Mabuk Perjalanan: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, Dll
By: Date: 8 Januari 2020 Categories: Informasi Kesehatan,Kesehatan Umum,mabuk perjalanan

Mabuk perjalanan adalah kondisi yang umum terjadi saat seseorang melakukan perjalanan dengan kendaraan baik di jalur darat, air, maupun udara. Mabuk perjalanan lebih umum terjadi pada anak, tapi orang dewasa juga dapat mengalaminya. Ketahui selengkapnya tentang mabuk perjalanan berikut ini!

mabuk-perjalanan-doktersehat

Apa Itu Mabuk Perjalanan?

Mabuk perjalanan atau motion sickness adalah gangguan umum yang menyerang telinga bagian dalam. Kondisi ini disebabkan gerakan berulang dari kendaraan yang mengganggu telinga bagian dalam.

Anda mungkin juga mengenal istilah ini dengan istilah mabuk laut, mabuk darat, hingga mabuk udara. Ketiganya pada dasarnya merupakan jenis gangguan yang sama.

Selain terjadi di perjalanan, sensasi yang sama juga dapat terjadi ketika Anda menaiki wahana di taman hiburan atau menonton film 3D.

Mabuk perjalanan umumnya tidak serius, tapi dapat mengganggu selama perjalanan, terutama bagi Anda yang sering bepergian. Kondisi ini lebih umum dialami oleh anak-anak, namun bukan tidak mungkin juga seseorang akan mengalaminya hingga dewasa.

Penyebab Mabuk Perjalanan

Penyebab mabuk perjalanan diduga karena adanya konflik antara input yang masuk ke dalam otak. Otak merasakan gerak dari jalur sistem saraf yang berbeda termasuk telinga bagian dalam, mata, dan jaringan permukaan tubuh.

Ketika sistem saraf pusat menerima pesan yang bertentangan dari sistem sensorik mulai dari telinga bagian dalam, mata, reseptor tekanan kulit, dan reseptor sensorik otot, dan sendi, gejala mabuk perjalanan dapat muncul.

Contohnya ketika seseorang duduk di atas kendaraan tanpa melihat keluar jendela, telinga bagian dalam dapat merasakan gerakan naik dan turun atau kiri dan kanan, namun mata mereka hanya memandang pandangan statis seolah mereka tidak bergerak.

Kondisi ini lah yang kemudian menyebabkan konflik antar input yang masuk ke otak sehingga memicu gejala mabuk perjalanan.

Faktor Risiko Mabuk Perjalanan

Setiap jenis perjalanan baik itu di darat, udara, atau air dapat menimbulkan gejala mabuk perjalanan. Kondisi ini juga bisa muncul ketika Anda naik wahana di taman hiburan.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami mabuk kendaraan adalah seperti:

  • Usia 2 hingga 12 tahun
  • Wanita hamil, karena wanita hamil memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan telinga bagian dalam

Gejala Mabuk Perjalanan

Gejala mabuk perjalanan yang muncul pada setiap orang dapat berbeda-beda. Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin muncul mulai dari gejala yang paling umum hingga gejala yang serius:

  • Sakit kepala
  • Menguap
  • Gelisah ringan
  • Berkeringat
  • Perasaan tidak nyaman
  • Sensasi tidak enak badan
  • Mual
  • Muntah
  • Wajah pucat
  • Nafas pendek
  • Mengantuk

Diagnosis Mabuk Perjalanan

Mabuk perjalanan biasanya tidak membutuhkan diagnosis profesional. Sebagian kasus mabuk perjalanan disadari karena memang gejalanya hanya muncul saat di perjalanan atau ketika melakukan aktivitas spesifik tertentu.

Kebanyakan kasus mabuk perjalanan juga ringan dan dapat diobati sendiri. Apabila kasusnya parah dan memburuk, Anda mungkin harus berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit telinga atau sistem saraf.

Dokter akan bertanya tentang gejala dan kapan gejala muncul untuk membantu diagnosis kondisi Anda. Biasanya tidak diperlukan tes laboratorium apapun untuk membantu diagnosis kondisi ini.

Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan

Mabuk perjalanan umumnya akan sembuh dengan sendirinya setelah perjalanan selesai. Namun terdapat juga beberapa kasus di mana gejala mabuk perjalanan bertahan hingga beberapa hari setelah perjalanan.

Berikut adalah beberapa cara mengatasi mabuk perjalanan yang dapat Anda coba:

1. Melihat ke Luar Jendela

Salah satu cara paling umum untuk mengatasi mabuk perjalanan adalah dengan melihat ke luar jendela. Cara ini dapat mengembalikan keseimbangan dengan cara memberikan penegasan gerakan visual.

Namun cara ini tidak dapat bekerja pada semua orang, ada juga yang merasakan gejala yang memburuk.

2. Mengunyah

Mengunyah juga dapat menjadi salah satu cara untuk meredakan gejala mabuk perjalanan.

Umumnya mengunyah permen karet direkomendasikan, karena permen karet dapat dikunyah dalam waktu yang lama dan tanpa membuat Anda kenyang. Namun mengunyah secara umum juga dianggap sebagai salah satu solusi mabuk perjalanan.

3. Menghirup Udara Segar

Menghirup udara segar juga sering kali dianggap sebagai solusi. Hal ini dikaitkan dengan fakta bahwa bau busuk dapat memperburuk gejala mabuk perjalanan. Beberapa orang juga mencoba menghirup aromaterapi untuk mengatasi mabuk perjalanan.

4. Tidur

Solusi lain untuk mengatasi mabuk perjalanan adalah dengan tidur selama perjalanan. Cara ini dapat mencegah terjadinya konflik input mata dan telinga bagian dalam.

5. Akupresur

Akupresur adalah pengobatan tradisional dengan memberikan tekanan pada titik yang sama dengan akupuntur. Perbedaannya adalah akupresur mengandalkan tekanan tangan, sedangkan akupuntur menggunakan jarum.

Cara Mencegah Mabuk Perjalanan

Mabuk perjalanan dapat dicegah dengan beberapa cara. Berikut adalah beberapa cara mencegah mabuk perjalanan yang bisa Anda coba:

  • Duduk pada posisi di mana mata dapat melihat gerakan yang dirasakan tubuh dan telinga bagian dalam, seperti duduk di dekat jendela.
  • Jika Anda sering mengalami mabuk perjalanan, hindari membaca buku atau melihat layar ponsel selama dalam perjalanan.
  • Hindari duduk menghadap belakang.
  • Hindari bau yang kuat, makanan pedas, dan makanan berminyak sebelum melakukan perjalanan.
  • Mengonsumsi obat yang biasanya dikonsumsi sebelum memulai perjalanan seperti Scopolamine, Promethazine, Cyclizine, Dimenhydrinate, atau Meclizine. Umumnya obat-obatan ini memberikan efek mengantuk yang membuat Anda tidur selama perjalanan.

Itu dia informasi tentang mabuk perjalanan yang perlu diketahui. Apabila gejala yang Anda alami mengganggu aktivitas Anda dan tidak kunjung membaik, sebaiknya segera konsultasikan diri ke dokter. Semoga informasi ini bermanfaat!

Sumber:

  1. Heitz, David. 2016. Motion Sickness. https://www.healthline.com/health/motion-sickness. (Diakses 8 Januari 2020).
  2. Kraft, Sy. 2017. What’s to know about motion sickness?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/176198.php. (Diakses 8 Januari 2020).

Let’s block ads! (Why?)