biasanya dapat memakan waktu tahunan sampai akhirnya mewujudkan diri sebagai kanker tenggorokan. Maka, cara terbaik untuk mencegah kanker tenggorokan yang disebabkan infeksi HPV adalah dengan mendapatkan vaksinasi.

Banyak orang mengira bahwa vaksin HPV hanya boleh diberikan pada orang yang sudah aktif secara seksual. Padahal, ini keliru. Vaksin HPV justru akan bekerja lebih efektif sebelum Anda mulai aktif berhubungan seksual.

Semakin cepat Anda mendapat vaksinasi, maka semakin banyak antibodi yang terbentuk di tubuh untuk melawan virus HPV di masa depan. Penelitian pun menunjukkan bahwa tubuh bisa menciptakan antibodi yang lebih banyak saat masih berusia muda daripada saat tua nanti.

Selain vaksinasi, Anda juga dapat menurunkan risiko infeksi HPV dengan menerapkan prinsip seks aman. Misalnya, menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual dan hanya memiliki satu pasangan seks saja.

5. Perbanyak makan buah dan sayur

makanan untuk penderita diabetes

Makanan fast food, gorengan, dan tinggi gula serta lemak memang menggugah selera. Namun, hati-hati. Berbagai jenis makanan ini dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, salah satunya kanker tenggorokan.

Ingat, apa yang Anda makan akan memengaruhi cara tubuh bekerja. Oleh sebabnya, penting untuk memerhatikan setiap makanan yang Anda makan setiap hari. Ketimbang ngemil makanan yang manis, sebaiknya Anda memperbanyak makan sayur dan buah. Kandungan vitamin dan antioksidan dalam buah-buahan dan sayur-sayuran dapat membantu menurunkan risiko Anda terkena kanker tenggorokan.

Penelitian melaporkan bahwa makanan yang tinggi karotenoid dapat menghambat perkembangan sel kanker di tenggorokan, mulut, dan paru-paru. Karotenoid adalah senyawa yang berfungsi memberi warna merah, kuning dan orange pada buah dan sayuran. Buah dan sayur yang tinggi karotenoid adalah wortel, ubi, tomat, bayam, jeruk, pepaya, semangka, mangga, dan lain sebagainya.

Pastikan Anda selaku konsisten menerapkan cara mencegah kanker tenggorokan yang satu ini agar Anda manfaatnya terasa lebih optimal.

6. Rutin cek kesehatan

Tenggorokan Sakit Saat Menelan Bisa Jadi Gejala Odinofagia

Peluang kesembuhan dari kanker cenderung tinggi bila terdiagnosis sejak awal. Sayangnya, kebanyakan orang justru baru periksa ke dokter ketika gejala penyakitnya sudah memburuk.

Maka sebaiknya rutin cek kesehatan ke dokter setidaknya setiap satu tahun sekali sebelum penyakit terlambat didiagnosis. Selain mencegah kanker tenggorokan, cara ini juga efektif untuk memantau kesehatan Anda secara keseluruhan.

Biasanya orang-orang yang berisiko tinggi atau yang mengidap penyakit tertentu akan diminta untuk lebih sering periksa ke dokter ketimbang orang-orang yang sehat walafiat. Tujuannya supaya dokter dapat mengetahui sejauh mana risiko Anda terkena penyakit.

Untuk mendiagnosis kanker tenggorokan, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan tes pencitraan. Dalam kasus tertentu, dokter mungkin akan melakukan uji biopsi atau pengambilan sampel jaringan.

Baca Juga:

Let’s block ads! (Why?)