Merdeka.com – Sebuah akun di media sosial, @nasasdeception membagikan narasi seorang dokter mengatakan bahwa dunia itu datar. Narasi itu dibagikan melalui sebuah potongan video yang bertuliskan, “Doctor on CBS News Mentions Flat Earth Twice Out of Nowhere” (Dokter di CBS News Menyebut Bumi Datar Dua Kali Entah Dari Mana)

Video tersebut merupakan bagian dari sesi wawancara di program “This Morning” kanal CBS tahun 2016 lalu.

©Istimewa

Penelusuran

Dilansir dari reuters.com, David Agus, seorang dokter dan profesor di Keck School of Medicine University of Southern California yang saat itu menjadi narasumber memang mengatakan “dunia itu datar” dua kali ketika berbicara tentang penyebaran virus Zika.

Saat Agus dikonfirmasi dirinya menjelaskan bahwa maksud pernyataan itu adalah konteks mengenai dampak globalisasi yang dapat memengaruhi secara rata. Dirinya juga menambahkan bahwa pernyataan tersebut mengacu pada konsep pergerakan lintas negara dari buku berjudul The World is Flat: A Brief History of the United States karya Thomas Friedman.

Buku tersebut sama sekali tidak mengeklaim bahwa bumi itu datar. Friedman menggunakan istilah “dunia itu datar” sebagai perumpamaan untuk berbicara tentang dampak globalisasi menyebabkan virus dapat menyebar lebih cepat.

“Tentu saja dunia tidak datar. Saya telah menemukan bahwa menggunakan gagasan sederhana tentang kerataan untuk menggambarkan bagaimana lebih banyak orang dapat menyambungkan, memainkan, menyelesaikan, terhubung, dan berkolaborasi dengan kekuatan yang lebih setara daripada sebelumnya-benar-benar membantu orang yang mencoba memahami dampak penting dari semua perubahan teknologi yang akan datang. bersama hari ini,” tulis Friedman dalam buku, jika diartikan dalam bahasa Indonesia.

Di samping itu, Fisikawan dan ilmuwan bumi telah menghilangkan teori bumi datar dengan bukti bahwa planet itu bulat.

Arizona State University dalam tulisannya berjudul “How Do We Know the Earth Is Round?” menungkapkan bukti dan rasionalisasi bahwa bumi itu itu bulat, salah satunya ialah dengan merasakan jarak pandang.

Jika bumi datar, manusia dapat melihat dengan jarak yang sangat jauh. Manusia bisa melihat kota lain yang jaraknya ratusan mil atau melihat kapal yang berlayar ke laut. Perahu akan tetap terlihat tidak peduli seberapa jauh ke laut itu pergi.

Sebaliknya, jika kita berada di luar dan tidak dapat melihat objek yang jaraknya jauh atau melihat sebuah kapal perlahan mulai menghilang, maka bumi terbukti bulat. Penglihatan ini dipengaruhi oleh adanya kurva lanskap.

Kesimpulan

Narasi seorang dokter mengatakan bahwa bumi itu datar adalah hoaks. Konteks yang dimaksud dan apa yang beredar tidak sesuai.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Referensi:
https://www.instagram.com/reel/Cjn4shwJACH/?utm_source=ig_embed&ig_rid=cba66106-37b0-4c3b-9462-b266ab7b9b9f
https://www.reuters.com/article/factcheck-flat-earth-cbs/fact-check-video-of-doctor-saying-world-is-flat-on-cbs-is-missing-context-idUSL1N31I1PB
https://askanearthspacescientist.asu.edu/top-question/flat-earth

Reporter Magang: Aslamatur Rizqiyah

[lia]