Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim cacar monyet belum terdeteksi di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus Human Monkeypox (MPVX) dan bukan jenis penyakit baru.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menambahkan, Kemenkes secara kumulatif mencurigai sembilan orang yang diduga terinfeksi penyakit ini. Namun demikian hasil pemeriksaan menunjukkan ketujuh pasien negatif dari cacar monyet.
“Untuk di Indonesia selama ini Alhamdulillah kasusnya belum ada ya. Ada sembilan yang sudah kami curigai tapi semuanya bukan cacar monyet,” kata Syahril dalam konferensi pers, Jumat (26/6).
Syahril kemudian merinci, dari sembilan pasien yang dicurigai, tujuh di antaranya kemudian didiagnosis melalui PCR Orthopoxviridae dan negatif. Lalu masing-masing satu orang didiagnosis mengalami Pemfigoid Bulosa dan Varicella atau cacar air.
Ia melanjutkan, penyakit cacar monyet ini telah menjadi penyakit endemi di belasan negara dunia.
Syahril sekaligus menjelaskan virus ini biasanya tidak menyebar dengan mudah di antara orang-orang, tetapi dapat ditularkan melalui kontak orang-ke-orang yang dekat atau kontak dengan barang-barang yang digunakan oleh orang yang menderita cacar monyet, seperti pakaian, tempat tidur, atau peralatan makan.
Selanjutnya, Syahril membeberkan sejumlah upaya kewaspadaan Indonesia terhadap penyakit cacar monyet ini. Ia menyebut, Kemenkes telah menyiapkan Surat Edaran (SE) untuk meningkatkan kewaspadaan baik di wilayah dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Selain itu, Kemenkes menurutnya juga akan melakukan revisi pedoman pencegahan dan pengendalian cacar monyet dengan menyesuaikan situasi dan perkembangan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang berisi tatalaksana klinis, komunikasi risiko dan pengelolaan laboratorium.
“Dan juga menyiapkan kapasitas laboratorium pemeriksaan dan rujukan,” pungkasnya.
(khr/isn)