Mohon Diingat! Kusta Bukan Penyakit Turunan dan Ilmu ‘Dukun’ – detikHealth
By: Date: 31 Januari 2023 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan

Jakarta

Penyakit kusta tentu sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang. Namun, ternyata masih banyak salah persepsi atas penyakit yang satu ini.

Penyakit kusta atau yang juga disebut lepra merupakan penyakit infeksi menahun yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae. Ada banyak sekali mitos soal kusta yang ternyata selama ini tidaklah benar.

Berikut ini adalah beragam mitos soal kusta yang sering banyak disalahpahami:


Kusta Dianggap Sebagai Penyakit Keturunan

Banyak orang yang mengira jika penyakit kusta merupakan penyakit keturunan. Bahkan ada juga yang percaya bahwa penyakit ini disebabkan oleh hal supranatural.

dr Sri Linuwih SW Menaldi SpKK dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam acara Peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) 2023 di Kantor Kemenkes (30/1/2023) menjabarkan hal ini.

“Katanya penyakit ini (kusta) keturunan. Katanya penyakit ini kutukan atau akibat dosa. Sebetulnya tidak,” ujar dr Sri.

dr Sri menegaskan jika penyakit kusta bukanlah berasal dari keturunan ataupun hal supranatural, melainkan karena infeksi dari bakteri. Bahkan bakteri tersebut sudah ditemukan ratusan tahun yang lalu.

“Faktanya, penyakit ini karena infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang ditemukan 150 tahun yang lalu,” sambungnya.

Pasti Menyebabkan Jari Tangan atau Kaki Cacat

Mitos selanjutnya yang beredar di tengah masyarakat adalah soal kusta yang pasti membuat jari kaki dan tangan pasti menjadi putus.

dr Sri menambahkan jika disabilitas atau kecacatan dari kusta bisa dicegah. Semua itu bisa dilakukan asal pengobatan dilakukan lebih awal.

“Bukan berarti kusta pasti cacat. Kalau kita temukan dan diobati di awal, maka kecacatan atau disabilitasnya bisa dicegah,” ungkap dr Sri.

Lebih lanjut dr Sri mengungkapkan jika kecacatan pada pengidap kusta terjadi karena infeksi berulang pada bagian tulang.

“Itu luka yang tidak disadari oleh pasien karena daerah situ mati rasa. Misalnya telapak kakinya mati rasa, sehingga dia tidak berobat,” imbuh dr Sri

“Tahu-tahunya sudah putus jarinya akibat infeksinya yang berulang di tulang-tulangnya,” sambungnya

Oleh karena itu, pastikan pengidap kusta bisa cepat memeriksakan kondisinya sebelum menjadi parah.

Simak Video “Minimalisir Kecacatan, P2PML Kemenkes Kampanyekan Eliminasi Kusta
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)