Jangan Langsung Marah, Ini Penyebab Anak Susah Fokus
By: Date: 14 Juni 2023 Categories: meningkatkan fokus,perkembangan anak,sulit berkonsentrasi

Saat anak susah fokus dalam belajar, mungkin orangtua menganggapnya malas. Padahal, bisa saja anak memang sedang tidak ingin belajar, bosan, atau mengalami penyakit seperti gangguan belajar. Ada baiknya, redam kekesalan orangtua saat melihat anak susah fokus dan pahami penyebab dari kondisi tersebut.

Penyebab anak susah fokus saat belajar

Susah konsentrasi merupakan kondisi yang sangat wajar anak-anak alami, apalagi saat sedang di sekolah atau belajar di rumah secara daring (online).

Ada teman yang tertawa, mengetuk-ngetuk meja pakai pensil, atau sesederhana embusan angin yang lewat dari jendela kamar.

Berikut beberapa faktor yang menjadi penyebab anak susah fokus saat sedang belajar.

1. Merasa cemas

tumor wilms, penyakit ginjal anak

Mengutip dari Child Mind Institute, rasa cemas yang anak rasakan bisa menjadi penyebab mereka sulit berkonsentrasi saat belajar.

Rasa cemas ini meliputi takut membuat kesalahan atau mempermalukan diri sendiri saat guru memanggilnya. 

Ken Schuster, seorang ahli saraf dan mantan guru, menjelaskan bahwa saat anak merasa cemas, ia cenderung akan menghindari kontak mata dengan pengajar.

Terkadang rasa cemas itu juga membuat anak membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan tugas.

Bukan karena anak melamun, tetapi ia berusaha untuk mendapat hasil maksimal dengan cara yang menurutnya benar.

Sama juga ketika anak hanya mengerjakan sebagian tugas sekolah, ia cemas kalau hasilnya tidak cukup baik. Selanjutnya, ia memilih untuk meninggalkan tugas tersebut. 

[summary title=”Tahukah Anda?”]

Anak bisa mengalami kecemasan ketika anak harus berpisah dengan orangtuanya, misalnya saat pergi sekolah. Ini disebut dengan separation anxiety.

Saat anak jauh dari orangtuanya ia bisa susah fokus belajar karena merasa tidak ada yang melindungi atau membuatnya nyaman.

[/summary]

2. Masih adaptasi dengan lingkungan

cara meningkatkan konsentrasi anak

Masa-masa adaptasi dengan lingkungan baru juga bisa membuat si Kecil susah fokus saat belajar.

Bukan hanya untuk anak yang baru pindah sekolah, kondisi ini juga bisa terjadi setelah libur panjang.

Anak akan lebih sulit konsentrasi terhadap materi pelajaran karena terbayang-bayang aktivitas menyenangkan selama sekolah. 

3. Tidak mengerti materi

toxic parents

Saat menemani anak sekolah online di rumah, pernahkah ayah dan ibu melihat anak menatap materi tetapi tampak tidak bersemangat? Ini bisa jadi karena ia tidak mengerti materi yang guru ajarkan.

Tantangan belajar online saat pandemi adalah anak tidak leluasa bertanya pada guru saat ada materi yang tidak ia mengerti. 

Jika saat belajar langsung di sekolah si Kecil bisa tinggal menghampiri ke meja guru, sekarang harus melalui perantara gadget yang kadang terasa lebih menyulitkan. 

Saat anak tidak mengerti materi, ia akan lebih susah fokus dan cenderung tidak bersemangat saat belajar.

4. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)

anak punya media sosial

Kondisi ini mulai terlihat saat anak usia sekolah dasar. Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah jenis gangguan kecemasan yang membuat penderitanya memiliki pikiran tidak terkendali.

Saat pikiran (obsesif) tidak terkendali, anak merasa perlu melakukan ritual yang berulang. 

Ambil contoh, anak yang memiliki OCD akan susah fokus saat belajar karena memiliki obsesi untuk memperbaiki sesuatu seperti menarik meja agar sejajar. 

Terkadang, anak dengan kondisi OCD merasa malu dengan kebiasaannya tersebut. 

https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/perkembangan-anak/membantu-anak-sukses-di-sekolah-dasar/

5. Merasa stres atau ada trauma

penyebab anak nakal

Anak-anak yang kurang perhatian atau memiliki pengalaman buruk saat belajar juga bisa mengalami stres sampai trauma. 

Khususnya untuk anak-anak yang melihat atau mendapatkan kekerasan fisik dan verbal, bisa membuatnya sangat susah fokus saat belajar. 

Pada kondisi yang parah, anak bisa mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD). Gejala PTSD adalah sulit konsentrasi, terkejut dan waspada berlebihan.

Kondisi tersebut membuat anak lebih mudah gelisah dengan lingkungan sekitar.

6. Gangguan belajar

Bila anak susah fokus saat membaca dan mata melihat kemana-mana, ini bisa menjadi tanda gangguan belajar.

Misalnya, anak-anak dengan kondisi disleksia yang tidak terdeteksi, mungkin merasa malu, gelisah, sampai stres karena tidak bisa melakukan hal yang sama seperti teman-temannya. 

Anak yang memiliki masalah dengan penyerapan dan pemrosesan pelajaran terkadang sulit terdeteksi kalau tidak ada skrining atau pemeriksaan terlebih dahulu.

Mungkin sebenarnya anak mendengarkan dan menyimak, tetapi sikapnya terlihat seperti yang tidak fokus dan malas belajar. 

Cara melatih anak agar lebih fokus saat belajar

mengajarkan anak rendah hati

Anda mungkin gemas melihat anak yang susah konsentrasi saat sedang belajar. Nah, orangtua perlu mengerti dari sisi anak bahwa ia juga kesulitan dengan kondisi ini.

Untuk melatih anak agar lebih fokus, beberapa hal yang bisa ibu dan ayah lakukan yaitu berikut.

  • Membuat jadwal belajar untuk anak dengan durasi pendek, misalnya 20 menit.
  • Hanya menyelesaikan satu tugas dalam satu waktu.
  • Beri jeda istirahat setelah 10 menit belajar.
  • Jauhkan dari segala hal yang mengganggu (jendela kamar atau mainan).

Susah fokus tidak hanya anak-anak rasakan, tetapi juga orang dewasa. Oleh karena itu, saat anak terlihat kesulitan untuk fokus, coba pahami kalau Anda menjadi dirinya. 

Jika ayah dan ibu melihat ada tanda gangguan belajar, segera konsultasikan ke dokter anak atau psikolog.

Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.

https://wp.hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/perkembangan-anak/anak-susah-fokus/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=rss