Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah China pada Selasa ini (1/6/2021) menyatakan telah menemukan infeksi flu burung strain (varian) baru H10N3 pertama di dunia

Mengutip Straits Times, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengatakan dalam sebuah pernyataan online bahwa seorang pria berusia 41 tahun dirawat di rumah sakit dengan gejala demam, di kota di timur Provinsi Zhenjiang, pada 28 April dan didiagnosis mengidap H10N3 sebulan kemudian.

Meski begitu dilaporkan bahwa virus strain baru ini tidak begitu mudah menular.

“Risiko penyebaran skala besar sangat rendah,” kata NHC, dalam keterangannya, dikutip Selasa ini. NHC juga menambahkan bahwa pria itu dalam kondisi stabil dan kontak dekatnya tidak melaporkan “kelainan”.

Beberapa jenis flu burung telah ditemukan di antara hewan di China tetapi wabah massal pada manusia jarang terjadi.

Epidemi flu burung terakhir pada manusia di China terjadi pada akhir 2016 hingga 2017, dengan serangan flu burung strain H7N9. H7N9 diketahui telah menginfeksi 1.668 orang dan merenggut 616 nyawa sejak 2013, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) PBB.

Sementara itu dalam mengatasi wabah flu burung baru-baru ini, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China pekan lalu mendesak pengawasan yang lebih ketat di peternakan unggas, pasar, dan burung liar.

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)