batampos – Jepang mencatat dua kasus cacar monyet ditemukan di Tokyo, berdasarkan laporan terakhir, Kamis (28/7/2022) lalu.

Kasus pertama ditemukan pada seorang pria berusia 30 tahun. Penderita baru melancong dari salah satu negara di Eropa. Sedangkan kasus kedua, yakni seorang di rentang usia yang sama dan baru pulang setelah bepergian ke Amerika Utara dan Amerika Tengah.

BACA JUGA:
Sebanyak 1.700 Warga Prancis Terpapar Cacar Monyet, Uni Eropa Setujui Penggunaan Vaksin Imvanex

Pemerintahan Kota Metropolitan Tokyo menyebutkan, dua penderita cacar monyet ini tak saling terkait. “Mereka tidak memiliki kontak erat,” ujar Juru Bicara Pemerintahan Tokyo seperti dilansir dari The Japan Times, Senin (1/8/2022).

Keduanya kini sedang dalam perawatan dan pengawasan, karena menderita gejala radang mulut, sakit kepala dan nyeri otot. “Kondisi keduanya stabil,” ujarnya.

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi memberi himbauan kepada WNI di Jepang untuk sadar lingkungan sekitar.

“Menurut saya itu cacar monyet lebih parah akibatnya. Masyarakat kita di Jepang harus lebih cermat menyikapi lingkungannya,” ujar Heri.

Dia pun meminta WNI di sana untuk berhati-hati atas penyakit yang oleh WHO mengelompokkannya sebagai penyakit dan bagian dari darurat kesehatan global.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Gebreyesus merilis data terdapat 3.040 kasus cacar monyet di 47 negara per Juli 2022. Kini meningkat tajam menjadi 16 ribu kasus yang menginfeksi 75 negara. (*)

Reporter: Chahaya Simanjuntak