NASA Luncurkan Alat Baru untuk Pelajari Debu – Medcom.Id
By: Date: 18 Juli 2022 Categories: Sains

Jakarta: NASA meluncurkan instrumen utama untuk penelitian iklim bertajuk Earth Surface Mineral Dust Source Investigation (EMIT) menggunakan pesawat ruang angkasa SpaceX Dragon pada hari Kamis, 14 Juli 2022 malam dari Kennedy Space Center.

Mengutip The Verge, debu merupakan komponen yang kuat di atmosfer, karenanya NASA bertekad untuk memahaminya dengan lebih baik. Partikel kecil ini melayang dari gurun dan daerah kering lainnya, dan tergantung pada banyak faktor berbeda, debu dapat memiliki efek pendinginan atau pemanasan di planet kita.


Skenario ini tengah berlangsung di seluruh dunia, namun terus menghindari ilmuwan. Kepala investigator EMIT dan ilmuwan peneliti senior Jet Propulsion Laboratory Robert Green menyebut bahwa EMIT mempelajari debu mineral sebab merupakan elemen yang belum diketahui saat ini.

Salah satu alasan debu menjadi misteri adalah bahwa partikel debu hadir dalam warna berbeda. Sebagai contoh, debu bisa berwarna merah gelap karena mengandung besi. Di sisi lain, partikel debu yang mengandung tanah liat umumnya akan hadir dalam warna lebih terang.

Partikel debu berwarna lebih terang ini akan memantulkan cahaya matahari, dan membantu untuk mendinginkan Bumi. Di sisi spektrum berlawanan, partikel debu berwarna lebih gelap akan menyerap energi Matahari dan memiliki efek memanaskan.

Dengan perubahan iklim yang telah meningkatkan suhu hingga level berbahaya untuk kehidupan di Bumi, ilmuwan ingin mengetahui soal kemampuan debu dalam membantu atau membahayakan upaya untuk menyeimbangkan suhu global.

EMIT berkemampuan untuk berkontribusi dalam hal tersebut, dan akan menggunakan instrumen bertajuk Advanced Imaging Spectrometer untuk menghimpun lebih dari miliaran komponen pengukuran selama satu tahun mendatang, merekam komposisi dari debu di seluruh dunia.

Untuk melakukan hal ini, instrumen tersebut akan mengukur spektrum cahaya yang direfleksikan dari permukaan planet. Hal ini akan memberitahukan ilmuwan kuantitas debu di atmosfer yang berasal dari mineral gelap atau mineral ringan.

Pengukuran ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan misteri soal dampak yang dihadirkan debu secara kumulatif di planet, serta efek pendinginan atau pemanasan yang dihasilkannya dari per wilayah.

EMIT, bersama kru dan pasokan eksperimen sains berbobot 5.800 pon atau 2630 Kg, dan dijadwalkan tiba di International Space Station (ISS) pada hari Sabtu, 16 Juli, pukul 11.20 ET. Alat ini akan siap untuk mulai menghimpun data pada akhir bulan Juli, dan NASA diharapkan akan mulai berbagi secara publik dalam waktu dua bulan.

(MMI)