Bolehkah Tes IVA Saat Hamil untuk Mendeteksi Kanker Serviks?
By: Date: 20 Maret 2020 Categories: Health Centers,Ibu Hamil,Kanker Serviks,tes IVA

Salah satu tes yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks atau kanker leher rahim adalah tes IVA atau visual inspection with acetic acid (VIA). Namun, apa yang harus dilakukan jika seorang ibu hamil perlu mendeteksi dan memastikan pertumbuhan sel kanker pada leher rahimnya. Apakah boleh tes IVA dilakukan saat hamil? Bagaimana jika ibu hamil ternyata terdeteksi kanker serviks?

Apa itu tes IVA?

Kanker serviks merupakan penyakit yang menyerang leher rahim dan disebabkan oleh infeksi virus human papillomavirus (HPV). Guna mendeteksi kanker serviks, seseorang perlu melakukan tes apakah terdapat pertumbuhan sel kanker di dalam leher rahimnya. Tes IVA merupakan salah satu cara mendeteksi kanker serviks.

Tes IVA dilakukan dengan menyeka asam asetat dengan kadar 3-5% pada leher rahim, guna mencari tahu apakah terdapat pertumbuhan sel prakanker di bagian tersebut.

Setelah diusapkan, dokter akan melihat apakah terjadi perubahan warna pada area leher rahim. Dinding leher rahim yang normal tidak akan mengalami perubahan setelah diusap asam asetat. Sebaliknya, leher rahim yang bermasalah, seperti adanya sel prakanker, akan berubah warna menjadi putih.

Dibandingkan dengan metode pap smear, tes IVA memang lebih murah dan mudah untuk dilakukan. Hasil tes ini pun bisa langsung diketahui pada hari yang sama saat tes dilakukan.

Meski demikian, tes IVA ini sama bermanfaatnya dengan metode pap smear. Anda dapat bertanya lebih lanjut ke dokter untuk mengetahui metode apa yang tepat digunakan sesuai dengan kondisi setiap orang.

Bolehkan dilakukan Tes IVA saat hamil?

Deteksi kanker serviks sebenarnya tidak diperlukan saat hamil. Hal ini disebabkan, hasil deteksi kanker serviks saat kehamilan menjadi lebih sulit ditentukan. Jika ingin melakukan hal tersebut, lakukanlah pada minggu ke-12 pascamelahirkan.

Meski demikian, jika sebelumnya Anda pernah mendapat hasil yang tidak baik pada deteksi dini kanker serviks, tes IVA saat hamil mungkin butuh dilakukan. Pada dasarnya, tes IVA ini tidak akan mempengaruhi kehamilan Anda.

Bagaimana jika ibu hamil terdeteksi kanker serviks?

Cancer Research UK menyebut, sebagian dari ibu hamil yang didiagnosa kanker serviks masih berada pada tahap awal dari penyakit ini. Kanker serviks yang didiagnosis pada ibu hamil tidak tumbuh lebih cepat dan menyebar, dibandingkan dengan wanita penderita kanker serviks yang tidak hamil.

Bila Anda didiagnosa memiliki kanker serviks pada trimester dua atau tiga kehamilan, biasanya dokter akan tetap menyarankan untuk melanjutkan kehamilan dan melakukan operasi caesar saat melahirkan. Kemudian, Anda akan melanjutkan perawatan kanker setelah melahirkan, seperti kemoterapi.

Namun, bila Anda melakukan tes IVA saat hamil pada trimester pertama dan terdeteksi kanker serviks, dokter mungkin memberi Anda opsi apakah ingin melanjutkan kehamilannya atau langsung melakukan perawatan.

Bila memilih melanjutkan kehamilan, dokter akan memberi perawatan pada usia kehamilan di trimester kedua. Namun, tentunya perawatan tersebut bukanlah kemoterapi sebab terlalu berbahaya bagi janin Anda.

Kanker serviks selama kehamilan perlu mendapatkan perawatan yang tepat, demi kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. Diskusikan dengan dokter mengenai perawatan dan pengobatan yang tepat.

Baca Juga:

Let’s block ads! (Why?)