Pengidap HIV di Majalengka Meningkat, Didominasi LSL – detikcom
By: Date: 31 Agustus 2022 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan

Majalengka

Jumlah kelompok berisiko HIV AIDS di Kabupaten Majalengka pada tahun ini mengalami kenaikan cukup pesat dibanding lima tahun lalu. Kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL) tercatat menjadi kelompok dengan lonjakan tertinggi dalam kurun waktu 2017-2022.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Agus Susanto mengatakan, pada 2022 ini, dinas yang dipimpinnya melakukan penjaringan di 87 titik (hot spot). Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibanding 2017 silam.

“Melaksanakan hot spot yang 2017 di daerah yang kelompok resiko itu hanya 46. Ternyata tahun 2022 hot spot untuk kelompok resiko tertularnya HIV AIDS itu di 87 lokasi,” kata Agus, Rabu (31/8/2022).



Kelompok resiko dari kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL), jelas dia, mengalami kenaikan tajam dibanding lima tahun lalu. Kenaikan terjadi sekitar 117 persen.

“Kelompok resiko yang LSL di Kabupaten Majalengka pada 2022 itu terdata meningkat (yakni sebanyak) 2246. Naik 117 persen dibanding 2017. Dari 2017 orang yg LSL itu hanya 135 orang,” ujar dia.

Di posisi kedua, kata dia, kelompok berisiko paling tinggi terjadi di kalangan Wanita Penjaja Seks. Pada 2017 lalu, untuk kelompok ini berada di angka 259. “2022 meningkat tajam jadi 476 orang. Meningkat 24 persen,” jelas dia.

“Lalu untuk kelompok Waria, tahun 2022 itu 217 orang. Meningkat tajam dibanding 2017 yang hanya 150 orang. Jadi kenaikannya hampir 80 persen,” ucap dia menambahkan.

Penurunan angka terjadi untuk kelompok Narkoba atau Penasun. Pada 2017 lalu, terdapat sebanyak 50 kasus. Adapun 2022 sekarang, turun drastis menjadi 7 orang.

“Pengguna Narkoba, Penasun ya namanya, Alhamdulillah mengalami penurunan dibanding 2017. Penasum itu 50 orang pada 2017, dan pada 2022 itu, 7 orang,” ungkap dia.

Data itu, jelas dia, berdasarkan hotspot yang dilakukan Dinkes di 87 titik. “Yang tadi, yang paling banyak resiko menularkan HIV AIDS (adalah) LSL, wanita penjaja seks, Waria, dan penasum. Bukan berati mereka positif, tapi berisiko,” ujar dia.

Terkait kasus HIV AIDS sendiri, hingga saat ini tercatat sebanyak 733 orang. Angka itu berdasarkan data dalam kurun waktu sekitar 21 tahun lalu.

“Dari 2001 sampai Juli 2022, hasil penjaringan, didapat lah 733 orang. (733) Itu bukan kasus baru ya. Jumlah total itu, hasil dari jaringan LSL, waria, Penjaja Seks dan Penasun,” kata dia.

Simak Video “Seputar 414 Mahasiswa KTP Bandung Terinfeksi HIV/AIDS
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)