Berbeda dengan Pengangkatan Jaringan, Pahami Lebih Jauh Seputar Biopsi Serviks
By: Date: 8 Maret 2020 Categories: Health Centers,Kanker Serviks,mendeteksi kanker serviks,mengobati kanker serviks,pengobatan kanker serviks,prosedur biopsi

Langkah awal dalam mencari tahu apakah ada perkembangan sel-sel kanker serviks, yakni dengan melakukan deteksi dini. Jika hasilnya ternyata positif, biasanya dokter akan melakukan prosedur biopsi serviks sebelum menentukan pengobatan kanker serviks. Lantas, seperti apa prosedur ini berjalan?

Apa itu biopsi serviks?

kanker serviks stadium 3

Biopsi serviks adalah sebuah prosedur medis yang dilakukan dengan mengambil sedikit jaringan pada leher rahim untuk diperiksa lebih lanjut. Sebagai gambaran, leher rahim merupakan salah satu bagian dari alat reproduksi wanita.

Leher rahim atau serviks terletak di ujung bawah rahim, dan menghubungkan antara rahim dengan vagina. Selama menstruasi, serviks berperan sebagai jalan mengalirnya darah menstruasi keluar dari vagina. Begitu pula dengan proses melahirkan, leher rahim akan menjadi jalan lahir bayi selama proses melahirkan.

Biasanya, proses biopsi serviks dilakukan setelah dokter menemukan adanya kelainan yang mengarah pada kanker usai pemeriksaan pap smear, IVA, maupun tes HPV DNA.

Hal tidak normal yang mungkin ditemukan di dalam serviks bisa meliputi pertumbuhan sel-sel yang bersifat prakanker, virus HPV, bahkan sel kanker itu sendiri.

Singkatnya, biopsi serviks adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan dengan mengambil sedikit sampel jaringan dari leher rahim.

Prosedur ini masuk ke dalam jenis biopsi insisi, yakni dengan mengambil sampel jaringan yang diduga sebagai penyakit. Prosedur ini berbeda dengan proses biopsi eksisi, yang dilakukan dengan mengangkat seluruh benjolan penyakit.

Selain ditujukan untuk pemeriksaan kanker leher rahim, biopsi ini juga biasa digunakan untuk mendiagnosis maupun mengobati kondisi medis tertentu. Beberapa penyakit yang bisa diketahui dari melakukan biopsi kanker serviks di antaranya kutil kelamin, polip, ataupun pertumbuhan sel-sel non-kanker di dalam serviks.

Apa saja jenis biopsi serviks?

tes biopsi hati

Terdapat beberapa metode berbeda untuk mengambil sampel jaringan dari dalam serviks. Metode yang akan digunakan akan mempertimbangkan tujuan awal serta riwayat kesehatan Anda.

Berikut 3 macam cara melakukan biopsi serviks:

Biopsi punch

Biopsi punch adalah satu dari beberapa jenis biopsi serviks, yang dilakukan dengan membuat lubang kecil pada leher rahim. Pembuatan lubang tersebut bertujuan agar jaringan serviks bisa terambil.

Proses ini dilakukan dengan alat khusus yang disebut biopsi forsep. Pengambilan sampel jaringan serviks dengan metode ini dapat dilakukan pada beberapa area serviks yang berbeda. Lokasi pengambilan jaringan akan tergantung dari perkiraan sel-sel serviks yang tampak abnormal.

Biopsi kerucut (cone biopsy)

Biopsi kerucut adalah jenis prosedur yang bertujuan untuk mengambil sampel jaringan berbentuk kerucut pada serviks. Prosedur yang juga dikenal dengan nama konisasi ini biasanya dilakukan dengan menggunakan pisau bedah atau laser.

Sampel jaringan yang diambil pada biopsi kerucut ini umumnya berupa potongan besar. Dalam prosedur ini, jaringan berbentuk kerucut diambil mulai dari bagian luar serviks (eksoserviks), sampai ke bagian dalam (endoserviks).

Akan tetapi, jaringan yang dihilangkan biasanya berada di perbatasan antara area luar serviks dan area dalam serviks. Pasalnya, sel prakanker ataupun sel kanker serviks kerap berawal dari area tersebut.

Biopsi kerucut juga bisa dilakukan sebagai tahapan pengobatan untuk menghilangkan pertumbuhan sel prakanker dan sel kanker leher rahim yang sangat dini.

Kuretase endoserviks (endocervical currettage)

Kuretase endoserviks adalah pengambilan sel yang berasal dari saluran dalam serviks (endoserviks). Endoserviks merupakan area yang mencakup bagian antara rahim (uterus) dan vagina.

Berbeda dengan kedua jenis biopsi serviks sebelumnya, kuretase endoserviks dilakukan dengan melibatkan penggunaan alat bernama kuret. Pada bagian ujung alat kuret, terdapat sendok atau kait yang berukuran kecil.

Alat kuret tersebut kemudian digunakan untuk mengikis lapisan di dalam serviks guna diperiksa lebih lanjut.

Apa yang harus diperhatikan sebelum biopsi serviks?

berhubungan seks setelah pap smear

Semua prosedur medis pada dasarnya memiliki aturan khusus sebelum dilakukan. Untuk biopsi kanker leher rahim sendiri, biasanya Anda baru diperbolehkan melakukannya satu minggu setelah selesai menstruasi.

Anda juga disarankan untuk tidak menggunakan tampon dan krim vagina selama kurang lebih 24 jam sebelum melakukan prosedur biopsi.

Douching vagina dan hubungan seksual juga sebaiknya ditunda sampai Anda selesai melakukan pemeriksaan biopsi serviks.

Jangan lupa, sampaikan pada dokter mengenai segala jenis obat yang sedang Anda konsumsi. Dokter mungkin akan meminta Anda untuk berhenti minum beberapa jenis obat yang bisa meningkatkan risiko perdarahan selama prosedur berlangsung.

Menurut Healthline, beberapa obat yang membuat Anda berisiko mengalami perdarahan dan sebaiknya dihindari untuk sementara adalah aspirin, ibuprofen, naproxen, dan warfarin.

Terkadang, Anda perlu menjalani biopsi serviks yang membutuhkan bius total, seperti metode kerucut. Jika ini yang terjadi, Anda akan diminta untuk tidak makan setidaknya 8 jam sebelumnya.

Bagaimana prosedur biopsi serviks?

pemeriksaan pap smear tes pap smear

Pertama-tama, dokter akan meminta Anda untuk berbaring di atas tempat tidur khusus dengan posisi kedua kaki berada di atas penyangga. Dengan begitu, kedua kaki Anda akan terbuka lebar alias mengangkang.

Selanjutnya, dokter akan memberikan bius lokal agar Anda tidak merasakan sakit selama proses biopsi serviks berlangsung. Anda akan diberikan bius total jika menjalani biopsi kerucut.

Nantinya, sebuah alat bernama spekulum akan dimasukkan ke dalam vagina oleh dokter Anda. Hal ini bertujuan agar vagina terbuka lebar selama biopsi dilakukan.

Dokter kemudian akan membersihkan area leher rahim atau serviks dengan menggunakan larutan cuka dan air.

Serviks juga bisa dioleskan dengan yodium, atau disebut dengan tes Schiller. Tujuannya untuk memudahkan dokter mengidentifikasi jaringan serviks yang abnormal.

Jaringan abnormal yang terlihat kemudian diambil oleh dokter dengan menggunakan forsep, pisau bedah, ataupun kuret, tergantung dari jenis biopsi serviks yang Anda jalani.

Jangan khawatir jika Anda merasakan sedikit sensasi seperti dicubit ketika dokter menggunakan alat forsep. Ini adalah hal yang normal.

Dalam beberapa kasus, biopsi serviks mungkin dilakukan bersamaan dengan kolposkopi. Kolposkopi merupakan prosedur pemeriksaan serviks, vagina, dan vulva. Biasanya, prosedur ini dilakukan bersamaan jika hasil pap smear menunjukkan adanya ketidaknormalan.

Apa yang terjadi setelah melakukan biopsi serviks?

benda asing di vagina

Setelah semua prosedur biopsi selesai dilakukan, dokter mungkin akan membalut serviks Anda sebagai langkah terakhir. Penggunaan bahan dengan kemampuan menyerap yang baik dapat membantu mengurangi jumlah perdarahan yang Anda alami.

Namun, tidak semua jenis biopsi serviks perlu menggunakan bahan penyerap atau penampung setelahnya. Ini tergantung dari banyak atau tidaknya darah yang keluar, serta jenis biopsi yang Anda lakukan.

Jenis biopsi  serviks kerucut biasanya mengharuskan Anda untuk dirawat di rumah sakit terlebih dahulu selama satu atau beberapa hari. Hal ini dikarenakan mungkin Anda akan mengalami kram dan perdarahan setelahnya.

Bahkan, jenis biopsi tersebut biasanya mengharuskan Anda untuk membatasi aktivitas tertentu. Mengangkat beban berat, melakukan hubungan seksual, menggunakan tampon, dan douching vagina harus dihindari setelah proses biopsi ini.

Anda dianjurkan untuk menunda kegiatan tersebut sekitar beberapa minggu usai melakukan biopsi kerucut. Sementara untuk biopsi punch dan kuretase endoserviks, aturannya masih sama.

Anda juga harus menghindari berbagai kegiatan tersebut ketika menjalani biopsi punch dan kuretase endoserviks. Akan tetapi, lama waktu untuk tidak melakukan kegiatan tersebut mungkin berkisar kurang lebih 1 minggu saja.

Khusus untuk jenis biopsi kanker serviks dengan metode punch, umumnya Anda diperbolehkan langsung pulang usai prosedur.

Pastikan Anda senantiasa memerhatikan perubahan kondisi maupun keluhan yang dialami usai melakukan biopsi serviks. Apabila Anda merasa demam, mengalami perdarahan hebat, keputihan yang berbau busuk, dan tanda-tanda tidak biasa lainnya, segeralah konsultasikan ke dokter. Gejala itu mungkin saja menandakan adanya infeksi pada organ reproduksi Anda.

Baca Juga:

Let’s block ads! (Why?)