Fakta-fakta Riset Long COVID di RI, Persentase Pasien Hingga Gejala Paling Umum – detikHealth
By: Date: 14 Juli 2022 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan

Jakarta

Sejumlah pasien COVID-19 bisa mengalami gejala berkepanjangan atau disebut dengan long COVID. Pemicu kondisi ini diyakini akibat dari sindrom pernapasan akut parah yang berdampak pada organ lain di dalam tubuh.

Riset yang dirilis tanggal 3 April 2022 dan bertajuk ‘Clinical characteristics and quality of life of persistent symptoms of COVID-19 syndrome in Indonesia’, dilakukan oleh Agus Dwi Susanto, Fathiyah Isbaniah, Irandi Putra Pratomo, Budhi Antariksa, Erlang Samoedro, Muhammad Taufik, Fadlika Harinda, Fariz Nurwidya, ternyata menemukan beberapa fakta, seperti:

1. Persentase Pasien yang Mengalami Long COVID

Riset ini menunjukkan 66,5 persen dari 385 responden yang dianalisis mengalami keluhan long COVID. Subjek penelitian tersebut didominasi oleh perempuan dengan rentang usia antara 18-40 tahun dan berdomisili di Indonesia bagian barat.


2. Kelompok yang Berisiko Terkena Long COVID

Risiko long COVID-19 atau gejala yang menetap lebih banyak ditemukan pada usia yang lebih tua, penyakit penyerta, keparahan klinis lebih tinggi, perawatan di rumah sakit, pneumonia, hingga mereka yang membutuhkan terapi oksigen.

3. Pneumonia Sebagai Faktor Utama

Para ahli yang melakukan analisis terhadap penelitan tersebut membuat kesimpulan bahwa pneumonia merupakan faktor utama yang mempengaruhi kejadian sindrom long COVID.

Selain itu, para ahli juga merekomendasikan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, menggunakan sampel yang lebih besar serta waktu penelitian yang lebih lama. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan COVID-19 dan dampak yang ditimbulkan terhadap kesehatan dan kualitas hidup para penyintas COVID-19.

“Prevalensi sindrom persisten atau long COVID-19 di Indonesia cukup tinggi, yang mempengaruhi kualitas hidup survivor COVID-19. Pneumonia merupakan faktor utama yang mempengaruhi kejadian sindrom COVID-19 persisten. Penelitian lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar dan waktu studi yang lebih lama direkomendasikan untuk mengendalikan COVID-19 dan dampaknya terhadap kesehatan dan kualitas hidup penyintas COVID-19,” demikian kesimpulan para ahli.

4. Gejala Paling Umum

Sebanyak 16,8 persen subjek penelitian melaporkan mengalami gejala persisten selama lebih dari 3 bulan. Gejala paling umum yang dialami oleh pasien adalah sebagai berikut:

  • Kelelahan: 29,4 persen
  • Batuk: 15,5 persen
  • Nyeri otot: 11,7 persen
  • Dispnea: 11,2 persen
  • Sakit kepala: 9 persen
  • Gangguan tidur: 8,8 persen
  • Cemas: 7,9 persen
  • Palpitasi: 7,6 persen
  • Sulit berkonsentrasi: 6,1 persen
  • Hidung tersumbat: 5,2 persen
  • Mual: 5,2 persen
  • Sakit tenggorokan: 3,8 persen

“Gejala COVID-19 yang berkepanjangan, sebagaimana ditentukan oleh kriteria yang dijelaskan sebelumnya, ditemukan pada 256 subjek. Sebanyak 16,8 persen subjek dengan COVID-19 melaporkan gejala persisten selama lebih dari 3 bulan,” terang para peneliti.

Simak Video “Epidemiolog Tegaskan Sering Terinfeksi Covid-19 Tak Bikin Tubuh Kian Kebal
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)