Jakarta (ANTARA) – Orang dewasa yang ingin tahu tentang vaksin apa saja perlu didapatkan demi terlindungi dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, maka bisa mengingat singkatan “HALO”, kata Ketua Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, FINASIM.
HALO merupakan akronim dari Health (kesehatan), Age (usia), Lifestyle (gaya hidup) dan Occupation (pekerjaan).
“H itu health, yaitu sedang hamil atau enggak. Kalau sedang hamil rekomendasi vaksinnya influenza, WHO juga menganjurkan, lalu COVID-19 di musim COVID-19,” kata Sukamto di Jakarta, Senin (18/12).
Baca juga: Tak hanya anak, orang dewasa juga perlu imunisasi
Perempuan hamil disarankan mendapat penguat lanjutan pada waktu hamil, serta tenaga kesehatan dan petugas-petugas yang kerap berhubungan dengan pasien mendapat penguat lanjutan tiap satu tahun.
Selanjutnya, seseorang berusia di atas 19 tahun dan di bawah 45 tahun kini bisa mendapatkan vaksin dengue sebagai pencegahan terkena demam berdarah.
Baca juga: Vaksin dengue sudah ada, ini batas usia penerimanya
Soal L, yakni lifestyle atau gaya hidup, Sukamto menilai lingkungan pekerjaan, gaya hidup bisa memungkinkan seseorang tertular penyakit tertentu.
Dia mencontohkan orang yang naik gunung berhari-hari kemungkinan terkena luka tinggi, bisa terinfeksi kalau luka tidak dibersihkan dengan baik. Lalu apabila dia tidak punya antibodi terhadap tetanus, maka kemungkinan dapat terkena tetanus.
Demikian juga dengan orang yang sering bepergian ke luar negeri semisal Eropa atau Amerika yang kini memasuki musim influenza dan COVID-19, disarankan mendapatkan vaksin influenza dan COVID-19.
Berikutnya O yaitu occupation atau pekerjaan. Dewasa yang bekerja sebagai dokter atau wartawan, mungkin banyak bertemu orang dapat berisiko terkena influenza, lalu bekerja di luar ruangan sehingga dapat terkena demam berdarah sehingga direkomendasikan vaksin dengue dan influenza.
“Kalau kemudian ada komorbid kembali ke H, ada asma maka disarankan vaksin influenza dan pneumonia,” kata Sukamto.
Dalam acara yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar PABDI Dr. dr. Sally A. Nasution, SpPD, KKV, FINASIM, FACP menambahkan saat ini sudah ada panduan vaksin bagi orang-orang dengan komorbid atau penyakit penyerta.
Mereka yang terkena gagal jantung kronik misalnya disarankan mendapatkan vaksin influenza karena bila mereka terkena influenza maka biasanya berlangsung berat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan vaksinasi dapat mencegah kurang lebih 2,5 juta kematian di dunia akibat penyakit menular setiap tahunnya, termasuk pada negara berkembang seperti Indonesia.
Imunisasi memiliki peran penting dalam memberikan proteksi terhadap penyakit tersebut dengan meningkatkan kekebalan spesifik sehingga dapat mengurangi angka kesakitan, mengurangi beratnya penyakit, perawatan di rumah sakit, komplikasi akibat penyakit, dan menurunkan angka
Imunisasi penting tidak hanya bagi anak, namun, juga orang dewasa, bahkan mereka yang telah lanjut usia. Sebagian besar penyakit, kejadian rawat inap, angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi terjadi pada orang dewasa khususnya lansia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
https://www.antaranews.com/berita/3877692/ingat-halo-untuk-tahu-vaksin-yang-dibutuhkan-tubuh