BPOM Sosialisasikan Obat Herbal Sebagai Alternatif Pengobatan Covid-19 – biem.co
By: Date: 27 Mei 2021 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,healthy tips,Info Sehat,Informasi Kesehatan,kesehatan,Kesehatan Umum,Tips Sehat

KOTA SERANG, biem.co – Obat herbal seperti jamu yang menjadi budaya khas Indonesia disebut oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia (RI), Penny K. Lukito dapat menjadi alternatif pengobatan bagi orang yang positif terpapar Covid-19. Hal itu ia ungkapkan, karena hingga saat ini belum ditemukan obat khusus untuk Covid-19.

“Sampai saat ini kita masih mencari apapun obat yang bisa mengatasi, istilahnya apa ya? Mengatasi efek-efek setelah terjangkit Covid-19, misalnya pengobatan asymptom-nya dari pasien Covid-19,” ujarnya pada webinar Bincang Bincang Seputar Penggunaan Obat Tradisional Aman Selama Masa Pandemi, melalui zoom meeting yang diikuti biem.co, Kamis (27/05/2021).

Menurutnya, obat herbal yang tanpa memiliki efek samping dapat menjadi alternatif pengobatan bagi orang yang terpapar Covid-19. “Obat herbal dapat menjadi suatu alternatif ya dari berbagai obat lainnya. Dan saya kira obat herbal bisa menjadi subtitusi untuk hal tersebut,” paparnya.

Namun demikian, ia mengatakan dalam penggunaannya, masyarakat harus dapat meningkatkan pemahaman tentang pengunaan obat herbal tersebut. “Perlu digaris bawahi, dalam penggunaannya kita harus dapat melihat jaminan aspek khasiat dan keamanannya, jangan sampai kita memilih produk herbal yang berpotensi menimbulkan penyakit lainnya. Dan diupayakan sesuai anjuran dari tenaga medis atau pengawasan dokter. Selain itu juga produk obat herbalnya harus sudah terdaftar di BPOM,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan selain mengonsumsi obat herbal sebagai alternatif pencegahan Covid-19. Perilaku hidup sehat dengan menerapkan protokol kesehatan (menggunakan masker, cuci tangan, menjauhi kerumunan, dan jaga jarak) tetap wajib dilakasanakan. “Dengan mengonsumsi obat herbal dan berperilaku hidup sehat menjadi kunci pencegahan penyebaran Covid-19,” pungkasnya.

Editor : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *