Komplikasi Osteoporosis yang Perlu Diwaspadai (Plus Cara Mencegahnya)
By: Date: 9 Januari 2020 Categories: Health Centers,komplikasi osteoporosis,Osteoporosis,Patah Pergelangan Tangan,patah tulang,patah tulang belakang,patah tulang pinggul

Apabila dibiarkan semakin parah, osteoporosis bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain. Komplikasi dari osteoporosis sangat beragam dan tak sama pada setiap orangnya. Kembali lagi, semuanya tergantung pada kondisi masing-masing orang. Berikut berbagai komplikasi yang paling rentan dan cara mencegahnya.

Komplikasi osteoporosis yang paling sering menyerang

mencegah lansia terjatuh

Osteoporosis adalah kondisi saat tulang kehilangan kepadatan mineralnya sehingga lebih rapuh dan rentan patah.

Osteoporosis bisa muncul dengan rentang kondisi dari yang tidak terlalu parah hingga parah. Ketika sudah parah dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan sesegera mungkin, ada berbagai komplikasi yang mengintai seperti:

1. Patah tulang

Area tulang yang kehilangan kepadatan mineralnya lama-lama akan patah secara bertahap. Tulang belakang, tulang pinggul, dan pergelangan tangan merupakan area tulang yang paling sering patah ketika terkena osteoporosis.

Patah tulang belakang

Patah tulang belakang adalah kondisi saat tulang-tulang kecil di area punggung patah baik satu ataupun lebih. Jika Anda sudah terkena osteoporosis, patah tulang menjadi komplikasi yang sangat rentan terjadi. Bahkan, membungkuk atau batuk yang keras saja bisa langsung mematahkan tulang belakang Anda.

Ketika tulang belakang patah, hal ini biasanya disertai dengan rasa nyeri di area sepanjang tulang belakang dari punggung bawah ke tengah. Bahkan, kondisinya sering kali memburuk ketika Anda duduk atau berdiri dalam waktu yang lama.

Patah tulang belakang biasanya menyebabkan tinggi badan menjadi berkurang. Jika tulang yang patah cukup banyak, bukan tidak mungkin postur tubuh Anda menjadi bungkuk.

Patah tulang pinggul

Patah tulang pinggul biasanya disertai dengan rasa nyeri yang kadarnya berbeda-beda. Seseorang bisa saja hanya merasakan sedikit sakit tetapi masih bisa berjalan. Di lain sisi, seseorang mungkin tak lagi bisa menahan berat beban tubuhnya sendiri.

Namun secara umum, patah tulang pinggul merupakan kondisi yang ditandai dengan gejala seperti:

  • Rasa nyeri di pinggul
  • Bengkak atau memar
  • Kesulitan berjalan atau berdiri selayaknya normal
  • Kaki di salah satu sisi yang terkena terlihat lebih pendek atau bengkok

Terkadang tulang pinggul menjadi sangat lemah akibat osteoporosis sehingga aktivitas ringan pun bisa memperparah kondisinya. Kebanyakan, orang yang mengalami patah tulang ini masih bisa berdiri dan berjalan tetapi merasa sangat sakit di pangkal paha, lutut, atau paha bawah

Patah pergelangan tangan

Patah pergelangan tangan termasuk salah satu komplikasi dari osteoporosis yang juga kerap dialami. Kondisi ini biasanya dipicu ketika penderita osteoporosis menjadikan telapak tangan sebagai tumpuan saat terjatuh. Akibatnya, area pergelangan tangan memikul beban tubuh yang terlalu berat bagi orang dengan osteoporosis.

Ketika pergelangan tangan patah, ada beberapa gejala yang akan muncul seperti:

  • Nyeri, bengkak, dan memar di pergelangan tangan atau pangkal ibu jari
  • Pergelangan tangan Anda tertekuk pada sudut yang tidak wajar
  • Muncul sensasi sakit ketika mencoba menggenggam sesuatu di area tangan yang terluka

2. Depresi

Depresi merupakan gangguan kejiwaan yang bisa muncul sebagai akibat dari osteoporosis yang sudah lanjut. Pasalnya, orang yang pengeroposan tulangnya sudah tak terkendali sering kali sulit untuk bergerak.

Akibatnya, mereka banyak menghabiskan waktunya di atas tempat tidur atau kursi. Hal ini membuat penderita osteoporosis menjadi sulit untuk melakukan segala hal sendiri. Bantuan orang lain akan selalu dibutuhkannya bahkan untuk sekadar beranjak dari tempat tidurnya.

Berbagai hobi dan aktivitas hariannya seperti berkebun, memasak, dan jalan-jalan mungkin sudah sulit dilakukan sendiri. Kalaupun bisa, penderita osteoporosis ini biasanya membutuhkan bantuan kursi roda. Pasalnya, berbagai kegiatan ini bukannya membuat rileks tetapi justru menyakitkan.

Jika perasaan dan pikiran ini tidak diubah atau dikelola secara positif, bukan tidak mungkin penderitanya mengalami depresi. Bergabung dengan kelompok pendukung atau perkumpulan orang dengan osteoporosis bisa jadi solusinya.

Dengan begitu, penderita osteoporosis tidak merasa sendirian lagi. Selain itu, melakukan berbagai hal menyenangkan juga bisa membantu mengalihkan pikiran tentang penyakit yang diderita.

Bisakah mencegah komplikasi?

penyerapan kalsium

Komplikasi osteoporosis tentu saja bisa dicegah. Ada berbagai hal yang bisa dilakukan untuk mencegah komplikasi seperti:

Menghindari risiko terjatuh

Dikarenakan komplikasi utama dari osteoporosis adalah patah tulang, salah satu cara untuk mencegahnya yaitu dengan menjaga keseimbangan. Dilansir dari laman Winchester Hospital, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko jatuh, yaitu:

  • Membereskan kabel yang berserakan di rumah
  • Memastikan bahwa karpet menempel sempurna di lantai, tidak longgar
  • Memasang tiang pegangan di kamar mandi untuk mencegah terpeleset
  • Memasang pencahayaan yang baik di rumah terutama di kamar mandi, tangga, dan pintu masuk
  • Meletakkan karpet atau tikar antiselip di area dekat wastafel (pencuci piring) dan kompor
  • Mengalasi anak tangga dengan karpet agar tidak licin
  • Menggunakan sepatu atau sandal bersol karet

Rajin berolahraga

Olahraga 30 menit sehari bisa membantu menguatkan otot dan memperlambat pengeroposan tulang. Selain itu, olahraga juga membantu meningkatkan keseimbangan yang membuat risiko jatuh jadi berkurang. Tetap bergerak aktif sesuai porsinya adalah kunci agar tetap kuat, bugar, dan terhindar dari komplikasi osteoporosis.

Mengonsumsi cukup kalsum dan vitamin D

Kalisum dan vitamin D merupakan dua nutrisi penting yang perlu dikonsumsi saat punya osteoporosis. Keduanya membantu menguatkan tulang agar tetap bisa menopang tubuh.

Sayuran hijau, jus jeruk, hati sapi, telur, dan produk susu merupakan sumber makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin D. Jika makanan saja tak cukup untuk membuat asupan kalsium serta vitamin D terpenuhi, Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk meminta rekomendasi suplemen.

Sumber: Verywell Health

Baca Juga:

Let’s block ads! (Why?)