Bagi setiap orang tua, menjadi saksi perkembangan buah hatinya merupakan hal yang sangat membahagiakan. Selain melihat bayi berhasil membalikkan badannya dan tengkurap sendiri, Anda mungkin sudah tidak sabar untuk melihatnya belajar merangkak sebelum mulai berdiri dan berjalan. Namun, ada kalanya bayi tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda siap merangkak. Normalkah jika bayi belum bisa merangkak padahal sudah masuk usia idealnya?
Usia berapa bayi mulai belajar merangkak?
Mungkin Anda sebagai orangtua khawatir karena melihat sang buah hati tak kunjung mulai merangkak, sementara teman-temen seusianya sudah melakukannya. Anda mesti pahami dulu bahwa sebenarnya, rentang usia bayi merangkak itu tak sama.
Menginjak usia di atas 6 bulan, atau tepatnya sekitar 7 sampai 10 bulan, biasanya bayi sudah mulai berusaha membalikkan tubuhnya kemudian berdiri.
Berdiri di sini bukan tegak dengan dua kaki, tapi lebih mengarah pada berlutut dan menahan berat tubuhnya dengan kedua tangannya. Kemudian ia akan menggoyang-goyangkan tubuhnya tapi belum mampu berjalan.
Ini menandakan bahwa bayi sudah mulai siap untuk belajar merangkak. Akan tetapi, proses yang dilalui bayi untuk bisa berhasil merangkak tidak selalu sama.
Ada bayi yang tampak lebih bersemangat untuk belajar merangkak, tapi ada juga yang cenderung lebih santai. Bahkan, cara yang dilakukan masing-masing bayi sampai akhirnya dapat merangkak dengan sempurna pun berbeda-beda.
Namun sejatinya, merangkak dapat membantu melatih kemampuan motorik bayi. Meski kelihatannya mudah, tapi tidak demikian bagi si kecil.
Pasalnya, bayi harus mampu menggunakan kekuatan otot tangan dan kaki dengan baik untuk menopang berat tubuhnya sendiri. Dengan begitu, akan terjadi koordinasi gerakan antar anggota tubuhnya.
Perlukah khawatir kalau bayi belum bisa merangkak?
Perkembangan kemampuan dan keterampilan setiap bayi tidak selalu terjadi di usia yang sama. Mungkin ada bayi yang bisa melakukannya lebih cepat ketimbang teman-teman seusianya.
Sebaliknya, ada juga bayi yang butuh waktu untuk belajar lebih lama daripada teman-temannya. Pada dasarnya, Anda tidak perlu khawatir ketika bayi belum bisa merangkak.
Kemungkinan ia masih perlu belajar dan melatih kemampuan motoriknya sedikit lebih lama lagi. Terlebih jika si kecil tampak lebih fokus melatih kemampuannya yang lain, seperti berkomunikasi dengan orang-orang sekitar.
Hal ini dapat sedikit menunda fokusnya untuk belajar merangkak sendiri. Perlu diketahui juga, biasanya perkembangan bayi yang lahir tepat waktu cenderung lebih cepat daripada bayi yang lahir prematur.
Ini mungkin bisa menjadi salah satu faktor penyebab bayi belum bisa merangkak. Bahkan menariknya, terkadang ada beberapa bayi yang melewatkan fase merangkak.
Sebaliknya, ia bisa langsung duduk, berdiri, dan berjalan sendiri tanpa belajar merangkak sebelumnya. Ya, ini karena sebenarnya bayi tidak harus selalu melewati tahap merangkak.
Dengan kata lain, bayi belum bisa atau melewatkan tahapan merangkak bukanlah suatu masalah besar dalam tumbuh kembangnya. Asalkan, Anda melihat perkembangan lainnya yang masih sesuai dengan usia si kecil.
Misalnya, muncul rasa ingin tahu yang memicu bayi untuk belajar berdiri dan berjalan sembari berpegangan atau bertumpu pada berbagai benda kokoh di sekitarnya. Seiring berjalannya waktu, biasanya kemampuan bayi untuk berjalan sudah terlihat sebelum usianya 15 bulan tanpa bisa merangkak sebelumnya.
Kapan harus konsultasi ke dokter?
Sembari menunggu sampai bayi berhasil merangkak sendiri, Anda bisa terus melatih dan memancing gerakan tubuhnya. Namun pada intinya, bayi belum bisa merangkak bukanlah sebuah masalah yang perlu dikhawatirkan.
Pasalnya, tahapan merangkak pada bayi tidak harus selalu ada, dan bisa dilewatkan sampai akhirnya ia mampu langsung berdiri dan berjalan.
Jika Anda merasa ada keterlambatan perkembangan pada si kecil, jangan tunda untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Perhatikan juga apakah bayi bergerak dengan menggunakan kedua sisi tubuhnya atau salah satunya saja.
Jangan anggap remeh ketika bayi hanya aktif menggunakan salah satu sisi tubuhnya. Anda juga bisa menyampaikan pada dokter bila bayi pergerakan bayi tidak kunjung mengalami kemajuan.
Dengan memeriksa kondisi tubuh bayi, nantinya dokter dapat menilai apakah perkembangan bayi termasuk normal atau tidak.
Baca Juga: