Kapan Penderita Skoliosis Mesti Dibawa ke Dokter?
By: Date: 26 Juni 2023 Categories: operasi

Suara.com – Skoliosis merupakan kelainan yang ditandai dengan bentuk tulang belakang yang melengkung menyerupai bentuk huruf “S” atau “C”. Seringkali mereka yang menderita tidak menyadari jika kelainan masih dalam tahap ringan. 

Seperti diketahui, dalam tahap ringan, skoliosis tidak bergejala dan tidak tampak jelas perubahan bentuk, sedangkan yang berat bersifat progresif, tampak perubahan bentuk, rasa pegal atau nyeri pada punggung, bahkan gangguan pernafasan.

“Dampak skoliosis antara lain dapat menimbulkan rasa pegal atau nyeri punggung setelah beraktifitas, gangguan pernafasan pada kondisi skoliosis berat, dan penampilan yang kurang baik,” kata spesialis orthopedic konsultan tulang belakang RS Premier Bintaro, Dr. Ajiantoro, dalam keterangannya baru-baru ini. 

Ilustrasi perempuan kena skoliosis [shutterstock]
Ilustrasi perempuan kena skoliosis [shutterstock]

Untuk menangani scoliosis pasien disarankan memeriksakan diri ke dokter spesialis tulang belakang, untuk dilakukan pemeriksaan rontgen. Untuk penanganannya berdasarkan hasil pengukuran skoliosis pada rontgen tersebut

Baca Juga: Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Disiksa Senior Sampai Patah Tulang

“Apabila kurva kurang dari 25°, dapat dilakukan pemantauan rutin setiap 4-6 bulan melalui rontgen. Jika kurvanya antara 25° – 50° disarankan penggunaan brace dengan desain khusus sesuai bentuk scoliosis. Sedangkan untuk skoliosis berat yaitu dengan kurva lebih dari 50° dibutuhkan penanganan operatif yang dilakukan oleh tim multidisiplin seperti dokter spesialis tulang belakang, spesialis saraf, tim anestesi, dan staff kamar operasi,” jelas dr. Ajiantoro menambahkan.

Peralatan canggih seperti monitoring anestesi lengkap, monitoring saraf intra operatif, teknologi implan yang baik, serta Robotic Spine Surgery dapat meningkatkan keamanan dan hasil koreksi scoliosis.

Dengan Robbin, yaitu Robotic Spine Surgery yang dimiliki oleh RS Premier Bintaro, presisi dan akurasi pemasangan implan sebesar 99 persen, bahkan untuk kasus yang sangat sulit, kemudian resiko dan komplikasi pemasangan implan sangat minim.

Sementara itu, Dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, MH.Kes, CEO RS Premier Bintaro mengatakan, “tindakan operasi menggunakan Robbin memiliki beberapa keuntungan dari segi biaya, yaitu Length of Stay (LoS) / waktu rawat inap yang pendek, obat yang digunakan lebih sedikit, serta kemungkinan re-operasi lebih kecil. Sehingga ini secara cost justru lebih baik.”

Baca Juga: Porsi Makan Siang Melly Goeslaw Bikin Geleng-Geleng: Segitu Cuma Ngegelitik Lambung

https://www.suara.com/health/2023/06/26/145755/kapan-penderita-skoliosis-mesti-dibawa-ke-dokter