Fakta Varian Ganas Virus HIV di Belanda – CNN Indonesia
By: Date: 4 Februari 2022 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan

Jakarta, CNN Indonesia

Tim peneliti Oxford mengumumkan temuan mutasi baru HIV yang sangat mematikan di Belanda. Mutasi yang dinamai varian VB ini dinilai ganas dan mematikan.

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal ‘Science’ Kamis (3/2). Hasil penelitian menunjukkan pasien yang terinfeksi virus varian VB memiliki tingkat virus 3,5 hingga 5,5 kali lebih tinggi daripada mereka yang terinfeksi HIV varian lain.

Berikut fakta-fakta varian terbaru varian baru virus HIV yang kemungkinan telah muncul pada akhir 1980-an.


viruMenurunkan kekebalan tubuh

Berdasarkan penelitian tim menunjukkan bahwa pasien yang terinfeksi varian VB memiliki tingkat virus 3,5 hingga 5,5 kali lebih tinggi dalam darah mereka daripada mereka yang terinfeksi varian lain. Ini memengaruhi sistem kekebalan tubuh yang menjadi cepat turun.

Penelitian tersebut mendukung teori bahwa virus dapat berevolusi menjadi lebih ganas, sebuah gagasan yang dihipotesiskan secara luas dan hanya sedikit contoh dunia nyata yang telah ditemukan.

Pengobatan 

Penelitian ini juga mengungkap bahwa setelah individu terpapar varian VB memulai pengobatan, dia memiliki pemulihan sistem kekebalan dan kelangsungan hidup yang sama dengan individu terpapar varian HIV lain.

“Tidak ada alasan untuk khawatir dengan varian virus baru ini,” kata Epidemiologi Oxford Chris Wymant yang juga penulis utama makalah tersebut.

Diduga muncul pada akhie 1980-an

Menurut para peneliti varian VB kemungkinan muncul pada akhir 1980-an dan awal 1990-an di Belanda. Meski demikian sebaran mutasi ini disebut menurun sekitar 2010.

Karena intervensi pengobatan modern tampaknya masih bekerja pada varian tersebut, tim peneliti percaya bahwa pengobatan HIV yang meluas di Belanda tidak berkontribusi terhadap mutasi virus.

Tim menyebut deteksi dini dan pengobatan adalah bagian terpenting dalam menangani sebaran varian VB.

Penemuan varian baru virus HIV karenanya harus “Menjadi peringatan bahwa kita tidak boleh terlalu percaya diri mengatakan virus hanya akan berevolusi menjadi lebih ringan,” kata Wymant kepada AFP.

Total infeksi varian VB

Virus HIV disebut berkembang sedemikian rupa sehingga setiap orang yang terinfeksi memiliki versi sedikit berbeda.

Secara total, tim menemukan 109 orang terinfeksi varian VB, dengan hanya empat orang tinggal di luar Belanda, tetapi masih di Eropa Barat.

Varian VB menurut tim peneliti ditemukan memiliki lebih dari 500 mutasi.

“Menemukan varian baru adalah normal, tetapi menemukan varian baru dengan sifat yang tidak biasa bukanlah hal yang biasa terutama yang meningkatkan virulensi,” jelas Wyman.

Peneliti pertama kali mengidentifikasi varian VB pada 17 orang HIV-positif dengan menguraikan kumpulan data yang luas dari proyek BEEHIVE.

BEEHIVE merupakan sebuah inisiatif pengumpulan dan analisis data di Eropa dan Uganda.

Karena sebanyak 15 dari 17 sampel berasal dari Belanda, mereka mempelajari lebih lanjut data dari 6.700 orang Belanda yang HIV-positif, mengidentifikasi 92 lainnya.

Kemunculan paling awal varian VB dalam data tim ditemukan pada seseorang yang didiagnosis pada 1992 yang memiliki varian versi awal, dan yang terbaru pada 2014.

Peneliti lain sejak itu menemukan individu lain dengan varian yang didiagnosis setelah 2014.

Varian VB lebih cepat menular

Selain dampaknya yang meningkat pada sistem kekebalan, tim peneliti juga menemukan varian VB lebih mudah menular.

Mereka menyimpulkan hal itu setelah membandingkan sampel yang berbeda dari varian VB yang diambil dari pasien terinfeksi.

Fakta menunjukkan bahwa virus HIV varian VB berpindah cepat ke orang lain, sebelum mengakumulasi banyak mutasi.

Fraser juga peneliti utama BEEHIVE, proyek dimulai 2014 yang mengumpulkan data tentang bagaimana mutasi virus HIV dapat menyebabkan berbagai tingkat keparahan di antara pasien.

Perbedaan-perbedaan itu sebagian besar dianggap berpengaruh dengan kekuatan dan sistem kekebalan individu.

Meski sudah menemukan varian baru HIV varian VB, peneliti mengatakan tak dapat mengidentifikasi mutasi genetik dalam varian VB yang menyebabkan virulensi.

Namun mereka berharap penelitian di masa depan dapat melakukan mutasi genetik pada varian VB.

(can/fea)

[Gambas:Video CNN]