6 Penyebab Gingivitis, Perokok Perlu Hati-hati – CNN Indonesia
By: Date: 7 Juni 2022 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan

Jakarta, CNN Indonesia

Gingivitis atau radang gusi akan terasa sangat menyakitkan. Ada beberapa penyebab gingivitis yang perlu diketahui.

Gingivitis merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum ditemui. Gingivitis adalah peradangan pada gusi yang bersifat non-destruktif.

Ada dua jenis gingivitis. Pertama adalah gingivitis yang disebabkan oleh penumpukan plak. Penumpukan plak bisa mengiritasi gusi, memicu peradangan dan menimbulkan rasa nyeri.


Sementara gingivitis lainnya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Reaksi alergi juga bisa memicu gingivitis jenis ini.

Namun perlu diketahui, kedua jenis gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis jika tidak diobati dengan benar. Periodontitis merupakan penyakit pada gusi yang lebih parah, yang bisa memicu komplikasi seperti gigi patah.

Penyebab Gingivitis

Melansir Medical News Today, umumnya gingivitis disebabkan oleh akumulasi plak dan bakteri di sekitar gigi. Penumpukan plak terjadi saat bakteri menempel pada permukaan halus gigi.

Plak bakal mengeras dan berubah menjadi karang gigi di sekitar gusi. Penumpukan plak dan karang gigi dapat memicu respons imun yang bisa menyebabkan kerusakan jaringan pada gusi.

Selain penumpukan plak, ada beberapa faktor risiko dan penyebab gingivitis lainnya. Berikut di antaranya.

1. Perubahan hormon

Ilustrasi Wanita Datang BulanIlustrasi. Perubahan hormon saat menstruasi bisa jadi penyebab gingivitis. (DieterRobbins/Pixabay)

Kondisi ini umumnya terjadi selama masa pubertas, menopause, siklus menstruasi, dan kehamilan. Gusi bakal jadi lebih sensitif dan meningkatkan risiko peradangan.

2. Penyakit tertentu

Penyakit tertentu seperti kanker, diabetes, dan infeksi HIV bisa menyebabkan gingivitis.

3. Obat-obatan tertentu

Obat-obatan yang mengurangi produksi air liur dapat berdampak pada kesehatan mulut, termasuk gusi.

Selain itu, obat epilepsi seperti dilantin juga dapat menyebabkan pertumbuhan jaringan gusi yang tidak normal hingga meningkatkan risiko peradangan.

4. Merokok

Gingivitis lebih banyak dialami kelompok perokok dibandingkan non-perokok.

5. Usia yang bertambah tua

Risiko peradangan pada gusi dapat meningkat seiring bertambahnya usia.

6. Faktor genetik

Kondisi ini juga bisa diturunkan secara genetik. Anak dari orang tua yang menderita gingivitis memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap radang gusi.

Gejala Gingivitis

Ada beberapa gejala gingivitis yang perlu diketahui. Berikut diantaranya:

– perubahan warna pada gusi;
– gusi terasa sakit saat disentuh;
– gusi berdarah;
– bau mulut.

Namun, gejala sangat mungkin tidak terlihat pada kasus gingivitis ringan.

Demikian gejala dan penyebab gingivitis yang perlu diketahui. Semoga membantu!

(asr)

[Gambas:Video CNN]