Pandemi Covid-19 Diprediksi Bikin Angka Bunuh Diri Meroket
By: Date: 1 Oktober 2020 Categories: pandemi covid-19


Suara.com – Walau nanti vaksin corona sudah tersedia, pandemi Covid-19 diperkirakan masih akan berlangsung, mengingat kemampuan produsen vaksin terbatas untuk bisa diproduksi di waktu yang sama.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Achmad Yurianto mengatakan membutuhkan satu tahun untuk bisa menyelesaikan proses vaksinasi di sepanjang 2021. Itupun hanya untuk kelompok tertentu yang diprioritaskan.

Selama penantian itu pula dampak masalah kejiwaan akan terus bertambah selama pandemi Covid-19. 

“Ini juga saya yakini pada saat kita harus memprioritaskan, dan menempatkan kelompok tertentu di luar kelompok tertentu di luar prioritas itu, ini juga akan menimbulkan permasalahan di kejiwaan,” ujar Yurianto dalam diskusi Webinar Kemenkes, Kamis (1/10/2020).

Ilustrasi stres, depresi atau memiliki masalah besar. (sumber: Visualphotos)
Ilustrasi stres, depresi atau memiliki masalah besar. (sumber: Visualphotos)

Hal yang ditakutkan, kesehatan jiwa terganggu selama pandemi, maka masyarakat rentan stres, depresi, gangguan jiwa bahkan terancam bunuh diri

Kenyataan pahit diungkap Direktur P2MKJN Kemenkes dr. Siti Khalimah, SpKJ, MARS jika di Indonesia ada lebih dari 16.000 kasus bunuh diri setiap tahunnya. 

Jika dampak pandemi dibiarkan, yang dikhawatirkan kasus bunuh diri semakin bertambah. Apalagi bunuh diri termasuk fenomena gunung es, dimana angka yang terlihat masih jauh lebih sedikit dibanding jumlah kasus sebenarnya.

“Bunuh diri ini masalah sangat sensitif dan terkait dengan stigma, sehingga mereka cenderung tidak melaporkan terkait kesehatan jiwa dan bunuh diri,” jelas dr. Siti Khalimah.

Let’s block ads! (Why?)