Cek Fakta: COVID-19 Berasal dari Laboratorium Ukraina – VIVA – VIVA.co.id
By: Date: 24 Maret 2022 Categories: Cek.Fakta,fakta,Hoax

Kamis, 24 Maret 2022 – 10:37 WIB

VIVA – Unggahan dari TikTok yang mengaitkan adanya laboratorium di Ukraina sebagai penyebab COVID-19 pada 12 Maret 2022. Unggahan itu berupa video berita dari TVRI tentang penemuan 30 laboratorium di Ukraina yang diklaim untuk memproduksi senjata biologi. Unggahan ini juga menyebar di Facebook.

“Ternyata biang keroknya Covid-19. Pantasan berita Covid hilang,” demikian teks yang melekat pada video berdurasi hampir satu menit itu.

Narasi ini sebagai lanjutan informasi dari Rusia bahwa lebih dari 30 laboratorium senjata biologi itu didanai oleh Amerika Serikat. Namun sebelum konflik Rusia dan Ukraina, Amerika Serikat mengampanyekan bahwa COVID-19 berasal dari laboratorium di China.

HASIL CEK FAKTA

Sejauh ini tidak ada bukti-bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa COVID-19 berasal dari laboratorium di Ukraina. Berdasarkan tiga penelitian terbaru, kuat mengindikasikan sumber virus corona yang menyebabkan pandemi COVID-19 berasal dari pasar hewan di Wuhan, China, bukan dari laboratorium.
 
Dalam situs jurnal Nature, 27 Februari 2022, dua dari laporan itu menelusuri bahwa wabah berasal dari pasar yang menjual hewan hidup di Wuhan. Sedangkan riset yang ketiga menunjukkan bahwa virus corona SARS-CoV-2 berasal dari hewan yang mungkin dijual di pasar untuk manusia, pada November atau Desember 2019.
 
Penelitian itu dipublikasikan pada 25 dan 26 Februari. Namun ketiganya adalah pracetak sehingga belum diterbitkan dalam jurnal peer-review.

Penelitian itu berisi analisis genetik sampel virus corona yang dikumpulkan dari pasar dan dari orang yang terinfeksi pada Desember 2019 dan Januari 2020, serta analisis geolokasi yang menghubungkan banyak sampel ke bagian pasar tempat hewan hidup dijual.
 
Secara keseluruhan, bukti-bukti ini menunjukkan pasar sebagai sumber wabah —situasi yang mirip dengan epidemi sindrom pernafasan akut yang parah (SARS) pada tahun 2002, yaitu pasar hewan ditemukan sebagai titik mula, kata Kristian Andersen, ahli virus di Scripps Research Institute di La Jolla, California, dan penulis dua laporan. “Ini bukti yang sangat kuat,” katanya.

Namun, tidak ada penelitian yang berisi bukti pasti tentang jenis hewan apa yang mungkin memuat virus sebelum menyebar ke manusia. Andersen berspekulasi bahwa pelakunya bisa jadi adalah anjing rakun, mamalia mirip anjing jongkok yang digunakan untuk makanan dan bulu mereka di China.