Ini Jadwal Imunisasi Bayi dan Anak Usia 0-18 Tahun yang Tidak Boleh Dilewatkan
By: Date: 3 Oktober 2020 Categories: Imunisasi,imunisasi anak,imunisasi bayi,jadwal imunisasi anak,jadwal imunisasi bayi,Kesehatan Anak,Parenting

Sejak bayi baru dilahirkan, ia sudah menerima vaksinasi atau imunisasi sebagai langkah untuk mencegah penularan penyakit. Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi mampu mencegah 2-3 juta kematian anak setiap tahunnya. Maka, pemberian imunisasi pada anak sangat penting untuk kelangsungan hidupnya. Sebagai panduan, berikut jadwal imunisasi bayi dan anak yang tidak boleh dilewatkan berdasarkan anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Jadwal imunisasi bayi dan anak menurut IDAI

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam situs resminya, vaksin adalah alat atau produk yang menghasilkan kekebalan terhadap penyakit tertentu. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, vaksinasi atau imunisasi harus dilakukan secara teratur.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memiliki jadwal imunisasi yang sudah diperbaharui sejak 2017. Jadwal ini untuk memudahkan orangtua dan dokter untuk mengetahui waktu pemberian imunisasi yang tepat sesuai usia si kecil. 

Berikut tabel jadwal imunisasi anak menurut IDAI 2017

Jadwal imunisasi bayi IDAI 2017

Berdasarkan anjuran IDAI, berikut daftar imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-9 bulan:

  • Bayi baru lahir (usia kurang dari 24 jam): imunisasi hepatitis B (HB-0)
  • Bayi umur 1 bulan: Polio 1 dan BCG
  • Bayi umur 2 bulan: DPT-HB-HiB 1, polio 2, rotavirus
  • Bayi umur 3 bulan: DPT-HB-HiB 2, polio 3
  • Bayi 4 bulan: DPT-HB-HiB 3, Polio 4 (IPV atau polio suntik), dan rotavirus
  • Bayi umur 9 bulan: Campak atau MR

Mengutip dari Sari Pediatri, jadwal imunisasi ini dibuat sesuai dengan ketersediaan vaksin kombinasi, seperti DPT-HiB-HB (difteri, pertusis, influenza, hepatitis), DPTa-HB-HiB-IPV (difteri, pertusisis, tetanus, hepatitis, influenza, dan polio). 

Untuk lebih jelasnya, berikut jadwal imunisasi bayi dan anak sesuai usianya mulai 0-18 tahun.

Jadwal imunisasi bayi usia 0-6 bulan

Imunisasi hepatitis bayi saat pandemi corona

Imunisasi yang dijadwalkan pada bayi usia di bawah enam bulan ini termasuk ke dalam kelompok imunisasi wajib untuk anak. Beberapa daftarnya yaitu:

Hepatitis B

Bila dilihat dari tabel jadwal imunisasi bayi dari IDAI, imunisasi hepatitis B (HB) pertama yaitu monovalent yang diberikan 12 jam setelah bayi dilahirkan. Namun, bayi perlu diberikan vitamin K1 30 menit sebelum diberikan imunisasi HB. 

Imunisasi Hepatitis B pada bayi dilakukan 4 kali sebelum si kecil usia 6 bulan. Pemberian vaksin ini jaraknya satu bulan, yaitu ketika bayi baru lahir, bayi usia 2, 3, 4 bulan. Anda bisa memberikan imunisasi HB bersamaan dengan DPT. 

Polio

Polio merupakan penyakit menular yang menyerang sistem saraf pusat di otak. Polio bisa menyebabkan lumpuh atau dikenal penyakit lumpuh layu. Pemberian vaksin polio dapat secara oral (Oral Poliovirus Vaccine atau OPV) dan suntikan (Inactive Poliovirus Vaccine atau IPV)

Imunisasi polio pada bayi dimulai ketika ia baru lahir sampai usia 1 bulan. Pemberian pertama kali yaitu OPV .

Kemudian diulang setiap bulan yaitu usia 2,3, dan 4 bulan dan bisa dilakukan bersamaan dengan imunisasi DPT yang tergabung dalam imunisasi pentabio.

Pemberian pada bulan 2,3 dan 4 dapat diberikan melalui OPV maupun IPV setidaknya ada satu IPV yang diberikan bersamaan OPV-3

BCG

Imunisasi BCG berfungsi untuk mencegah penyakit tuberkulosis atau TBC. Penyakit ini sangat berbahaya dan menyerang saluran pernapasan, bahkan bisa menyebar ke bagian tubuh lain.

Jadwal imunisasi BCG hanya satu kali, ketika bayi berusia 3 bulan, tapi lebih efektif dan optimal bila diberikan saat bayi usia 2 bulan. 

Difteri, pertusis, dan tetanus (DPT)

Vaksinasi ini dilakukan untuk mencegah tiga penyakit sekaligus dalam satu suntikan, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Ketiganya merupakan penyakit yang sangat parah dan bisa menyebabkan kematian anak. 

Jadwal imunisasi DPT pertama kali diberikan pada bayi usia dua bulan dengan interval atau jeda satu bulan sehingga pemberiannya saat bayi usia 2, 3, 4 bulan.

WHO mengembangkan imunisasi kombinasi yaitu pentavalen dan pentabio. Imunisasi pentavalen merupakan gabungan dari imunisasi DPT, HiB, (haemophilus influenza tipe B), dan hepatitis B (HB).

Sementara itu untuk imunisasi bernama pentabio, gabungan dari imunisasi DPT, Hepatitis (HB), dan polio. 

Influenza

Pemberian imunisasi influenza bisa dimulai ketika bayi berusia 6 bulan dan bisa diberikan kapan saja, tidak perlu sesuai jadwal. Pemberian imunisasi influenza sebaiknya diulang setiap satu tahun sekali.

Imunisasi influenza tidak termasuk dalam kelompok imunisasi wajib tapi tetap perlu diberikan untuk mengurangi tingkat keparahan anak ketika mengalami penyakit flu.

Jadwal imunisasi bayi usia 6-12 bulan

Bayi akan divaksin pada jadwal imunisasi bayi

Menginjak usia 6 bulan, rangkaian imunisasi untuk mencegah penyakit pada anak masih berlangsung. Berikut daftarnya.

Pneumokokus (PCV)

Ini adalah vaksin untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae atau kuman pneumokokus. Ada pula penyakit yang disebabkan bakteri ini adalah radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), dan infeksi darah (bakteremia).

Jadwal imunisasi PCV dimulai sejak bayi usia 2 bulan dan diberikan 3 kali dengan interval 4-8 minggu (usia bayi 2, 4, 6 bulan).

Berbeda dengan imunisasi lain yang menimbulkan efek samping ringan seperti demam, imunisasi PCV tidak menimbulkan efek samping pada bayi.

Idealnya pemberian imunisasi pada si kecil ketika kondisi bayi dalam keadaan sehat dan tidak sedang sakit ringan (batuk, pilek, atau demam).

Rotavirus

Imunisasi rotavirus diberikan untuk mencegah penyakit peradangan di saluran pencernaan. Infeksi rotavirus menyebabkan diare pada bayi dan anak-anak dan bisa muncul setelah dua hari terpapar virus ini.

Diare yang disebabkan oleh infeksi rotavirus bisa membuat tubuh dehidrasi karena kekurangan cairan. Ada dua jenis imunisasi rotavirus dengan jadwal pemberian yang berbeda setiap usia bayi.

Pertama imunisasi rotavirus monovalen yang diberikan 2 kali, pertama saat bayi usia 6-14 minggu dan kedua diberikan dengan interval atau jeda minimal 4 minggu. Batas akhir pemberian imunisasi rotavirus yaitu bayi di usia 24 minggu atau 6 bulan.

Sementara itu jenis rotavirus kedua adalah pentavalen yang diberikan 3 kali. Pertama saat bayi usia 6-14 minggu, sedangkan dosis kedua dan ketiga diberikan dengan jeda 4-10 minggu. Batas pemberian imunisasi rotavirus ketika bayi usia 32 minggu atau 8 bulan.

Campak

Ini adalah imunisasi untuk mencegah anak terserang penyakit campak (measles) yang menyerang saluran pernapasan. Jadwal imunisasi campak pada bayi diberikan dua kali saat bayi berusia 9 bulan dan 18 bulan.

Namun, anak yang sudah mendapatkan imunisasi MMR di usia 15 bulan, tidak perlu lagi mendapatkannya di usia 18 bulan.

Agenda imunisasi bayi usia 12-24 bulan

vaksin bayi dan anak

Anak Anda sudah masuk usia satu tahun? Imunisasi yang didapatkan si kecil memang tidak seintens dan sebanyak sebelumnya, tapi ada beberapa imunisasi yang tidak boleh dilewatkan untuk mencegah anak terkena penyakit. Berikut daftar dan jadwalnya.

Campak, Mumps dan rubella (MMR)

Kalau bayi sudah mendapatkan imunisasi campak di usia 9 bulan sesuai jadwal, vaksin campak, mumps dan rubella (MMR) diberikan ketika bayi usia 15 bulan atau minimal jarak 6 bulan. Pada usia 18 bulan tidak perlu diberikan vaksin MR

Sementara itu, bila bayi di usia 12 bulan belum mendapatkan imunisasi campak, ia sudah bisa diberikan imunisasi MR atau MMR dan diulang (booster) saat anak usia 5 tahun.

Campak dan rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus dengan nama yang sama. Efek samping imunisasi MR yang ditimbulkan tidak separah bila anak tidak diberikan vaksin.

Varisela

Cacar air bisa dicegah dengan imunisasi varisela yang diberikan sesuai jadwal, yaitu satu kali setelah anak usia 1 tahun. Namun, imunisasi varisela lebih optimal bila didapatkan si kecil saat ia sebelum masuk sekolah dasar.

Imunisasi varisela juga diberikan pada orang dewasa yang belum pernah terkena cacar sebelumnya. Pemberian imunisasi varisela hanya bisa menurunkan tingkat keparahan gejala penyakit cacar air.

Alasannya, bila si kecil tidak mendapat imunisasi sama sekali, risiko terkena komplikasi cacar air akan lebih tinggi.

Japanese encephalitis (JE)

Ini adalah penyakit infeksi virus yang ditularkan lewat nyamuk. Penyakit ini awalnya ditemukan di Jepang pada 1871 dengan sebutan summer encephalitis. Gejalanya tidak spesifik dan menyerupai flu dan biasanya muncul setelah 4-14 hari dari gigitan nyamuk.

Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Japanese encephalitis (JE) bisa menyebabkan kematian. Kasus JE setiap tahunnya mencapai 67 ribu kasus dengan angka kematian 20-30 persen.

Tidak hanya itu, 30-50 persen kasusnya mengakibatkan gejala gangguan saraf. Kedua kondisi ini sering dialami oleh anak berusia kurang dari 10 tahun. Oleh karenanya, pemberian imunisasi JE sangat penting dilakukan pada bayi dan anak sesuai jadwal.

Jadwal imunisasi japanese encephalitis (JE) yaitu dimulai saat anak mulai usia 12 bulan dan diulang atau booster 1-2 tahun berikutnya.

Imunisasi Japanese encephalitis (JE) biasanya diberikan pada daerah endemis atau turis yang akan berpergian ke daerah tersebut. Ada pula negaranya yaitu Jepang, China, Taiwan, Korea, dan Thailand.

Program imunisasi JE di negara tersebut efektif mencegah dan menurunkan angka pengidap penyakit ini.

Hepatitis A

Imunisasi hepatitis A diberikan untuk mencegah infeksi virus dengan nama yang sama, melalui makanan dan feses penderita. Penyakit hepatitis A bisa menyerang anak dengan mudah sehingga perlu diberikan imunisasi ketika anak berusia 2 tahun. 

Imunisasi hepatitis A diberikan dua kali dengan interval atau jeda 6-12 bulan setelah suntikan pertama. Sementara untuk orang dewasa, imunisasi hepatitis A diulang setiap 10 tahun sekali. Daya tahan imunisasi ini akan bekerja 15 hari setelah disuntik dan bertahan selama 20-50 tahun.

Rangkaian imunisasi booster

Saat anak Anda masuk usia 12 bulan, selama satu tahun sampai ia berusia 24 bulan (2 tahun) akan mendapatkan imunisasi ulangan atau booster. Ini untuk meningkatkan efektivitas dan kinerja imunisasi yang sudah diberikan sebelumnya. 

Jadwal imunisasi PCV booster diberikan saat anak berusia 12-15 bulan. Sementara itu, imunisasi HiB booster didapatkan anak ketika berusia 15-18 bulan. Pada usia 18 bulan, anak Anda akan mendapatkan imunisasi DPT dan polio booster.

Agenda imunisasi anak usia 2-18 tahun

vaksinasi

Ketika usia anak sudah masuk dua tahun, pemberian imunisasi tetap dilakukan. Beberapa ada yang sifatnya pengulangan atau booster ada pula yang baru bisa diberikan di usia tersebut. Berikut jadwal dan daftar imunisasi yang diberikan pada remaja

Tifoid

Imunisasi ini bekerja untuk mencegah infeksi bakteri salmonella typhii yang menjadi penyebab penyakit tipes. Kapan anak mendapatkan vaksin tifoid? Jadwal imunisasi tifoid diberikan saat anak usia 2 tahun dan perlu diulang setiap tiga tahun sekali. 

Hal yang perlu menjadi catatan adalah imunisasi tifoid mampu melindungi anak dari tipes hanya 50-80 persen. Inilah yang membuat orangtua tetap perlu memilih makanan yang sehat untuk anak agar terhindari dari penyakit tifus.

Human papiloma virus (HPV)

Virus HPV bisa menginfeksi pria dan wanita pada sel di kulit dan membran mukosa (salah satu yang paling sering area kelamin). 

Pada area kelamin, kanker bisa terjadi pada leher rahim, vulva, vagina, dan penis. Sementara untuk area non-kelamin, kanker bisa terjadi di area mulut dan saluran pernapasan atas.

Kapan waktu imunisasi HPV pada anak? Jadwal pemberian imunisasi HPV pada anak remaja usia 10-13 tahun, pemberiannya dua kali dengan jeda atau interval 6-12 bulan.

Imunisasi HPV tidak diberikan pada seseorang yang sudah aktif berhubungan seksual, justru terlambat bila diberikan setelahnya karena bisa saja ia sudah terinfeksi HPV. 

IDAI menjelaskan dalam situs resminya bahwa pemberian imunisasi HPV pada anak remaja usia 10-13 tahun terbukti membentuk antibodi untuk melawan infeksi ini.

Pemberian imunisasi HPV belum tersedia di Puskesmas karena belum termasuk program imunisasi nasional. Namun  di beberapa kota, imunisasi HPV sudah diberikan di sekolah pada anak perempuan kelas 5-6 secara gratis.

Dengue

Imunisasi dengue untuk mencegah penyakit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk aedes aegypti. Infeksi virus dengue bisa menyerang anak-anak dan orang dewasa. Imunisasi dengue berfungsi untuk cegah demam berdarah.

Menurut IDAI, jadwal imunisasi dengue diberikan pada anak usia 9-16 tahun, bila diberikan di usia yang lebih muda, justru meningkatkan risiko terkena infeksi dengue.

Cara membaca tabel agenda imunisasi anak

Jadwal imunisasi bayi IDAI 2017

Pada jadwal tersebut terlihat beberapa warna untuk membedakan waktu pemberian imunisasi pada bayi baru lahir sampai anak usia remaja. 

  • Kolom warna hijau: ini menandakan waktu imunisasi yang optimal, diberikan sesuai usia yang dianjurkan
  • Kolom warna kuning: imunisasi kejar (catch up) yang diberikan di luar waktu yang direkomendasikan
  • Kolom warna biru: imunisasi penguat (booster) atau imunisasi yang perlu diulang
  • Kolom warna merah muda: imunisasi yang direkomendasikan untuk daerah endemis

Untuk membaca kolom usia, untuk bayi di bawah dua tahun hitungannya dalam bulan. Sementara anak di atas dua tahun hitungannya dalam tahun.

Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.

Let’s block ads! (Why?)