KENAPA BAB berdarah? Penyebab dan cara mengobatinya akan diulas dalam artikel di bawah ini. Buang air besar (BAB) berdarah merupakan kondisi di mana tinja atau feses kamu terdapat darah. BAB berdarah bisa disebabkan oleh sejumlah faktor medis.
Namun menurut ahli kesehatan, kamu tidak perlu khawatir jika mengalami kondisi BAB berdarah, karena bukan berarti sebuah pertanda gangguan kesehatan yang serius. Meski begitu, kondisi ini tetap harus ditangani.
Lantas, hal apa yang penyebab BAB berdarah dan bagaimana cara mengobatinya? Mari simak artikel mengenai kenapa BAB berdarah? Ini penyebab dan cara mengobati BAB berdarah, yang dikutip dari berbagai sumber pada Minggu (20/8/2023).
(Kenapa BAB Berdarah, Foto: Healthline)
Penyebab Kenapa BAB Berdarah
Menurut ahli kesehatan, penyebab BAB berdarah bisa karena dua jenis yakni hematochezia dan melena. Apa itu? Simak penjelasannya sebagai berikut.
Hematochezia
Disebabkan oleh perdarahan pada saluran pencernaan bagian bawah, misalnya di usus besar atau rektum. Kondisi ini menyebabkan darah yang keluar bersama feses akan terlihat merah, karena perdarahan terletak di area yang tidak jauh dari dubur, sehingga darah keluar adalah darah yang masih segar.
Beberapa penyebab hematochezia adalah sebagai berikut:
1. Wasir (hemoroid): kondisi ketika pembuluh darah di area anus melebar dan berisiko menyebabkan perdarahan
2. Fisura ani: luka terbuka di anus
3. Divertikulitis: peradangan atau infeksi pada kantong-kantong kecil tidak normal yang terbentuk di saluran pencernaan (divertikula)
4. Radang usus: peradangan pada usus yang dapat merujuk pada penyakit Crohn atau kolitis ulseratif
5. Polip usus besar: pertumbuhan jaringan abnormal yang bertangkai dan berukuran kurang dari 1,5 cm
6. Tumor jinak di usus besar dan rektum: dapat menyebabkan perdarahan kanker usus besar
Melena
Disebabkan oleh perdarahan pada saluran pencernaan bagian atas. Pada kondisi ini, darah pada feses akan terlihat hitam pekat karena tercampur dengan enzim dan asam lambung. Kondisi yang dapat menyebabkan perdarahan saluran pencernaan bagian atas di antaranya:
1. Varises esofagus: pelebaran pembuluh darah vena di kerongkongan (esofagus)
2. Esofagitis: peradangan pada lapisan kerongkongan akibat penyakit GERD
3. Tukak lambung: luka yang terbentuk di permukaan dalam dinding lambung
4. Sindrom Mallory-Weiss: kondisi yang ditandai dengan robekan pada jaringan di area kerongkongan yang berbatasan dengan lambung
5. Gastritis: peradangan pada lapisan pelindung di lambung
Kanker lambung