Jakarta, CNN Indonesia —
Otoritas kesehatan di Malaysia melakukan pemeriksaan terhadap balita diduga terinfeksi cacar monyet. Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan dia terinfeksi Hand Foot Mouth Disease (HFMD) atau dikenal sebagai Flu Singapura.
Sebelumnya, anak berusia tiga tahun tersebut diduga terinfeksi cacar monyet setelah mengalami sejumlah gejala yang merujuk pada penyakit tersebut, seperti demam, ruam, hingga blister.
“Pernyataan dari Kementerian Kesehatan Malaysia soal penyakit “monkeypox, seorang anak berusia 3 tahun dibawa ke Klinik Kesehatan Batu 14, Selangor untuk mendapat pemeriksaan karena mengalami gejala demam (13 Mei) dan ruam (16 Mei). Ruam ini menjadi ‘blister’ (19 Mei) dan mulai pecah (21 Mei),” ujar Noor Hisham Abdullah, Dirjen Kesehatan Malaysia dalam sebuah cuitan, Kamis (26/5).
Kemudian anak tersebut mendapat pemantauan dari Rumah Sakit Kuala Lumpur setelah pengambilan dua sampel yang diobservasi oleh Makmal Kesihatan Awam Kebangsaan Malaysia.
Dari sampel tersebut, Makmal Kesihatan Awam Kebangsaan melakukan pengujian untuk beberapa jenis virus termasuk di antaranya HFMD dan cacar monyet.
Hasilnya, hasil sampel menunjukkan anak berusia tiga tahun tersebut terinfeksi virus Coxsackie A6, bukan cacar monyet.
“Keputusan ujian mengesahkan HFMD positif Virus Coxsackie A6 & NEGATIF Monkeypox serta lain-lain virus yg diuji,” terang Noor Hisham dalam cuitan lanjutan.
Cacar monyet tengah menjadi penyakit yang banyak disorot di berbagai negara karena penyebarannya yang mulai mengkhawatirkan. Saat ini, tercatat 219 orang telah terinfeksi oleh virus penyebab cacar monyet, di luar negara endemik.
Eropa menjadi negara yang cukup mendominasi dalam penyebaran penyakit cacar monyet.
Di luar Eropa, Kanada mencatat sebanyak 15 kasus dan 9 kasus di Amerika Serikat. Jumlah total kasus yang dilaporkan hingga Rabu (25/5) telah meningkat lima kali lipat sejak perhitungan pertama pada 20 Mei lalu.
(lom/asa)