Jangan Anggap Enteng! Ternyata Urine Atau Kencing Berbusa Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya – Makassar Terkini
By: Date: 21 November 2021 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan

Terkini.id – Setiap orang pastinya jarang memperhatikan yang ternyata urine atau kencing bisa menjadi tanda penting tentang kondisi kesehatan. Pasalnya hal ini menggambarkan kondisi kesehatan sebenarnya.

Sering dipandang sebelah mata, nyatanya urine atau kencing  jika berbusa ternyata bisa jadi tanda penyakit berbahaya ini. Setiap hari bahkan hampir dibilang hanya berselang beberapa jam pasti kita mengeluarkan yang namanya ingin pipis atau kencing Hal ini sangat wajar terjadi.

Namun jika tidak kencing setiap hari justru hal tersebut hal yang sangat berbahaya. Tubuh kita pasti mencerna minuman yang kita minum setiap harinya. Namun mulai sekarang Anda perlu waspada.


Baca Juga: Dokter Spesialis Urologi Siloam Ini Ungkap Bahaya Batu Ginjal dan…

Apalagi jika Kencing anda terdapat banyak buih atau busa. Bisa jadi hal tersebut tanda suatu penyakit. Lantas kira-kira apa ya penyakitnya?

Pada buku Body Sign oleh Joan Liebmann-Smith, Ph.D. dan Jacqueline Nardi Egan, kencing berbusa bisa jadi tanda yang sangat awal adanya proteinuria. Melansir dari Gridid. Minggu, 21 November 2021. 


Baca Juga: Kenali 7 Ciri-ciri Penyakit Ginjal Stadium Awal, Jangan Disepelekan!

Kondisi ini adalah terbentuknya garam-garam empedu atau protein albumin dalam urine. Proteinuria atau kadang-kadang disebut albuminuria adalah tanda adanya kerusakan ginjal dan penyakit jantung.

Kondisi ini terutama terjadi pada pasien yang mengidap diabetes atau hipertensi.

Urine berbusa juga sering menjadi tanda awal adanya sindrom nefrotik, sebuah gangguan yang serius di mana sistem penyaring ginjal bisa rusak karena infeksi virus, diabetes, dan lupus.


Baca Juga: Kenali 7 Ciri-ciri Penyakit Ginjal Stadium Awal, Jangan Disepelekan!

Kondisi itu dapat menyebabkan kelebihan protein hingga mencari jalan menuju urine.

Pada wanita, kencing berbusa juga bisa menjadi tanda adanya fistula, sebuah koneksi abnormal antara kandung kemih dan vagina atau rektum.

Kondisi apapun, termasuk penyakin Crohn atau tumor, bisa saja menimbulkan fistula tersebut.

Selain itu dijelaskan pula bahwa kencing berbusa bisa jadi tanda adanya penyakit ginjal.

Kita akan lebih mungkin terkena penyakit ginjal jika mempunyai beberapa faktor seperti diabetes, punya riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Selain penyakit ginjal, kencing berbusa juga bisa disebabkan oleh masalah ” ejakulasi mundur” atau ejakulasi retrograde. Ejakulasi mundur ini biasanya disebabkan oleh penggunaan obat untuk darah tinggi, pembengkakan prostat, kehilangan rambut pada pria, dan penyimpangan psikologis.

Bila pasien mengeluh air kencingnya berbusa, dokter kemungkinan akan mengambil sampel air kencing untuk menguji kadar protein dalam urine.

Satu tes urine diambil selama 24 jam untuk membandingkan kadar albumin dengan kadar kreatinin. Ini disebut rasio albumin ke kreatinin urine (UACR). Tes tersebut berguna untuk menunjukkan seberapa baik ginjal menyaring darah.

Jika UACR lebih tinggi dari 30 miligram per gram (mg/g), Anda mungkin menderita penyakit ginjal. Dokter biasanya juga akan melakukan tes lain untuk memeriksa seberapa baik ginjal bekerja.

Sementara, jika ejakulasi retrograde diduga sebagai penyebab penyebab kencing berbusa, dokter akan memeriksa sperma dalam urine.

Perawatan untuk kencing berbusa tergantung pada penyebabnya. Jika kencing terkonsentrasi, minum lebih banyak air dan cairan lain akan meredakan dehidrasi dan menghentikan busa.

Sementara, ketika kencing berbusa disebabkan oleh kerusakan ginjal, kita membutuhkan pengobatan untuk penyakit yang mendasarinya tersebut. seringkali diabetes dan tekanan darah tinggi menyebabkan penyakit ginjal.

Anda dapat memperlambat perkembangan kerusakan ginjal dengan mengatasi diabetes dan hipertensi lebih dulu. Dokter akan merekomendasikan agar kita makan makanan yang seimbang dan banyak berolahraga untuk membantu mengobati diabetes.

Kita juga harus sering menguji gula darah untuk memastikan kadar gula darah berada dalam kisaran yang sehat. Kita mungkin juga dianjurkan untuk minum obat yang dapat menurunkan kadar gula darah.