Media Massa Bisa Jadi Rujukan Masyarakat Melawan Hoaks – Liputan6.com
By: Date: 3 Juni 2022 Categories: Cek.Fakta,fakta,Hoax

Liputan6.com, Jakarta – Maraknya hoaks di media sosial tentu harus dilawan agar dampak negatif tidak timbul di masyarakat. Salah satu yang punya peran penting untuk melawan hoaks adalah media massa.

Hal ini disampaikan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Ova Emilia. Ia menyebut media massa baik cetak, elektronik, maupun online bisa menjadi rujukan untuk mengatasi penyebaran berita palsu di dunia maya.

Selain itu ia juga menyebut media massa juga menyuguhkan berita yang berisi informasi yang mendidik dan bersifat konstruktif dalam mengembangkan literasi dan edukasi melek informasi di masyarakat.

“Di AS surat kabar menjadi sebuah kanal yang digunakan untuk mengkonter berita yang tidak benar,” ujar Ova dilansir laman UGM.

“Media sekarang ini makin intens berkembang karena masyarakat ingin mencari berita yang betul-betul valid. Saya kira media yang kini terus ada, memiliki satu misi bisa membuat berita dengan isi atau konten yang mendidik dan konstruktif,” katanya menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.