Kapan Sebaiknya Anak Diberikan Vaksin Polio? – Gaya Tempo.co
By: Date: 25 November 2022 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan

TEMPO.CO, Jakarta – Salah satu langkah pencegahan penyakit poliomyelitis atau yang umum disebut polio pada anak adalah dengan memberikan imunisasi sejak bayi.

Berdasarkan  penelitian Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2018, Indonesia menjadi salah satu negara yang berisiko tinggi dalam penyebaran polio. Namun, tidak sedikit orangtua yang masih bertanya-tanya mengenai waktu tepat memberikan imunisasi vaksin polio bagi anak.

Polio merupakan kependekan dari poliomyelitis diambil dari bahasa Yunani bermakna peradangan tulang belakang. Polio adalah salah satu jenis penyakit yang rentan menjadi epidemi dan menimbulkan kematian dalam jumlah besar. Tak sedikit penderita polio harus mengalami cacat permanen seumur hidup. Bahkan, dalam kasus parah, kelumpuhan bisa menyerang tenggorokan dan dada.

Alternatif pencegahan penyakit polio dapat dilakukan dengan imunisasi menggunakan vaksin polio. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menyusun jadwal imunisasi anak sebagai acuan pemberian vaksin anak di seluruh Indonesia.

Dikutip dari rsa.ugm.ac.id, imunisasi vaksin polio merupakan salah satu rangkaian dari vaksin dasar yang diberikan bayi sebelum berusia satu tahun. Vaksin polio umumnya diberikan bersamaan dengan vaksin DPT-HB-Hib (vaksinasi pentavalen).

IDAI merekomendasikan pemberian imunisasi vaksin polio dilakukan saat anak pertama kali lahir, lalu disambung ketika anak menginjak usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.

Dikutip dari dinkes.pringsewukab.go.id, vaksin yang diberikan berupa vaksin oral bagi anak baru lahir. Imunisasi polio tetes diberikan 4 kali pada usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan untuk mencegah lumpuh layu.

Dikutip dari eprints.umm.ac.id, imunisasi polio suntik pun diberikan 1 kali pada usia 4 bulan agar kekebalan yang terbentuk semakin sempurna. Setelah itu, anak mendapatkan vaksin inaktif lewat suntikan. Vaksin juga bisa didapat ketika anak berusia 18-24 bulan dan lima tahun sebagai vaksin tambahan (booster).

Sebenarnya, semua jenis vaksin anak memberikan efek samping, tak terkecuali imunisasi anak polio. Efek samping yang muncul dari vaksin polio cenderung ringan dan akan hilang dengan sendirinya, seperti bekas suntikan di kulit, demam, dan nyeri di sekitar area suntikan. Efek serius baru terjadi apabila anak memiliki alergi tertentu.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: IDAI Ingatkan Jangan Ragu Cegah Penyakit Polio dengan Pemberian Vaksin