Mengenal Fungsi Surfaktan yang Ampuh Hilangkan Kotoran
By: Date: 10 November 2023 Categories: Informasi Kesehatan

Salah satu kunci untuk menjaga kesehatan tubuh adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata surfaktan atau surface active agent memegang peranan penting dalam menjaga kebersihan di kehidupan sehari-hari? Memangnya, apa arti dan fungsi dari surfaktan? Berikut ulasannya.

Apa itu surfaktan?

Surfaktan (surfactant) atau surface active agent adalah salah satu dari banyak senyawa yang digunakan dalam produk pembersih.

Ini termasuk produk pembersih rumah tangga, seperti detergen, sabun cuci piring, serta produk perawatan diri.

Selain itu, surfaktan digunakan secara luas dalam industri, seperti untuk pelumas, tinta, herbisida, pengemulsi, perekat, cairan antikabut, dan pelembut kain.

Senyawa surfaktan memiliki sifat amfifilik dengan ciri hidrofilik di bagian gugus atau kepala serta hidrofobik di bagian ekor atau ujung.

Hidrofilik itu sendiri berarti senyawa ini menyukai air sehingga memungkinkan surfaktan larut atau bercampur dengan air.

Sementara hidrofobik berarti senyawa ini membenci air dan mengikat minyak, yang memungkinkan surfaktan larut dalam minyak.

Adapun kedua sifat tersebut membuat produk pembersih dapat bekerja lebih baik dalam membersihkan kotoran yang menempel di kulit, pakaian, piring, atau permukaan benda lainnya.

https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebersihan-diri/merek-deterjen-cair-terbaik/

Apa fungsi surfaktan?

memilih jenis produk pembersih wajah

Pada produk pembersih, fungsi dari surfaktan adalah membantu menghilangkan minyak dan/atau kotoran dari permukaan yang dibersihkan.

Ini bekerja dengan melepaskan minyak dan/atau kotoran pada permukaan yang dibersihkan serta menahan minyak dan kotoran tersebut dalam pembersih yang sudah bercampur air, sehingga memungkinkan pembuangannya.

Adapun cara kerja ini didapat berkat sifat amfifilik yang ada pada surfaktan.

Sifat amfifilik membuat molekul air cenderung berkumpul di bagian gugus surfaktan, sedangkan molekul yang tidak larut dalam air (seperti minyak dan/atau kotoran) berkumpul di ujungnya.

Tegangan permukaan air pun akan menurun sehingga membuat molekul menjadi lebih licin dan kotoran atau minyak dapat terlepas dari permukaan.

Adapun hal-hal tersebut membuat proses pembersihan menjadi lebih mudah.

Bila tanpa surfaktan, produk pembersih tidak akan bercampur dengan air, tetapi hanya akan menggelindingkan air sehingga membuat proses pembersihan jauh lebih sulit.

[summary title=”Surfaktan sebagai pelumas”]

Mirip dengan produk pembersih, surfaktan pada pelumas juga memudahkan aktivitas manusia. Berikut penjelasannya.

  • Pelumas seperti pada krim cukur memungkinkan pisau cukur dapat menghilangkan atau mencukur janggut dan membantunya mencegah iritasi kulit.
  • Sementara pada pelumas di mesin mobil, fungsi surfaktan adalah menjaga partikel agar tidak menempel pada bagian-bagian mesin. Ini memungkinkan bagian-bagian mesin untuk mudah bergerak dan mobil dapat berjalan dengan baik.

[/summary]

Apa saja jenis-jenis surfaktan?

Surfaktan memiliki beberapa jenis berdasarkan sifat hidrofiliknya. Berikut adalah jenis-jenis surfaktan tersebut.

1. Surfaktan anionik

Ini merupakan jenis surfaktan yang memiliki gugus hidrofilik bermuatan negatif. Misalnya, sodium lauryl sulfate (SLS), sodium alkyl ether sulfates (SLES), dan ammonium lauryl sulfate (ALS).

Jenis surfaktan ini paling sering digunakan pada produk pembersih, seperti sabun cuci piring, body wash, atau sampo.

Alasannya karena jenis surfaktan ini dapat menghilangkan kotoran dan minyak, menghasilkan busa yang melimpah, dan harganya relatif murah.

2. Surfaktan nonionik

Surfaktan nonionik adalah jenis yang tidak mengandung muatan listrik.

Contoh surfaktan yang termasuk dalam jenis ini, yaitu lauramide diethanolamine (DEA) dan cocamide DEA, atau lauramine oksida dan stearamin oksida yang sering digunakan untuk produk kosmetik.

Jenis surfaktan ini umumnya tidak menghasilkan busa, kecuali jika dicampur dengan anionik.

Fungsi surfaktan ini juga mengentalkan formula, memberikan efek conditioning dan melarutkan wewangian sehingga kerap digunakan pada pembersih yang lembut, seperti sampo bayi.

3. Surfaktan kationik

Ini merupakan jenis surfaktan bermuatan positif. Tidak seperti jenis surfaktan di atas, kationik tidak digunakan dalam produk pembersih, karena tidak membilas, membersihkan, atau berbusa.

Bahkan, surfaktan kationik justru bisa mengiritasi kulit.

Namun, jenis kationik ini bisa memberikan efek conditioning sehingga sering menjadi bahan utama untuk kondisioner rambut bilas.

4. Surfaktan amfoterik

Surfaktan amfoterik (zwitterionik) dapat memiliki muatan positif dan negatif, tergantung pada pH.

Misalnya, cocoamphopropionate, cocamidopropyl betaine, dan sodium lauraminopropionate, yang sering menjadi bahan produk pembersih, terutama sampo.

Fungsi jenis surfaktan ini dapat membantu mengentalkan formula dan menghasilkan busa yang lebih lembut, meski tak sebanyak anionik. Namun, harganya cenderung lebih mahal.

Bagaimana keamanan surfaktan untuk kesehatan dan lingkungan?

Sabun cuci botol bayi

Surfaktan dapat membantu Anda untuk menjaga kebersihan rumah, lingkungan, dan diri.

Sebab, senyawa ini dapat membantu Anda agar tetap bersih dan terlepas dari kotoran yang menempel akibat aktivitas sehari-hari.

Namun, bagaimana dengan keamanan surfaktan ?

Melansir dari Chemical Safety Facts, penelitian bersama dengan American Cleaning Institute menemukan fakta mengenai surfaktan.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan surfaktan, meski dalam volume tinggi, pada produk pembersih rumah tangga dan perawatan diri tidak berdampak buruk pada lingkungan perairan.

Dengan kata lain, penggunaan surfaktan tidak menimbulkan pencemaran air yang parah ketika produk ini dilepaskan ke lingkungan.

Meski demikian, penggunaan beberapa jenis surfaktan mungkin bisa memengaruhi kesehatan kulit Anda, misalnya SLS.

SLS untuk produk pembersih dan perawatan diri seringkali dapat mengiritasi kulit, terutama pada orang yang memiliki kulit sensitif terhadap bahan ini.

Bukan cuma SLS, jenis surfaktan kationik juga disebut lebih mudah mengiritasi kulit ketimbang jenis lainnya.

Oleh karena itu, jika Anda memiliki kulit sensitif, sebaiknya hindari penggunaan produk mengandung SLS.

Cek kandungan produk yang akan Anda beli untuk menghindari kemungkinan risiko tersebut.

Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.

https://wp.hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/fungsi-surfaktan/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=rss