METRO SULTENG-Sama seperti bagaimana warna pink mewakili kanker payudara, Teal menarik perhatian pada Kanker Serviks ganas kedua yang paling umum di kalangan wanita.

Lebih dari 99% kasus kanker serviks disebabkan oleh genotipe berisiko tinggi Human Papilloma Virus (HPV) seperti 16, dan 18, yang menyebabkan kematian dini pada wanita di masa reproduksinya.

Pada banyak wanita, infeksi HPV bertahan lama, dan akhirnya berkembang dari prakanker serviks menjadi kanker stadium awal dan kemudian invasif.

Namun, seringkali wanita pengidap HPV tidak mengetahui bahwa dirinya terkena, infeksi tersebut mungkin terus mengintai di dalam tubuh hingga muncul gejala.

Baca Juga: Inilah 9 Jenis Makanan Tambahan untuk Pria Agar Stamina dan Vitalitas Tetap Joss

Pada kasus tertentu, HPV tidak selalu menimbulkan gejala, dan disini satu-satunya cara untuk memastikan status kanker serviks adalah melalui pemeriksaan rutin.

Bagaimana seseorang dapat memulai skrining?

Dalam hal kesehatan reproduksi, seorang wanita harus memprioritaskannya dan memeriksakan dirinya ke dokter dari waktu ke waktu. Diagnosis dini mengarah pada penyelamatan nyawa.

Menekankan perlunya deteksi sebelumnya, metodologi skrining tradisional seperti tes Pap Smear, uji inspeksi visual, dan sitologi berbasis cairan digunakan untuk mengidentifikasi perubahan prakanker pada tubuh wanita.

Baru-baru ini deteksi DNA HPV telah tersedia sehingga memungkinkan deteksi dini. Skrining dini untuk infeksi HPV sejak usia 25 tahun diikuti dengan tes HPV setiap 5 tahun hingga usia 65 tahun.