Hati-hati! 4 Faktor Ini Bisa Jadi Risiko Utama Long Covid-19, Simak Penjelasannya – Potensi Bisnis – Potensi Bisnis
By: Date: 28 Januari 2022 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan
POTENSI BISNIS – Long Covid-19 secara tidak langsung telah memengaruhi sekitar 31 persen hingga 69 persen pasien Covid-19. 
Kondisi tersebut merujuk pada seseorang yang tidak lagi mengidap Covid-19, namun masih merasakan dampak berkepanjangan.
Gejala long Covid-19 di antaranya, gangguan mengingat, masalah pencernaan, kelelahan, kehilangan penciuman, batuk yang berkepanjangan, dan sesak napas. 
Para peneliti telah melakukan tinjauan lebih dalam terhadap kondisi tersebut.
Studi baru yang terbit pekan ini di jurnal ilmiah Cell merangkum data 390 pasien Covid-19 yang dicermati oleh lebih dari 50 peneliti. 
Kondisi para pasien ditinjau sejak masing-masing didiagnosis mengidap Covid-19. Sekitar 37 persen pasien dalam penelitian melaporkan tiga atau lebih gejala long Covid beberapa bulan setelah infeksi. 
Lalu, sekitar 24 persen melaporkan satu atau dua gejala, dan 39 persen melaporkan tidak ada gejala.
Hal tersebut dikutip PotensiBisnis.com dari laman PMJ News, Jumat, 28 Januari 2022.
Hasil studi telah mengidentifikasi empat faktor risiko utama long Covid-19, di antaranya:
1. Diabetes tipe dua
Pasien yang sebelumnya sudah mengidap diabetes tipe dua memiliki risiko lebih besar mengalami Long Covid-19. 
Para peneliti memperingatkan pasien diabetes tipe dua untuk lebih berhati-hati. 
Hanya ada sedikit kemungkinan bahwa kondisi medis lain yang sudah ada sebelumnya dapat meningkatkan risiko mengidap long Covid-19. 
2. Fragmen SARS-CoV-2 yang beredar pada saat diagnosis
Sejumlah besar RNA virus corona yang ditemukan dalam aliran darah seseorang sejak sebelum terjangkit Covid-19 bisa berarti mereka lebih berisiko terkena long Covid-19. 
3. Reaktivasi virus Epstein-Barr
Sebagai informasi, virus Epstein-Barr dapat menyebabkan mononukleosis, tetapi biasanya kondisinya tidak aktif di dalam tubuh.
Pasien yang memiliki virus ini dan teraktifkan kembali dalam sistem pada saat didiagnosis Covid-19 berkorelasi dengan peningkatan risiko mengidap long Covid. 
4. Kehadiran autoantibodi spesifik
Studi juga menemukan perempuan yang mengidap long Covid-19 cenderung mengalami lebih banyak gejala neurologis. 
Selain itu, pasien long Covid-19 yang memiliki penyakit jantung lebih mungkin kehilangan fungsi indra penciuman dan indra perasa.
Saat ini, belum ada obat untuk mengatasi long Covid-19. Penelitian menyarankan pemberian obat antivirus di awal terserang Covid-19 untuk menangani kelebihan virus dalam sistem dan membantu mengurangi risiko long Covid-19. 
Kendati begitu, para peneliti juga menyebut pentingnya studi lanjutan untuk mengonfirmasi temuan itu. 
Terutama, penelitian dengan jumlah peserta lebih banyak dan dalam jangka waktu yang lebih lama.***