Penemuan Tata Surya Kuno di Bima Sakti, Penuh Kuburan Planet! – HarapanRakyat.com
By: Date: 17 November 2022 Categories: Sains

Penemuan tata surya kuno yang menakjubkan. Tata surya kuno ini berhasil ilmuwan Inggris temukan. Apa yang kemudian ada di dalam tata surya kuno ini?

Luar angkasa memang selalu menyimpan banyak misteri. Ketika misteri-misteri tersebut mulai terungkap, maka akan sangat mengejutkan manusia. Terungkapnya misteri baru menyadarkan manusia betapa megahnya alam semesta ini.

Seperti yang baru-baru ini terjadi. Para astronom telah menemukan tata surya kuno yang misterius, ternyata juga berada di dalam galaksi Bima Sakti.

Baca Juga: Perbedaan Galaksi dan Tata Surya, Jangan Sampai Terkecoh Lagi!

Penemuan Tata Surya Kuno oleh Ilmuwan

Tata surya atau yang dalam Bahasa Inggris terkenal sebagai solar system adalah suatu sistem planet dengan bintangnya. Di galaksi Bima Sakti, Tata Surya yang terdeteksi sejauh ini hanya satu.

Bumi yang manusia tinggali juga termasuk ke dalam Tata Surya tersebut. Siapa sangka, bahwa ternyata ada tata surya kuno lainnya di galaksi Bima Sakti ini.

Para astronom berhasil menemukan keberadaan dari tata surya kuno tersebut.

Baca Juga: Pengelompokan Planet Berdasarkan Garis Edar Bumi, Apa Saja?

Awal Mula Penemuan

Temuan itu awalnya berhasil terdeteksi dari Peneliti University of Warwick di Inggris, Abbigail Elms.

Elms melihat bintang kerdil putih yang berusia lebih dari 10 miliar tahun. Jarak bintang tersebut sekitar 90 tahun cahaya dari planet Bumi.

Dalam penelitian yang terbit di jurnal sains Monthly Notices of The Royal Astronomical Society, dijelaskan bahwa bintang memiliki inti panas yang tersisa dari bintang mati.

Bintang mati itu mirip dengan Matahari yang di sekitarnya terdapat kuburan pecahan planet atau yang juga sering mendapat julukan sebagai planetesimal.

Elms mengatakan bahwa Tata Surya ini memiliki unsur litium dan potasium yang tidak ada di satupun planet di Tata Surya kita ini.

Adapun Elms bersama para peneliti berhasil melakukan penemuan tata surya kuno ini menggunakan observatorium di luar angkasa yang bernama Gaia.

Saat mengorbit Matahari, maka pesawat luar angkasa satu ini akan memetakan bintang dan juga galaksi di kosmos. Setelah melihat katai putih, maka peneliti beralih ke instrumen yang bernama “X-Shooter”.

Instrumen tersebut terletak di dataran tinggi Chili, fungsinya untuk mendeteksi sesuatu baik itu yang ada dan tidak ada di atmosfer bintang tersebut.

Baca Juga: Proses Reproduksi Energi Matahari Dijelaskan, Mirip di Al-Qur’an?

Terbentuk Jauh Sebelum Matahari dan Bumi

Sebutan tata surya kuno ini bukan tanpa alasan. Bintang katai putih atau bintang kecil yang sudah tidak bersinar bernama WDJ 2147-4035 tersebut terbentuk jauh dan mati sebelum Matahari dan Bumi lain.

Hal itu juga berlaku pada tata surya di sekitarnya. Kesimpulan tersebut muncul dari adanya bongkahan bekas planet yang terdeteksi di sekitar WDJ 2147-4035.

Bongkahan tersebut menjadi planetesimal tertua yang pernah terdeteksi di dalam galaksi Bima Sakti dan berada di sekitar katai putih.

Para astronom mengatakan penemuan tata surya kuno tersebut memperlihatkan banyak kuburan bekas planet di sekitarnya. Lebih dari 95% bintang seperti Matahari telah melakukan revolusi menjadi katai putih. (R10/HR-Online)