Mudah Didapat, Inilah 9 Makanan Terbaik untuk Melawan Kanker – Medcom.Id
By: Date: 18 November 2022 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan

Jakarta: Mengonsumsi berbagai buah dan sayuran bisa memberi tubuh perlindungan antioksidan yang luas. Antioksidan sendiri merupakan senyawa yang melindungi sel dari kerusakan dan telah terbukti melindungi tubuh dari kanker serta membantu melindungi tubuh dari penyakit.

Dan istilah untuk mengonsumsi buah dan sayur yang dimaksud adalah makanan pelangi, di mana makanan ini beraneka ragam. Mulai dari sayuran warna hijau dan ungu, serta buah berwarna merah dan kuning.

Aturan praktis nutrisi ini bertujuan untuk mendapatkan berbagai nutrisi penting. Inilah yang dikatakan Dr. Renee Stubbins , PhD, ahli diet onkologi di Houston Methodist Neal Cancer Center. Pasalnya, data CDC tahun 2022 menunjukkan bahwa orang yang kelebihan berat badan atau obesitas berisiko lebih besar terkena beberapa jenis kanker, seperti:

– Kanker payudara
– Kanker usus besar
– Kanker rahim
– Kantong empedu
– Kanker ginjal
– Kanker hati
– Kanker ovarium
– Kanker pankreas

Berikut rekomendasi makanan sehat yang dapat membantu menurunkan risiko berbagai jenis kanker menurut hasil yang telah dinukil dari The Healthy.
 

Beri segar

Tidak mengherankan jika mereka yang pertama dalam daftar, buah beri terkenal tinggi antioksidan. Blueberi sering mendapatkan semua pujian untuk melawan kanker, tetapi kebanyakan buah beri yang dimakan mengandung nutrisi yang sangat kuat.


(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Pisang

Dalam satu studi tahun 2021 di Frontiers in Oncology yang diulas sejawat, sifat antikanker dalam pisang menjanjikan untuk menciptakan obat pencegahan kanker.


(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Jeruk

Buah yang terkenal akan kandungan vitamin C dan flavonoid yang tinggi dan baik untuk dietmu. Ada penelitian substansial yang menunjukkan serat dalam jeruk dapat membantu menurunkan risiko kanker kolorektal.


(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Apel dan pir

Selain renyah dan manis, apel memiliki senyawa polifenol dan serat makanan, yang bekerja dengan mikroba di usus untuk berpotensi menurunkan kemungkinan kanker. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa makan apel dapat mengurangi kemungkinan reseptor estrogen negatif (ER-), sejenis kanker payudara.

Sedangkan, buah pir memiliki kandungan vitamin C, potasium dan merupakan sumber serat yang sangat baik. Menurut American Institute for Cancer Research, rekomendasi diet sehat adalah mengonsumsi 30 gram serat buah ini setiap hari untuk mengurangi risiko kanker.


(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

Tomat

Dikemas dengan vitamin C dan A serta beta-karoten dan likopen, sejenis karotenoid. Satu studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition selama 20 tahun menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang kaya karotenoid dapat menurunkan risiko kanker payudara. Lycopene juga telah terbukti mengurangi risiko kanker prostat.


(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Dada ayam

Kita semua membutuhkan protein dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa memilih protein tanpa lemak, seperti ayam, adalah pilihan yang lebih sehat daripada daging olahan untuk menurunkan risiko kanker kolorektal, esofagus, dan paru-paru.


(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Bayam

Sekali lagi bayam sarat dengan vitamin C, serat dan beta-karoten dan mungkin memiliki fitokimia yang dapat melindungi dari kanker.


(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Kembang kol

Pikirkan sayuran berdaun seperti brokoli, kubis Brussel, kol, dan kembang kol di mana mengandung folat, beta-karoten, vitamin C, dan serat makanan. Pertama, kubis Brussel sarat dengan vitamin C dan antioksidan serta melindungi tubuh dari radikal bebas. 

Brokoli juga mengandung sulforaphane, senyawa yang ditemukan oleh salah satu studi biokimia nutrisi tahun 2017 dapat melindungi dari kanker prostat, karena meminimalkan RNA nonkode panjang yang mencegah penyebaran sel kanker. Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan di Nutrisi dan Kanker menemukan bahwa sayuran ini dapat melindungi dari kanker ovarium.


(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

(yyy)