Mums Suka Menangis Tanpa Alasan? Ini Pemicunya!
By: Date: 26 Mei 2023 Categories: Lifestyle

Menangis bisa menjadi salah satu metode pelampiasan emosi terbaik bagi sebagian besar orang. Mums mungkin juga memilih menangis untuk melampiaskan perasaan, apapun itu.  Alasan manusia butuh menangis pun belum diketahui secara pasti oleh para peneliti. Sebagian orang menangis karena merasa sedih dan kehilangan, ada pula yang menangis karena rasa bahagia, atau bahkan karena marah.

Sebenarnya, apapun alasannya, Mums berhak untuk menangis dan mengekspresikan emosi. Bahkan sebenarnya menangis dapat memberikan manfaat pada tubuh, lho. Berikut ini dampak positif menangis untuk tubuh manusia:

  1. Mendetox tubuh dengan cara menggugurkan emosi-emosi negatif (hormon stress)
  2. Membantu menurunkan emosi yang bergejolak
  3. Meredakan rasa sakit (fisik dan emosional)
  4. Memperbaiki suasana hati
  5. Sebagai sinyal membutuhkan dukungan dari orang terdekat
  6. Membantu pulih dari duka/rasa sedih
  7. Memulihkan keseimbangan emosional
  8. Membantu bayi bernafas

Itulah dampak-dampak positif yang bisa diperoleh dari membiarkan diri menangis. Namun, bagaimana jika Mums mulai menangis di momen-momen acak secara tak terkendali dan tanpa alasan? Itu pun bukan hanya sekali atau dua kali, tapi teramat sering sampai di titik mengganggu aktivitas sehari-hari.

Apakah itu normal? Tidak masalahkah jika Mums membiarkannya begitu saja? Eits, tunggu dulu, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Penyebab menangis tanpa alasan bisa dikarenakan oleh banyak hal, seperti depresi, mood swing, atau kondisi medis lainnya.

Jika dirasa sudah terlalu ekstrim, mungkin tidak ada salahnya Mums sedikit khawatir dan bertanya-tanya apa yang terjadi pada diri Mums. Seperti yang kita tahu, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak akan pernah menghasilkan hal baik. Oleh karena itu, simak artikel di bawah ini untuk mengetahui alasan Mums menangis tanpa sebab!

Tak ada asap apabila tak ada api, begitu pula tak ada air mata yang tumpah tanpa ada pemicunya. Ketika seseorang menangis, kita pasti akan menemukan penjelasan di baliknya, bahkan meski alasan itu sulit sekali dicari.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap kali mengaitkan tangisan sebagai sesuatu yang negatif dan simbol dari kelemahan seseorang. Bahkan saat kita kecil, orang dewasa di sekitar kita cenderung menghibur dan mengatakan “jangan menangis” kepada anak-anak yang sedang menangis.

Meski tidak banyak disadari, kebiasaan ini akan tertanam di dalam alam bawah sadar dan membuat kita merasa segan untuk menangis secara terbuka. Padahal, terlalu sering menahan tangisan justru membawa efek lebih buruk bagi kesehatan psikis dibandingkan meluapkannya secara langsung.  

Jika Mums terbiasa menahan diri untuk tidak menangis karena berbagai alasan, di satu titik, Mums mungkin akan kehilangan kendali dan merasa jenuh pada tekanan dan mulai menangis bahkan ketika Mums merasa baik-baik saja. Berikut ini adalah 10 alasan yang dapat menyebabkan menangis tak terduga:

1. Depresi

Perubahan suasana hati yang tak biasa dan ledakan emosi merupakan salah satu gejala umum depresi. Perubahan suasana hati seperti apa yang dimaksud? Misalnya adalah saat ini Mums sedang merasa marah berapi-api, tapi menit berikutnya, Mums justru menangis sesegukan. Dalam kasus berbeda, Mums  mungkin menutup diri dan memblokir diri Mums  dari segala jenis emosi – ini yang disebut dengan mati rasa.

2. Kecemasan & Ketakutan

Menangis hebat juga seringkali dihubungkan dengan kecemasan. Memang benar, kecemasan dapat menimbulkan beberapa respons emosional tubuh yang paling kuat, mempengaruhi emosi dan menyebabkan rasa ingin menangis. Selain itu, rasa tak berdaya atau ketakutan akibat ancaman serius juga dapat menyebabkan seseorang rentan menangis.

3. Burnout

Berhati-hatilah, sering menangis tanpa alasan juga bisa menjadi tanda Mums  mengalami burnout. Burnout adalah bentuk kelelahan mental dan fisik yang disebabkan oleh stres kronis. Penyebab burnout dapat berupa pekerjaan, pendidikan, atau pengasuhan anak (terutama untuk ibu).

Burnout sangat rentan dialami oleh banyak orang, terutama jika Mums  memiliki jadwal padat dan kurang istirahat. Bukan hal yang aneh jika Anda mengalami ledakan air mata yang tak terduga atau episode menangis karena kelelahan dan burnout.

4. Kesedihan

Tangisan yang tidak terkendali sering kali berhubungan dengan kesedihan. Di beberapa kasus, alasan kesedihan ini mungkin bukan hanya satu hal, melainkan gabungan dari berbagai macam kesedihan yang meledak pada satu waktu.

Apabila Mums adalah tipe orang yang sering denial pada perasaan sendiri, ada kemungkinan kamu terjebak pada situasi dimana kesedihan dan luka-luka masa lalumu yang belum selesai menghantuimu. Ketidakberdayaan dan keputusasaan ini bisa terkait dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan duka cita, putus cinta, atau perpisahan dengan orang terkasih.

 

5. Rasa malu

Tangisan yang tidak terkendali dapat menjadi respons terhadap jenis perasaan yang ditimbulkan oleh rasa malu. Rasa malu sering kali muncul ketika seseorang bergerak di luar batas-batas norma sosial. Penelitian juga menunjukkan bahwa seseorang akan merasa lebih buruk jika mereka menangis sambil dirundung rasa malu atau jika mereka berada diantara orang-orang yang tidak bersimpati dan mendukungnya. 

6. Merasa kewalahan

Pernahkah Mums merasa terlalu lelah dan terlalu banyak yang inginMums  sampaikan, tapi tak berdaya mengatakan apa-apa di waktu yang sama? Untuk beberapa saat, rasanya seperti Mums mengangkat beban dari seluruh dunia di pundak Mums dan apapun yang Mums  lihat dan dengar terasa menyebalkan? Mums  merasa ingin berteriak marah, pecah dalam tangisan, sekaligus tertawa terbahak-bahak di saat yang sama. Perasaan kewalahan jenis ini erat hubungannya dengan perasaan stres.

Stres menciptakan sejumlah emosi negatif. Emosi negatif tersebut dapat tumbuh dan menjadi tidak terkendali. Saat Mums  menangis dalam situasi tersebut, ingatlah bahwa tangisan Mums  itu bukan sesuatu yang tidak ada gunanya. Air mata bertindak sebagai cara untuk melepaskan emosi ekstrem ini dan mengatasi perasaan kewalahan yang tidak dapat ditanggung tubuh.

7. Merasa Kosong

Perasaan hampa dapat menciptakan pertarungan internal emosi yang membingungkan. Ketika perasaan hampa terjadi, Mums mungkin tidak dapat mengidentifikasi perasaan itu, tetapi kemungkinan besar perasaan itu terkait dengan kesepian, kesedihan, atau mati rasa. Emosi ini dapat menumpuk dan menimbulkan dampak emosional yang berujung pada tangisan. 

8. Ketidakseimbangan Hormon

Selain pemicu-pemicu emosional sepertiyang sudah disebutkan diatas, ada juga alasan yang berasal dari tubuh/fisiologis.  Alasan tersebut misalnya adalah perubahan hormon. Perubahan hormon dapat terjadi selama menstruasi atau biasa disebut sindrom pramenstruasi (PMS) dan menopause. Sudah menjadi rahasia umum bahwa perempuan yang sedang PMS menjadi jauh lebih sensitif dan sulit tertebak karena hormonnya yang sedang tidak stabil.

Selain itu, berada dalam fase kehamilan juga menyebabkan banjir hormon. Para ahli medis mengatakan bahwa ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan menangis tanpa alasan. 

9. Gangguan Otak atau Penyakit Neurologis

Adanya gangguan otak yang terdeteksi bisa menjadi salah satu pemicu dari tangisan tak terkendali. Pseudobulbar affect (PBA), misalnya, ditandai dengan episode tertawa atau menangis yang tidak terkendali dan tidak wajar. Hal ini biasanya terjadi pada orang dengan kondisi atau cedera neurologis tertentu (misalnya, cedera otak, multiple sclerosis (MS), atau stroke) yang memengaruhi cara otak mengendalikan emosi. PBA sering kali diobati dengan manajemen pengobatan.

Para peneliti di Universitas Tilburg telah melakukan studi mengenai tangisan. Hasilnya? Rata-rata wanita Amerika menangis 3,5 kali setiap bulan sementara pria Amerika menangis sekitar 1,9 kali setiap bulan. Tentu saja, rata-rata menurut negara sangat bervariasi. Rata-rata di Amerika berada di ujung spektrum yang lebih tinggi. Sementara itu, wanita di China, hanya menangis sekitar 1,4 kali setiap bulan. Pria di Bulgaria dilaporkan menangis hanya 0,3 kali setiap bulan. Intinya, tak ada hitungan baku/angka pasti berapa banyak jumlah tangisan yang normal untuk seseorang. 

Hal ini pada akhirnya kembali lagi pada diri Mums sendiri. Jika Mums  mendapati bahwa tangisan-tangisan Mums mulai berlebihan dan sulit dijelaskan dan terjadi dengan intensitas yang sering, mungkin itu adalah sinyal bahwa Mums  harus mencari bantuan. Terapkanlah pola hidup yang sehat dan temuilah keluarga/orang terpercaya dan curahkan perasaan Mums  perlahan-lahan. Terkadang tindakan sederhana seperti bercerita ternyata bisa memiliki efek yang lebih besar dari yang dipikirkan. 

Jika tangisan Mums  mulai mengganggu kehidupan sehari-hari atau berdampak negatif pada kehidupan sosial, berkonsultasilah dengan dokter atau tenaga profesional kesehatan mental. Jangan lupa juga bahwa penting untuk menemukan terapis yang tepat.

Carilah seseorang yang memiliki pengalaman merawat orang dengan masalah serupa seputar ketidakstabilan emosi dan episode menangis yang tidak dapat dijelaskan. Jangan menjebak diri Mums  dengan kekhawatiran tak berujung sebelum mengambil tindakan apa-apa, ingatlah bahwa tidak ada yang salah dengan menemui terapis jika Mums  memang membutuhkannya.

Referensi:

Healthline.com. Benefits-of-crying

Choosingtherapy.com. Ccrying-for-no-reason

https://www.guesehat.com/mums-suka-menangis-tanpa-alasan-ini-pemicunya